Foto indah selalu identik dengan kamera ala fotografer, dan skill editing yang mantab. Lantas, gimana sih ngambil foto yang benar?
"Tak ada foto yang salah, sebenarnya foto itu sesuai slera", pungkas Nella Margha, wanita muda berbakat owner foodgram @jogjataste yang juga sekaligus adminnya.
Kesempatan kelas K_Jog kali ini, menghantarkan saya pada suasana ramai Pasar Kota Gede, Yogyakarta. Diawali dengan berkumpul pada sebuah warung Bakso Sidosemi, khas tempo doloe dengan suasana Joglo, kami memulai klas k_jog kali ini dengan tema "streetfoodphotography". yaaa..ala ala fotografi profesional itu.
Kami yang hadir beruntung, mendapatkan ilmu teknik pengambilan foto supaya makanan yang difoto bikin ngiler.
"Ambil smartphone-mu dan posisikan 45 derajat dengan posisi potrait ya"
Mbak Nella mengajarkan mengambil foto dengan teknik yang satu ini, supaya gambar terlihat lebih menawan, besar, detail, dan menggiurkan. Pasalnya, cara ini adalah cara teraman utk mendapatkan foto dengan hasil yang baik bagi pemula seperti saya, sebab apabila kita zoom saat pengambilan foto, maka hasil gambar tidak pecah.
![Doc.Pri/hasil praktek 45 derajat..masih amatir sih hehhe..ini seharusnya saya memperhatikan rata atas bawah. Rata sisi bawah terlalu mepet permisahh..untuk mangkok ini biasanya kita tunjukkan full atau yaa paling ndak 3/4 untuk seluruh body nya.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180714-165115-hdr-5b54a103caf7db2f8a0536c2.jpg?t=o&v=770)
Teknik selanjutnya usahakan mengambil dengan posisi portrait jika kita hanya bermodal smartphone ya guys. Konon kata foodgramer profesional ini, mengambil dengan teknik landscape memberikan resolusi gambar yang kurang baik, dan pecah ketika di zoom. So, ini akan aman jika obyek dekat dengan kita.
![Doc. Pri/contoh landscape yang diambil secara dekat](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180714-161648-hdr-5b54a0ea6ddcae47f6457c54.jpg?t=o&v=770)
Mbak Nella mengakui bahwa ia sangat menggemari style foto dengan type foodporn/foodgasm. Teknik foto terkesan porno  ditafsirkan dalam hal lain, bukan "porno" yang mainstream. Jadi yang dimaksud foto makanan porno yakni foto makanan yang bikin ngiler karena detail, menarik dan menggoda untuk ingin segera menyantapnya.
"Saya paling suka banget mengambil style foto foodporn daripada foto cantik", pungkas Nela Margha sambil menerangkan.
Contoh foodporn seperti misalnya kita memanfaatkan gawai kita untuk jepret secara dekat beberapa tusuk sate dengan cara ditegakkan supaya si sate ini terlihat menarik.
![Doc.@jogjataste instagram/ ini screenshoot, asli gambarnya portrait, ini salah satu contoh jepretan profesional Nela Margha](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180722-225359-5b54a8c6d1962e32a1186104.jpg?t=o&v=770)
Seraya kantong doraemon, wanita profesional ini tak lupa selalu membawa pernak pernik lucu sebagai pelengkap manisnya hasil fotografi. Biasanya ada sedikit bunga, sendok khusus atau hiasan-hiasan lucu.
![Doc.Pri/teknik flat dengan smartphone untuk kategori foto cantik](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180722-222502-640x380-5b54a553ab12ae4c781db772.jpg?t=o&v=770)
Baik foodporn ataupun foto cantik makanan keduanya harus diimbangi dengan display yang baik, rata kanan atas bawah samping pun juga diperhatikan saat pengambilan ganbar.
"Teknik flat shoot"
Teknik flat shoot, teknik kekinian ala ala foto cantik sih kalau ini, sepertinya ini sedang digemari kawula muda, untuk mempercantik feed sosmed mereka.Â
Saat saya mengambil foto dengan teknik ini, saya pastikan posisi flat, dan tidak terpotong, tangan harus stabil dengan posisi 90 derajat.
![Doc.Riana /hehhe masih amatir tapi kurang lebih gini](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180709-101934-hdr-5b54a4f4caf7db78b2238dd3.jpg?t=o&v=770)
Pemandangan selalu indah apalagi jika jari-jari mulai gila editing, namun nampaknya ini tak disarankan oleh mentor kami kali ini, ia lebih menyukai ketika makanan terkesan natural dengan editing hanya seputar saturasi, kontras, dan gelap terang cahaya saja.
![Doc. Pri/editing dengan saturasi dan kontras saja, hslnya yaaaa gak jelek jelek amat ya bagi amatir seperti saya.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180714-172156-hdr-5b54a6a3bde57528d55729d6.jpg?t=o&v=770)
Oiya ada satu lagi namanya street food, yang satu ini biasanya para fotografer mengambil ala ala candid, dimana termasuk kategori human interest gitu, alias penjual maupun pembeli terkadang include dalam objek pemotretan.
![Doc.Pri /foto ini seharusnya pembeli di crop saja sebab separuh-separuh begitu kata mbak Nela.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/22/img-20180714-162933-hdr-01-800x702-5b54a4daab12ae551c713f92.jpeg?t=o&v=770)
Jadi, pemirsahhh dari segitu banyak cerita saya, saya cuma mau nanya nih.. udah ngiler belum lihat hasil jepretan amatir saya ? Ngiler donk..ya..ya..??hehhee
Thank you KJog for having me here..
![Doc.Vika / kelas Kjog di kota gede bersama Nella Margha](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/23/img-20180716-wa0006-5b5501465e1373366d0c5f92.jpg?t=o&v=770)
Sumber : Kelas K_Jog bersama Nella Margha owner sekaligus admin @Jogjataste
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI