Bekendara baik menggunakan mobil ataupun motor sudah menjadi aktivitas sehari-hari warga di Indonesia menuju ke satu tempat ke tempat lainnya, walaupun tak sedikit pula yang menggunakan jasa angkutan umum apalagi di Jakarta. Â Lalu lalang berbagai merk kendaraan pun, tak pernah sepi mewarnai jalanan Ibu Kota, sehingga bisa dikatakan too crowded to move.
Saya termasuk salah satu diantara ribuan penduduk Indonesia yang memilih untuk bekendara sendiri dibandingkan harus menikmati antrian angkutan umum. Meskipun harus berkelut dengan macet, hal tersebut tak mengalihkan niat saya untuk tetap memakai kendaraan pribadi, bagi saya yang melaju tak hanya tertuju di satu tempat saja, tak heran jika ini selalu menjadi pilihan saya, apalagi kalau harus mencuri waktu untuk menjemput si kecil di sekolah. Tancap... langsung gasss! Hehe.. pindah tempat deh.
Kak, pilih naik mobil atau motor?
Well, I have simple answer for this..
Tergantung kebutuhan, seperti ituuh.. Namun, belakangan ini saya tidak pungkiri, walaupun macet, saya lebih sering mengendarai mobil baik untuk aktivitas berbelanja, menuju tempat fitness maupun menjemput si kecil. Lho kenapa kak? Yah, akhir-akhir ini kita tahu cuaca sedang extreme, hujan sering sekali menghiasi Kota Jakarta,ditambah lagi mendapatkan bonus banjir,alhamdulillah  yaaa , kalau saya harus jemput si kecil pakai motor,, duuhh risiko. Jadi, suami deh yang ngalah pakai motor hehehe.
"Kak kalau pakai mobil boros nggak sih?, ujar salah seorang teman saya. Boros-boros nggak, ya saya pikir kalau mau awet mobilnya ditaruh rumah aja kali ya jangan dipakai, hehehe bercanda.
Melihat padatnya jalan raya di Kota Jakarta, tentunya kalau kita nggak aware saat berkendara, untuk mematikan mesin kendaraan kita sesekali, saat kita terjebak macet yang cukup memakan waktu, ya alhasil tentunya itu berdampak kurang bagus pada mesin mobil, disisi lain itu juga mengakibatkan boros bahan bakar. Nah, ini juga kita harus garis bawahi, tak semata boros bahan bakar itu dikarenakan mobil kita yang bermasalah, tapi bisa juga kitanya yang kurang bijak dalam memilih bahan bakar, yaaa kalau ditanya sih semuanya mau yang murah-murah aja tapi nge-gass, Bang. Ya elaa...
Tak hanya manusia yang butuh asupan nutrisi yang baik, tapi mesin kendaraan pun juga
Sebagai seorang wanita, dulu saya terkadang rada cuek saat memakai kendaraan, service motor hanya sesekali saja tapi tidak rutin apalagi mobil. Bahan bakar yang saya pakai pun, saya berprinsip membeli bahan bakar dengan kualitas paling rendah, muraahhh meriah hehe, alhasil, mesin mobil mbrebet dan ndut-ndut an, bikin deg-deg an ketika berkendara sendiri.
Meskipun demikian, jika perjalanan bolak-balik dan macet dijalan, tetap saja bensin mobil masih boros euy,nampaknya bukan cuma masalah mobil akan tetapi bahan bakar yang tak sesuai dengan kapasitas mobil kita juga mempengaruhi kinerja mobil menjadi lebih berat sehingga ada yang sering bilang gak kuat ngangkat. Hmm... hal ini menjadi PR saya untuk lebih jeli lagi memilih bahan bakar mobil.
Sempat berkeluh kepada suami mengenai permasalahan pemilihan bahan bakar ini.
 Suami banyak memberikan advice kalau saya harus banyak gali info lagi mengenai bagaimana merawat mobil, jadi tak hanya asal pakai. Maap, Abi hehehe. Dari nasihat suami, beliau merekomendasikan saya untuk mencoba bahan bakar yang lebih bagus untuk mesin mobil saya.
Nah, saya mau bagi pengalaman nih mengenai Shell V-Power dan apa sih yang membuat saya jatuh cinta dengan Shell V-Power
Pertama kali saya memakai Shell, sangat terasa saat saya menghidupkan mesin mobil saya. Suara yang dihasilkan lebih adem dan cepet panas. Dan ketika mobil mulai melaju suara mesin yang menggelitik tak terasa sehingga tarikan lebih enteng serasa habis servis besar. Kinerja mesin pun lebih ringan dan bisa manfaat banget untuk perjalanan jauh.
Kemudian saya mencoba di motor saya yang sebelumnya memang mesinnya agak rewel, kecepatannya pun maksimal hanya sampai 60 km/jam kalau dimaksimalkan. Percaya ga percaya motor pun berubah total dari suara mesin, kecepatan dan tarikan motornya jadi enteng banget dan gak brebet brebet mesinnya.
Memang benar saya membuktikannya, selain lebih irit Shell V-Power membuat tarikan mesin lebih ringan ataupun tak cepat panas. Ini mendukung sekali untuk melakukan perjalanan jarak jauh seperti mudik atau travelling, selain tentunya lebih irit, performa mesin mobil lebih terjaga, pantes saja suami saya kalau bawa mobil hobby banget ke Pom bensin yang di Jalan Kemanggisan Utama, RT 16/RW 08, Kemanggisan, Palmerah, Kota Jakarta Barat, DKI, selain mobil mesin motor saya juga agak halus sekarang suaranya setelah beberapa waktu diisi menggunakan Shell V-Power hehehe.
Yap, ini sedikit sharingku mengenai bahan bakar pilihan saya untuk berkendara, saya cuman gak mau terlambat, sebelum mesin kendaraan bobrok, tak ada salahnya kita aware dengan kendaraan kita, dimulai dari memberi bahan bakar yang cocok untuk kendaraan kita. Yang butuh asupan bergizi gak cuma pengendaranya ya kannn??? (gaya ala ala incestt)
Semoga Bermanfaat....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H