Mohon tunggu...
Dewi Kurnianingsih
Dewi Kurnianingsih Mohon Tunggu... Lainnya - Era digital era informasi kebudayaan

dewikur28@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maju Museum Maju Budaya

12 Oktober 2020   22:00 Diperbarui: 12 Oktober 2020   22:12 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Museum di Hatiku Selalu
Hari Museum Indonesia, 12 Oktober 2020

Tak terasa telah memasuki tahun ke-5 bangsa kita memperingati Hari Museum Indonesia. Tepatnya sejak pendeklarasian Hari Museum Indonesia di Malang pada tanggal 26 Mei 2015 dalam agenda tahunan Pertemuan Nasional Museum yang dihadiri oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, para pengelola museum, dan pakar maupun ahli museum sepakat menetapkan 12 Oktober sebagai Hari Museum Indonesia.

Sebagai salah satu unsur dalam pemajuan kebudayaan, geliat permuseuman terlihat semakin konkret baik dari sisi pengelola dan meningkatnya engagement penikmat museum. Dalam hal ini peningkatan pengelolaan museum sekaligus pelayanannya serta pelibatan publik dalam menjalankan fungsinya menjadi tolok ukur bahwa pemajuan kebudayaan tengah berlangsung. 

Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi serta mengomunikasikannya kepada masyarakat. Museum merupakan jati diri sebuah bangsa, melalui koleksi museum kita dapat mempelajari jejak masa lalu, kini, bahkan rancangan di masa depan. Museum yang berkualitas adalah museum yang mampu menjalankan fungsi kajian, memberikan pembelajaran sekaligus kesenangan bagi masyarakat.

Dalam dasa warsa terakhir, berbagai upaya pemajuan museum telah dijalankan. Hal ini dapat dilihat  dari kebijakan pengembangan museum di Indonesia. Di mulai dengan pembangunan beberapa museum di kabupaten/kota maupun provinsi, tentunya setelah melewati berbagai pertimbangan matang dan kajian. Keberadaan museum-museum baru ini diharapakan dapat memperkaya khasanah permuseuman Indonesia. Museum yang dibangun merupakan museum tematik sekaligus ikonik cerminan daerah setempat yang mengangkat nilai penting ilmu pengetahuan, sejarah, pendidikan, agama, sekaligus budaya. Sebagian museum yang telah selesai pembangunannya serta resmi telah dibuka untuk umum di antaranya, Museum Semedo di Tegal, Museum Islam Nusantara (MINHA) di Jombang, Museum Subak di Bali, Museum Deli Serdang, Museum Batik di TMII Jakarta.

Selain itu, dalam rangka mendorong semangat pemerintah daerah dalam membenahi museum, pemerintah melaksanakan revitalisasi museum yang dilaksanakan sejak tahun 2012 baik terhadap museum milik pemerintah daerah maupun swasta setelah melalui tahap verifikasi. Revitalisasi museum dilakukan untuk pengembangan potensi museum agar dapat meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. 

Dari segi sumber daya manusia, upaya peningkatan kompetensi tenaga permuseuman dilaksanakan melalui advokasi dan bimbingan teknis serta menyelenggarakan sertifikasi tenaga permuseuman. 

Memperkuat kebijakan dan regulasi terkait permuseuman, salah satu di antaranya telah disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 Tentang Museum yang merupakan turunan Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. 

Sebagai bagian dari penguatan kualitas pengembangan museum, pemerintah juga memberikan bantuan operasional non fisik kepada museum di daerah dalam rangka meningkatkan program museum sebagai upaya peningkatan layanan kepada masyarakat.

Upaya pengembangan museum tidak cukup dilakukan oleh pemerintah, melainkan adanya sinergi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan serta tak kalah penting dukungan masyarakat. Perlahan, tetapi pasti rangkaian proses tersebut di atas telah membuahkan hasil yang mampu merubah wajah permuseuman di Indonesia menuju ke arah lebih baik. Pada akhirnya diharapkan mengikis stigma negatif dalam masyarakat bahwa museum merupakan tempat yang seram, gelap, angker dan sekadar penyimpanan benda-benda kuno. 

Kini museum telah muncul dengan warna baru baik konsep, fasilitas pendukung maupun tampilan tata pamer serta peluncuran program publik. Memang belum semua museum mampu menunjukan perubahan dari segi pengelolaannya. Semua kembali pada keseriusan pemerintah daerah serta kepedulian berbagai pihak untuk bersama-sama menciptakan museum yang lebih baik dan maju.

Seperti kita ketahui, pandemi Covid 19 berimbas pada berbagai aspek kehidupan, tidak hanya Indonesia, melainkan semua negara tengah berkutat memerangi pandemi yang melanda di berbagai belahan dunia. Ketangguhan pengelolaan museum kembali diuji. 

Pandemi yang tak juga menuai titik akhir, tak pelak memaksa semua bidang untuk melakukan aksi tanggap darurat, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, tak terkecuali museum sebagai lembaga publik. Dalam situasi ini museum harus tetap bertahan dengan menciptakan inovasi, memastikan denyutnya tidak terpuruk lalu ambruk. Museum harus tetap optimis, bangkit dan menyusun strategi sekaligus menguatkan aksi dalam menghadapi tantangan maupun hambatan dalam menjalankan perannya. 

Sebagai lembaga pelayanan publik, tak dapat dipungkiri bahwa museum pun terkena dampak dari penerapan protokol kesehatan yang menganjurkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Pembatasan interaksi manusia satu dengan lainnya sebagai salah satu cara memutus mata rantai penularan Covid 19 tentunya harus disikapi oleh semua pihak. Salah satunya merubah strategi pelayanan dari sistem tatap muka (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan). Pemanfaatan sarana informasi dan teknologi menjadi pilihan paling tepat. 

Saat ini seiring dengan penambahan jumlah penderita yang terpapar virus Covid 19, setiap orang berfikir berkali-kali untuk melakukan aktivitas di luar ruangan termasuk kunjungan ke museum. Sebagian orang memutuskan untuk melakukan aktivitas di rumah. Jutaan orang saat ini bergantung pada teknologi informasi melalui platform digital sebagai sarana untuk menikmati layanan publik sekaligus menjalin interaksi dan bersosialisasi dengan banyak orang.

Dalam situasi pembatasan sosial, museum telah berani menjawab tantangan dengan berupaya mengoptimalkan teknologi digital untuk tetap menunjukkan eksistensi dalam menjalankan fungsinya melaksanakan kajian, memberikan pelayanan edukatif pun rekreatif. 

Pelayanan publik tetap berjalan dengan cara virtual melalui media sosial, seperti dialog virtual, webinar, serta aktivitas lain yang berbasis pada teknologi digital. Bagaimana mengemas konten museum sebagai bahan edukasi yang menyenangkan sekaligus tidak membosankan apabila dinikmati secara virtual menjadi tantangan bagi pengelola museum.
Tentu ini menjadi hal yang patut diapresiasi, mengikuti trend yang tengah berkembang dalam masyarakat merupakan strategi pelayan publik. Melalui media digital, pelibatan publik lebih mudah dilakukan karena jangkauannya yang luas. Merangkul komunitas, mengundang berbagai unsur masyarakat dalam diskusi virtual, dan meluncurkan program-program yang melibatkan masyarakat luas merupakan salah satu bentuk penguatan ekosistem museum.

Apabila kalian masih beranggapan museum sebagai tempat jadul dan membosankan. Berkujunglah ke Museum Ullen Sentalu, di sana kalian akan menemukan sajian yang memukau mata dan jiwa. Berkunjunglah ke Museum Macan, jika kalian tipe ekpresif dan penggemar seni modern dan kontemporer. Apabila kalian ingin mendalami tentang asal-usul manusia, tengoklah Museum Semedo di Tegal. Tidak perlu kuatir dihadang virus Covid 19, saat ini beberapa museum telah menyajikan tata pamer virtual yang dapat dinikmati dengan mudah melalui gawai sembari menyesap kopi pahit di pagi hari, di dalam rumah sendiri.

Berikut beberapa link museum virtual yang dapat dikunjungi:

https://www.museumnasional.or.id/en/virtual-tour
http://idvr360.com/vr360/museum/mbi/mbi.html
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mpnp/
http://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/virtualmuseum/sangiran_ID/index.html
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/vredeburg
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional
http://borobudurvirtual.id/virtual-tour/
https://m.youtube.com/watch?v=Bs_243c67SE
https://www.instagram.com/p/CGKvrNagGa6/?igshid=1ldtipe8nbi0r

https://www.instagram.com/p/CGL6EXGnjJK/?igshid=11yqe7vjhvr9b

Jakarta, 12 Oktober 2020

Dewi Kurnianingsih

Rujukan:
IG budayasaya
IG lindungibudaya
IG majubudaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun