Ketika pandemi Corona Virus desease-19 (Covid-19) melanda seluruh negara, maka perhatian seluruh dunia terfokus pada kesehatan fisik seluruh masyarakat dunia. Akan tetapi pada kenyataannya, ada persoalan lain yang juga membutuhkan perhatian khusus, yaitu kondisi ekonomi.Â
Pandemi Covid-19 membuat aktivitas ekonomi menjadi tersendat sehingga para pelaku ekonomi sulit untuk mendapatkan pemasukan bagi usahanya. Sehingga banyak pelaku ekonomi yang menutup usahanya atau merumahkan karyawan tanpa upah (unpaid leave), karena lesunya ekonomi makro menyebabkan finansial perusahaan mengalami kemerosotan. Alhasil, banyak pelaku usaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai efisiensi atau memang tidak sanggup lagi untuk beroperasi.Â
Dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Tindakan PHK ini memicu bertambahnya pengangguran dan meningkatnya angka kemiskinan, yang kemudian menjadi masalah krusial bagi pemerintah. Imbasnya meluas pada sektor kesehatan dan pendidikan. Ketidak mampuan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan menjadikan masyarakat tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pangan yang menyebabkan kurangnya asupan gizi dan menurunnya kesehatan, terutama anak-anak.Â
Dampak lain juga terjadi pada sektor pendidikan, dimana sebagian siswa tidak lagi mampu membeli kebutuhan sekolah dan membayar biaya pendidikan (SPP). Akibat pandemi, seluruh sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (Dalam Jaringan/ Online). Siswa mengikuti pembelajaran melalui media online yan membutuhkan kuota internet.Â
Hal ini menjadi sulit untuk dilaksanakan siswa karena kuota yang diberikan pemerintah hanya mencukupi pembelajaran selama satu sampai dua minggu saja.Â
Selanjutnya, siswa kesulitan untuk membeli kuota tambahan. Mirisnya, bahkan ada diantara siswa yang tidak memiliki Hp sebagai sarana belajar, karena terpaksa dijual untuk membeli kebutuhan sehari-hari keluarga. Akibatnya, banyak siswa yang akhirnya untuk putus sekolah dan memilih bekerja untuk membantu meringankan beban keluarga.Â
Meskipun pemerintah telah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), namun tidak mencukupi kebutuhan keluarga selama satu bulan. Oleh karena itu masyarakat harus mampu mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah ekonomi ini.
Menciptakan Peluang Usaha Mandiri
Menyiasati kebutuhan ekonomi yang semakin terpuruk, masyarakat harus mampu mencari peluang usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga. Â Diantara peluang-peluang itu ada beberapa yang membutukan modal kecil yang masih dapat terjangkau oleh masyarakat, bahkan ada pula usaha yang dapat dilakukan tanpa modal. Â Usaha-usaha tersebut diantaranya:
Peluang Usaha Modal Kecil
1. Membuka bisnis kuliner.
Bisnis kuliner saat ini dapat dilakukan melalui penjualan online dan menjangkau konsumen lebih luas. Dengan hanya memposting forto masakan melalui status atau group Whatsapp maupun melalui media sosial lainnya sebagai promosi gratis tanpa biaya.Â
2. Membuat makanan ringan.Â
Makanan ringan atau camilan dapat dibuat dengan biaya murah dan dati bahan-bahan yang mudah didapat. Contohnya seperti keripik singkong, rempeyek, dll.
3. Membuat kerajinan dari bahan daur ulang.
Bagi mereka yang kreatif, bisa membuat kerajinan yang mempunyai manfaat kegunaan penggunanan sehari-hari dan memiliki daya jual. Â Dengan menggunakan bahan daur ulang, biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar.Â
Peluang Usaha Tanpa Modal
Sudah menjadi rahasia umum bahwa saat ini kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi manusia. Masyarakat yang ingin berbisnis tanpa modal dapat mendaftarkan diri menjadi Reseller atau suatu produk tanpa perlu menggunakan modal sendiri. Hanya perlu rajin memposting produk melalui media sosial yang dimiliki, dan jika ada pemesanan maka hanya tinggal menghubungi penjual
Tanpa harus repot melakukan pembelian, pengepakan, dan pengiriman barang, Reseller akan mendapatkan bagian keuntungan. Bagian keuntungan tersebut biasanya sudah disepakati dalam perjanjian kerjasama antara Reseller dengan pihak penjual.Â
Kita semua berharap agar pandemi ini segera berakhir, agar kondisi ekonomi kembali pulih dan masyarakat dapat kembali memiliki kehidupan normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H