Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kata "Ratu" Siratkan Kelezatan Mewah Sate Ayam Bumbu Merah di Jogja

17 Agustus 2018   13:40 Diperbarui: 17 Agustus 2018   15:05 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.Pri/bumbu merah ini dijual 40rb/botol terpisah dengan satay

"Suasana Jogja tak pernah lepas dari lezatnya kuliner dihiasi dengan nada merdu pengamen jalanan membawa kita tenggelam dalam suasana angkringan yang romantis"

Jogja yang merupakan kota Budaya diimbangi dengan kecerdasan para pelajarnya, kini mengukir prestasi untuk mencuri perhatian para pelancong maupun penduduk pribuminya melalui aneka kudapan istimewanya.

Salah satu budaya kuliner jogja yang menjamur yakni angkringan.

Saya  mendapatkan kesempatan icip icip lezat pendiri Angkringan Ratu yang sekarang sudah bermetamorfosa menjadi sebuah gerai Resto disalah satu food court "Jogja Paradise".

Dok.Pri/jogja paradise kala sore di sate ratu
Dok.Pri/jogja paradise kala sore di sate ratu
Dimulai dari Angkringan sederhana bernama Angkringan Ratu, Pak Budi mengawali dunia usahanya hingga menjadi masyur, Sate Ratu begitulah filosofi bak ratu kerajaan disematkan dalam nama ini. Proses nampaknya tak pernah mengkhianati hasil cocok sekali dengan kisah usaha pak Budi ini.

Suasana dingin kota Jogja sore itu, memberikan sensasi lapar, membuat saya segera memilih tempat makan yang unik dan cozy dinikmati saat weekend.

Komunitas K_Jog , yang baru saja mendapat award ICD sebagai best award community di tahun 2018 ini, memberikan keberuntungan pada saya, mengundang teman-teman kompasianer untuk menikmati Sate Ratu milik Pak Budi.

Tersirat beberapa saat, apa bedanya Sate Ratu cuma Sate ayam kan? ya gitu gitu aja paling...ya sudahlah datang aja.

Sesampainya disana kami disambut hangat oleh Bapak Budi dan Mrs. Watampone , nama unik Madam yang satu ini, sempat menyita perhatian saya. Keunikan nama beliau nampaknya melekat pada kesuksesan usahanya yang memiliki cita rasa berbeda.

Duduk bercerita mengenai sejarahnya, ternyata tak memungkiri arti nama gerai, Sate Ratu.  "ratu" seolah menyiratkan kesuksesan Pak Budi dalam mengelola usahanya.

Dok.pri
Dok.pri
Faktanya filosofi nama ini, membuat sate ini berbeda dengan yang lain,dan mendapatkan keberuntangan layaknya ratu kerajaan, aaaahh apa bedanya saya bergumam...

1. Proses perendaman daging ayam sebelum dipanggang

Sate ayam, apa yang tersirat pertama kali? Bumbu kacang dipadu dengan sate yang dibakar/panggang hingga dagingnya cenderung kering.. sudah biasa yah..

Inovasi dalam usaha sangatlah penting,dengan berkiblat dibeberapa bumbu masakan ranah Nusantara bagian timur, daging ayam sate ini sebelum dipanggang, direndam terlebih dahulu dengan bumbu racikan yang disebut bumbu merah, direndam 1x24 jam untuk mendapatkan cita rasa bumbu yang meresap, dan cenderung spicy.. hmmm lezat...Saya mulai beranjak mencium aroma berbeda yang menghiasi ruangan Sate Ratu. wanginya kok beda ya..

Dok.Pri
Dok.Pri
2. Saat membakar tingkat kematangan daging medium

hehehe. Saya ingin bergaya memakai bahasa cheff, satay ayam yang biasanya dipanggang dengan tingkat kematangan kering, pada Sate Bumbu Merah, ia dipanggang dengan tingkat kematangan medium. "mentah donk"....eitssss nggak guys!

Medium merupakan cara memasak daging ala profesional, dimana rasa daging masih juicy dan sari pati gizi daging tersebut tidak hilang hehe serta bagi yang phobia kolesterol naik seperti saya nampaknya ini lebih aman daripada menyantap yang terlampau matang..hmmmm.

So tingkat kematangan yang benar juga mempengaruhi rasa juga zat yang terkandung. Gigitan pertama yang saya rasakan pada Sate Merah, memberikan rasa yang lekat budaya khas timur, namun pas di lidah orang Jawa, sebab ada sedikit sensasi manis pedas membuat kombinasi rasa yang patut diacungi jempol.

Meskipun Pak Budi berkata ini otodidak, nampaknya beliau sudah berpikir ke ranah cheff hehehe.

3. Kok gak ada sauce kacangnya??

Pertama kali saya melihat, saya pikir bumbu kacangnya dipisah ternyata nggak guys, Jadi Sate Ratu menyediakan menu sate ayam tanpa bumbu kacang. Bumbu merah yang digunakan merendam daging ayam memberikan cita rasa yang berbeda dengan sate ayam pada umumnya.

So satay satu ini, tetap dilumuri dengan bumbu atau sauce namun bukan kacang melainkan bumbu merah yang cenderung spicy, manis dan rempahnya terasa.

Oiya, uniknya bumbu merahnya ini, kita bisa pesan guys untuk dibawa pulang sebab tersedia juga bumbu merah kemasan botol yang bisa kamu bawa untuk oleh-oleh. alami kok...

dok.Pri/bumbu merah ini dijual 40rb/botol terpisah dengan satay
dok.Pri/bumbu merah ini dijual 40rb/botol terpisah dengan satay
Bicara satay ayam tentunya selalu menuju tusuk sate dan juga sauce kacang ataupun kecap. Gimana kalau ada sate ayam tapi gak ada tusuknya? diiihh serem apa tuh hehhee. Saya ingin berbagi , saya bagiin lezatnya crita aja biar kalian penasaran wkwkwk..Bagi pecinta pedas seperti saya menu yang ada di Sate Ratu sangat cocok dengan selera lidah saya.

1. Lilit Basah

Tau sate lilit asal Bali?

Mengadopsi Sate lilit asal Bali, Pak Budi mencetuskan ide membuat Lilis basah, dimana daging lilit yang satu ini tidak ditusuk ataupun dicampur dengan parutan kelapa.

" Bumbu lilit basah ini, tidak memakai bumbu sate lilit khas bali yaitu bumbu megenep, kecenderungan basah saya ciptakan guna menghindari proses sate lilit original yang memakan waktu lama", ujar Pak Budi.

Dok.pri
Dok.pri
Namanya juga lilit basah, tentunya daging ini sedikit basah, dihiasi dengan warna cabai yang memberikan rasa pedas. Lilit basah ini nampaknya murni daging tanpa campuran.

Satu porsi lilit basah berisi sekitar 4 potong daging cetak yang sangat cocok disantap dengan nasi hangat. Tetep ya...bumbunya meresap sampai ke dalam..nggak tanggung-tanggung.

2. Sate bumbu merah

Nah, sate bumbu merah, menu andalan Sate Ratu, awalnya menu ini merupakan menu tunggal sebelum hadir beberapa menu lainnya. Sate ini merupakan menu favorite para wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Ciri khas bumbu dan teknik memasaknya itu lho yang beda banget dengan sate ayam pada umumnya. Satu porsi sate ini berisi enam tusuk, tapi tenang ukurannya sih agak besaran daripada sate ayam umumnya. Saya sampai ketagihan ...besok weekend kesana lagi ah...

Dok.Pri
Dok.Pri
3. Ceker Tugel

Nah, yang satu ini udah gak asing ya guys, ceker tugel menu satu ini saya tidak sempat mencicipi sebab saat itu menu ini sudah ludes...hiksss..jadi saya hanya dapat cerita dari Pak Budi, ceker ini dibumbui pedas level hootssss yang gak biasa, katanya banyak yang bilang ini sangat pedas. penasaran akunya...

Untuk usaha baru, yang sudah melalui sepak terjang beberapa tahun, ini merupakan progress yang sangat baik.

"Awalnya dulu sepi, kalau tidak ada pelanggan belum pernah tapi,sempat sehari hanya terjual 1 porsi sate ayam bumbu merah saja, tapi ya terus berusaha dan tetap buka, sampai akhirnya saya bisa pindah ke Jogja paradise ini baru Agustus 2018 ini dengan beberapa table yang luas dulunya sih hanya 2 tabel saja, hehehe", ungkap Pak Budi sembari tersenyum seolah terbayarkan kerja kerasnya.

Ini yang mencengangkan, para pengunjung di Sate Ratu ini kebanyakan tourist mancanegara dan sudah lebih dari 2000-an tourist mancanegara dari 50 negara asing bahkan lebih singgah di Sate Ratu, testimoninya juga ada lho sampai-sampai di dokumentasikan pada salah satu sisi dinding gerai Sate Ratu..kalau semakin banyak gimana tuh nasib dinding? hehehe..

"Saya tidak pernah menggaet tourist ini berjalan begitu saja, dari mulut ke mulut bahkan pernah ada yang bekunjung kemari dari negara yang asing di telinga saya, seperti Aruba, negara mana itu? hehehe..oiya belum lama juga ada dari negara Ethiopia datang untuk menikmati Sate Ratu", jelas Pak Budi dengan kebanggannya.

Dok.pri
Dok.pri
Singkat cerita, Sate Ratu juga dapat penghargaan dari Trip Advisor sebab menjadi destinasi kuliner paling hits, dan beberapa penghargaan lain juga disandang Sate Ratu.

Ya memang benar, terkadang keberuntungan tidak pernah tau terletak dimana, dan Tuhan membuktikan melalui keberhasilan orang-orang yang pantang menyerah seperti pak Budi dan ibu cantik Maria Watampone.

" Terkadang orang hanya melihat ketika kita sukses, tanpa mengetahui ada proses perjuangan berdarah-darah dibelakang hasil tersebut", quote Okky Setiana Dewi yang masih terngiang dalam pikiran saya.

Yap..that's true...Jangan menyerah...itu intinya. Hmm..sesekali boleh lah berkunjung kemari? diantara kalian adakah yang sudah mencicipi lezatnya Sate Ratu yang fenomenal dikalangan Tourist? bule aja kesini lho...penasaran..datang aja ke Jogja Paradise, jajaran kuliner surganya Jogja dah pokoknya, tempatnya juga cozy banget buat nongkrong. Nah, Sate Ratu salah satu tempat andalan di Jogja Paradise. Sekali-kali boleh lahh kemari..

Sumber : gathering dengan owner Sate Ratu Jogja & komunitas Kjog

Dewi Krisna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun