Hari buruh nasional tanggal 1 Mei 2018 lalu tak sepi  dari aksi demo di Yogyakarta. Dari pernyataan Sekretaris ABY Kirnadi lalu menyatakan ratusan buruh berkonvoi untuk melakukan aksi demo di titik pusat kota Yogyakarta yakni Tugu Jogja.
Namun, Aksi demo buruh yang dilakukan selain meminta penghapusan oustsourching, jaminan kesehatan, mereka juga berorasi untuk penolakan pembangunan Bandara International di Kulon Progo. Awalnya aksi ini berjalan damai dan aman. Namun setelah beberapa waktu aksi tersebut menjadi ricuh dan rusuh dengan adanya pelemparan bom molotov di pos polisi di area pertigaan UIN serta perusakan rambu-rambu lalu lintas di sekitarnya.
"Enggak apa-apa, apa-apa kok dilaporkan" begitu pungkasnya.
Sampai saat ini Polda Yogyakarta sudah mengamankan 69 orang pelaku demo, dan menetapkan 3 tersangka yang akan ditindaklanjuti secara jalur hukum. Beberapa hasil penyidikan sementara menyatakan bahwa salah satunya positif pengguna narkoba, berinisial BV(30th) asli Manado.Â
Demo menyampaikan aspirasi adalah sebuah kebebasan, namun untuk para peserta demo semoga lebih bijaksana dalam melakukan tindakan. Mencorat-coret tembok yang berupa fasilitas umum itu sudah hal yang tidak dibenarkan, ditambah lagi penghinaan terhadap ibaratnya orang no 1 di Yogyakarta.
Para warga sempat resah, dan tidak terima dengan adanya tulisan tersebut,akan tetapi  Sri Sultan menghimbau dengan kebijakan beliau supaya tidak terprovokasi dengan adanya aksi ini. Semoga pihak kepolisian dan warga Jogjakarta dapat menyikapinya dengan bijaksana.
- Jogja tetap istimewa   -
Sumber : vivanet,ngopibareng.id,kompas.com, instagram
Presented by Dewi Krisna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H