Hijrah dari satu tempat ke tempat lain harus saya lakukan demi "sesuap nasi", hal ini merupakan fenomena mengais rejeki yang tak terbantahkan di Indonesia. Kebijakan pemerintah mengenai libur lebaran yang tak sebentar, seolah berbisik lembut tentang kerinduan akan kampung halaman di kalbu saya, tanpa pikir panjang semangat saya untuk "mudik" terpacu begitu saja.
"Mudik", dari kata "mulih dilik", kata yang berasal dari bahasa Jawa Ngoko merupakan kata yang akrab yang berarti "pulang kampung" bagi masyarakat Indonesia termasuk saya. Â
Melakukan perjalanan lintas provinsi, membuat saya harus prepare lebih matang untuk mengurangi risiko yang terjadi saat perjalanan. Selain buah tangan untuk keluarga, saya menyiapkan beberapa kebutuhan pribadi saya termasuk obat-obatan ataupun kosmetik, tak ketinggalan cemilan ringan pun menjadi andalan teman nangkring di perjalanan saya melewati hutan belantara menuju kampung halaman.
Kulit wajah saya yang sangat sensitif, membuat saya harus extra dalam merawatnya, extra dalam membersihkan ataupun melindunginya dari terik matahari yang menyengat di negara tropis ini, apalagi ditambah harus melakukan perjalanan jauh yang berpolusi.
Cuaca extreme belakangan ini, seraya berdendang memberikan peringatan pula kepada saya untuk tepat memilih kosmetik, Â serta mencegah dehidrasi dengan konsumsi air mineral terpercaya, makanan pun harus saya kontrol keamanannya supaya maag penyakit menahun yang saya derita terkondisikan dengan aman.
Ngaku aja deh, tak hanya saya, kalian pun pasti takut kan kalau salah pilih kosmetik yang nantinya membahayakan atau membuat gak PeDe sebab kulit berjerawat atau timbul flek, duuhh lebaran masa' kulit wajah bermasalah. Ditambah sekarang banyak sekali penipuan cream palsu melalui online, tak hanya itu, klinik pun terang-terangan menggunakan komposisi yang tidak semestinya alias berbahaya..duhh...serem yak.
Makanan,dan minuman non ijin pun marak beredar, meskipun hanya jajan pasar, tapi sekarang nampaknya ijin ketat beredar dikerahkan secara maksimal di Indonesia, mengingat banyak sekali adanya data pasien keracunan makanan dan minuman meningkat di berbagai daerah. Kita harus jeli perhatikan kiat sukses temukan makanan yang aman, demi kesehatan.
Saya pernah alami keracunan 2 tahun silam, karena tidak teliti membaca tanggal kedaluwarsa, saya meminum minuman bersoda "expired" yang menyebabkan saya "collapse abdomen",saya ingat betul saya dilarikan ke UGD karena kesakitan tak henti-henti,semenjak itu rasa kapok menghantui saya, menjadikan saya lebih teliti mengkonsumsi sebuah produk, apalagi kalau mudik begini, banyaknya jajanan disekitar jalan pemberhentian bus atau travel, sangat menggiurkan, apalagi kalau cacing di perut sudah memanggil-manggil untuk menyantap makanan, saya harus "kuat iman", supaya tertib mengecheck dulu produk yang akan dibeli,dan menahan keinginan untuk membeli ketika tahu produk tersebut jauh dari kata aman untuk dikonsumsi.
Seorang konsumen memiliki hak & kewajiban
Konsumen dari kata "consume" , yang dalam kamus bahasa inggris "consumer" memiliki arti
"A person who buy goods or uses service"
Sebagai konsumen cerdas, saya pun pernah mendengar dalam tradisi, adanya pepatah "konsumen adalah raja/ratu", nampaknya perumpamaan tersebut dibenarkan oleh adanya undang-undang khusus yang melindung hak-hak para konsumen baik dalam membeli ataupun mendapatkan pelayanan, dimana tak dipungkiri Raja selalu juga punya kewajiban serta tata tertib yang wajib dipenuhi.
Fungsi BPOM di dalam masyarakat
Negara Indonesia memiliki Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang bertanggungjawab kepada masyarakat mengenai obat, makanan, dan kosmetik yang beredar di Negara kita,guys.
Luar biasanya tugas BPOM ini, tak hanya dari pengawasan produk illegal, produk yang legal pun sering diperiksa ulang secara "continue" untuk mengontrol pihak nakal yang kala kala menyelipkan barang nakal setelah ijin terbit .
Jadi tak hanya "gebyah uyah" , untuk mendapatkan ijin edar tak gampang, sebab produk harus melalui beberapa test tertentu yang sudah menjadi prosedur BPOM. Kita bisa bernafas lega,karena sebelum beredarpun mereka memeriksa secara jeli mengenai produk yang didaftarkan, Nah, setelah BPOM jatuh cinta pada produk yang didaftarkan dikarenakan syaratnya paket komplit sesuai ketentuan, maka BPOM baru akan bersedia menerbitkan ijin edar.
Selain petugas BPOM yang sigap, demi memenuhi mandat pemerintah, dan memberikan solusi masyarakat supaya aman dalam konsumsi obat, bahan pangan serta kosmetik, BPOM menggalakkan program Cek KLIK. Saya , anda, dan masyarakat diajak untuk berpartisipasi dengan munculnya sosialisasi program BPOM yang satu ini.
"Perubahan pola perdagangan dan perkembangan industri kosmetik ini menjadi salah satu perhatian BPOM RI. Menjadi tanggung jawab BPOM RI untuk meningkatkan efektivitas pengawasan untuk memastikan kosmetik yang beredar telah memenuhi persyaratan keamanan, manfaat, mutu dan penandaan produk", ujar Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito. BPOM RI juga berperan dalam mengedukasi masyarakat agar mampu memilih dan menggunakan kosmetik yang aman.
"Sosialisasi Cek KLIK sangat penting bagi masyarakat"
Mengenali komposisi obat berbahaya nampaknya tak harus repot, melakukan test lab bagi masyarakat awam seperti saya, apalagi kalau mendadak di perjalanan mudik kali ini.
BPOM menghimbau masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan 4 langkah ini terdengar ditelinga saya kala ulang tahun BPOM ke-16 beberapa waktu lalu.Â
Kalau Klik biasanya identik dengan "nge-like" social media, sekarang ada  Cek KLIK cerdas ala BPOM muncul menjadi "angel" yang berbeda. Selain peraturan dari BPOM yang mengatur tentang bahan kosmetik, bahan pangan, minuman ,dan obat yang tercantum pada Kodeks  atau yang diakui menurut undang-undang yang berlaku, BPOM nampaknya mengimbangi kebutuhan para generasi milleneal pecandu teknologi yang lekat dengan akses mudah cepat ala digital dengan sosialisasi program Cek KLIK ini.
Jadikan diri , Konsumen cerdas dengan Cek KLIK
"Apa sih daritadi ngomongin program BPOM klak klik klak klik mulu" hehehe penasaran ya?"
 Ini nih, saya mau bagi pengalaman menarik saya, mengenai Cek KLIK.
Himbauan BPOM tentang Cek KLIK bisa kita jadikan daftar list lifestyle kita di era milleneal untuk jadi konsumen cerdas.
- Kemasan
Dalam memilih sebuah produk, sesuai anjuran BPOM kita harus mengintip sampai ke akar-akarnya, pastikan segel masih terkunci, pembungkus dalam kondisi baik tidak rusak, masih terlihat baru, ataupun bahan yang digunakan sebagai "kemasan" apakah berbahaya atau tidak.
Menyimpan produk dengan benar ternyata juga perlu menjadi salah satu usaha kita menjaga kualitas produk lho, jadi jangan sampai salah suhu atau tempat bikin produk yang kita konsumsi menjadi tidak aman.
- Label
Label british alias luar negeri biasanya banyak peminatnya, dengan sugesti bahwa kualitas produk luar negeri lebih menjanjikan. Namun, jangan terkecoh, sebelum anda memutuskan untuk memilih label, sebaiknya kita pahami arti simbol yang sering dikesampingkan pada kemasan, bahkan alih alih dikesampingkan tau artinya aja kagak. hehehe. Ketika tangan saya sedang asyik meliuk-liuk di market comot sana comot sini , ada beberapa label yang familiar dalam kemasan kosmetik,minuman serta makanan yang menyita perhatian mata saya, terciduk melekat di produk yang saya borong. Mengingat pentingnya mengetahui arti label yang tercetak pada produk,saya pun langsung inget Cek KLIK , supaya kita bisa dengan "melek" memberi "perlakuan" yang tepat terhadap produk yang sudah kita beli.
Saya menemukan ini di bungkus makanan camilan saya "Cheetoos", kosmetik light bright "Wardah", serta air minum Al-Qodiri, hehehe maklum perjalanan jauh jadi persediaan melimpah. Di beberapa produk ini saya menemukan label halal, serta standart produk Indonesia.
Memenuhi kebutuhan generasi Y, BPOM tak lengah membentuk sebuah website www.pom.go.id, dimana dalam sosialisasi Cek BPOM kali ini mengusung Cek KLIK, perhatian tak hanya pada ijin edar BPOM, cek Kemasan, Label, Izin BPOM dan Kedaluwarsa menjadi kunci utama untuk melibatkan masyarakat ikut berperan serta mulai dari cerdas memilih produk hingga melaporkan produk-produk bebahaya ke BPOM langsung melalui aplikasi yang mudah di download di play store.
Saya pun menjadi salah satu pengguna aplikasi ini, disini seolah-olah selain membantu dspatkan produk yang aman, pemerintah seolah-olah memiliki "mata-mata" atau CCTV di semua lapisan masyarakat. Akses aplikasinya yang mudah pun membuat kita tak perlu mondar-mandir ke kantor BPOM daerah setempat. Untuk mengechek ijin edar dari gawai, Saya biasanya mengetik nama produk, no BPOM, merk atau nama perusahaan yang tertera pada kemasan, saya agak jarang Cek BPOM menggunakan keyword "komposisi", kecuali ada beberapa zat asing atau berbahaya yang perlu ditelisih. Oiya sedikit info, saya konsumsi vitamin D&E namun merk luar negeri, memang tidak ada BPOM-nya namun BPOM juga memberikan info bahwa produk yang sudah terdaftar ada yang standart nasional Indonesia atau secara International, jadi jangan tergesa-gesa menyaimpulkan ya.
- Kedaluwarsa
Supermarket, warung kecil semuanya dijaga oleh petugas, petugas terkadang lalai untuk mengecheck tanggal "expired" suatu produk. Keadaan ini menjadi alarm khusus bagi diri kita sendiri, dimana kita harus ingatkan diri untuk selalu mengintip tanggal kedaluwarsa. Sebab, bahayanya efek produk kedaluwarsa bisa menyebabkan dampak yang serius bagi kesehatan atau sekitar. Seperti yang saya alami yang sudah saya critakan sebelumnya ya...curcol hehhee.
Manfaat Cek Klik bagi masyarakat
1. Masyarakat dihimbau dan diedukasi untuk berhati-hati memilih produk
Kegemaran masyakarat mengkonsumsi produk tertentu dalam jangka waktu panjang menjadi sorotan, ketika diketahui produk tersebut illegal atau berbahaya, maka tak sedikit yang ketakutan ataupun complain, tak tanggung-tanggung beralih ke produk lain menjadi sebuah sikap pasti. Akan tetapi ada pula yang tak lantas berhenti, kadang karena rasa nyaman akan hasil, legalitas dikesampingkan, konsumsi semakin merajalela sebab dampak negatif belum dirasakan.
Fenomena semacam ini kerap kita jumpai di bumi pertiwi,apalagi kalau produknya murah, rasa atau hasilnya "Wow",illegalpun "No problemo".
Sebelum jatuh hati pada produk tertentu, yang siapa tau berbahaya, BPOM mencanangkan program Cek KLIK supaya masyarakat terlibat, dan bijak memilih sebelum menjadi konsumen suatu produk. Bukankah lebih baik?Jika kita mengetahui dengan pasti keamanan produk yang kita konsumsi secara continue.
2. Hak-Hak masyarakat sebagai konsumen terpenuhi
Cek KLIK, Cek BPOM sebuah wadah praktis membina masyarakat untuk sadar akan hak nya sebagai konsumen.Â
Bahwasannya, konsumen juga dilindungi, serta berhak menentukan pilihan, dan mendapatkan pelayanan prima. Ternyata tak hanya itu dalam kualitas produk pun, konsumen mendapatkan beberapa ketentuan yang tercantum pada UU no 8 tahun 1999, dimana penggantian barang yang tak sesuai pun bisa lho kita dapatkan.
3. Masyarakat disediakan layanan terbuka untuk diberikan hak dan diharapkan melaporkan produk illegal kepada BPOM
Lalu bagaimana kalau pelayanan atau produk tidak sesuai? Ada kabar baik nih, kita boleh langsung melaporkan oknum,dan produk illegal yang membahayakan masyakarat luas, tentunya ini dengan data yang akurat. Nah, kewajiban konsumen untuk melaporkan oknum ini juga dapat membantu pemerintah, dan semua lapisan masyarakat supaya tidak terkena "tipu daya" produk -produk palsu yang berbahaya.
Begitulah kiranya kesan saya,saat saya menjadikan Cek BPOM & Cek KLIK menjadi salah satu lifestyle kekinian yang menjaga keamanan serta saya bisa konsumsi produk sehat, so jangan ragu bagi anda yang punya usaha segera deh daftarin juga produk anda supaya legal ya.
Cek BPOM, Cek KLIK, konsumen cerdas Indonesia
Present by Dewi Krisna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H