Diawali dengan kegagalannya di tahun 2014 dimana penanaman dimulai dengan 500 bibit aloe vera yang diambil dari Jawa Timur mati dan tinggal tersisa sekitar 250 bibit saja yang bisa bertahan hidup, tak membuat Bu Sumarni patah arang, dengan dukungan suaminya yang merantau di Jakarta untuk bekerja memberikan nafkah, usaha ini tetap berlanjut sampai sekarang. Bu Sumarni mengungkapkan,
" Saya dulu harus ke sawah, nggarap sawah sendiri, karena suami di Jakarta bekerja untuk memenuhi kebutuhan, itu saja saya sampai harus merawat 10 ekor sapi dan kambing hanya untuk memenuhi tambahan kebutuhan hidup. Nah, sampai anak saya mencetuskan ide ini, dan membuat saya yakin untuk mengembangkannya, karena semangat anak saya ini akhirnya sawah yang tadinya di tanamin kacang dicabutin diganti dengan aloe vera sebab sisa bibit yang tidak mati itu eman-eman karena mahal, yam au gak mau  kacang yang sudah berbunga dicabutin, ini sawahnya jauh mbak harus menyebrang kali Oya, dan setiap kali anak saya tanya gimana bu bibitnya udah jadi berapa itu yang membuat saya percaya ini akan berhasil", pungkasnya dengan gaya bahasa jawa yang medhok.
Sembari mendengarkan sambutan, pandangan saya teralihkan ke arah kudapan yang disediakan, ternyata guys, minuman, kue, agar-agar, dan keripik yang ada disamping kami semua itu merupakan hasil industry rumahan produk turunan aloe vera tadi. Wah, semua tangan langsung berebut untuk mencicipi dan mengambil foto.
Ibu Sumarni mengungkapkan hadirnya dompet duafa dan dompet daya insani ini memberikan angina segar pada usahanya, dengan bantuan 5000 bibit aloe vera pada oktober 2017 lalu,  kini ibu Sumarni bisa mengajak warga sekitar untuk budidaya aloe vera dengan per rumah diberikan sekitar 50 bibit. Kelompok tani yang beranggotakan 100 orang ini, selalu mengadakan rapat terkait kemajuan dan laporan mengenai keadaan lahan serta perkembangan bibit aloe vera yang ditangani. Rapat biasanya dihadiri 25 orang untuk perwakilan  per kelompoknya. Saat ini lahan yang dikelola ibu Sumarni bersama kelompok sudah mencapai kurang lebih seluas 1 ha. Nah, menarik bukan guys
Cara menanam dan memanen Aloe Vera
Penasaran nggak sih cara menanam Aloe Vera? Dan cara memanennya ?
Aloe vera merupakam keluarga liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies. Ada 3 spesies lidah buaya yang dibudidayakan, Aloe sorocortin dari Zanzibar, Aloe barbandansis miller dan Aloe vulgaris. Pada umumnya yang ditanam di Indonesia adalah jenis barbandansis yang memiliki sinonim aloe vera linn (Targian 2001). Nah, cara menanam aloe vera bisa dilakukan dengan cara memotong batang aloe vera atau menunggu aloe vera ini beranak.Â
Aloe vera dapat menumbuhkan bibit baru dalam jangka sekitar 3-4 bulan dengan tumbuhnya bibit kecil disekitar inangnya. Menurut pengalaman para ibu di desa Nglipar , jika menemukan anak bibit sebesar jempol dan sudah agak panjang, ini artinya sudah siap ditanam karena sudah memiliki akar yang kuat. Nah, cukup mudah bukan ? Aloe vera membutuhkan pengairan yang stabil, jadi jika di musim kemarau tanaman harus disiram lebih extra ya guys.
Produksi Turunan Aloe Vera