Mohon tunggu...
Dewi Khofifah
Dewi Khofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional

Tertarik pada apa yang orang lain anggap absurd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Tourist Guide Mancanegara, Papan Baca Tiga Bahasa Menjadi Jalan Keluar untuk Pemaksimalan Potensi Wisata Desa Bugisan

15 Agustus 2022   17:00 Diperbarui: 15 Agustus 2022   17:12 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prambanan, Kabupaten Klaten (14/08/2022), Desa Bugisan memiliki potensi wisata yang dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung kesana. Disamping keindahan alam yang luar biasa, Desa Bugisan juga menyimpan banyak sekali warisan kesenian daerah yang hingga saat ini masih dipertahankan eksistensinya oleh masyarakat setempat. 

Potensi keindahan alam Desa Bugisan salah satunya adalah Candi Plaosan atau Candi Kembar, namun meskipun lokasi Candi ini berdekatan dengan kompleks Candi Prambanan nyatanya keberadaan kedua Candi tersebut di mata wisatawan sangatlah berbeda. Candi Prambanan merupakan tempat wisata yang sudah dikenal seluruh masyarakat Indonesia bahkan secara internasional, sedangkan Candi Plaosan masih sedikit dikenal oleh masyarakat umum. 

Hal ini disebabkan salah satunya karena kurangnya internasionalisasi Candi Plaosan sehingga wisatawan mancanegara kurang tertarik untuk berkunjung ke Candi Plaosan atau ke Desa wisata Bugisan. 

Belum maksimalnya proses internasionalisasi Desa Wisata Bugisan juga ditandai dengan kurangnya SDM Tourist Guide (khususnya internasional) sebagai pemandu wisata di Desa Bugisan. Hal inilah yang menjadi salah satu hambatan kurang dikenalnya Desa Bugisan sebagai lokasi wisata di kalangan wisatawan mancanegara.

Melalui permasalahan tersebut serta wawancara yang telah dilakukan sebelumnya dengan penanggungjawab kesenian Karawitan di Desa Bugisan, ditemukan salah satu faktor penyebab kurangnya minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung di Desa wisata Bugisan, yaitu sangat minimnya Tourist Guide. 

Oleh karena itu, adanya papan informasi yang berbahasa Inggris sangatlah membantu upaya internasionalisasi kesenian di Desa Bugisan. Selain berbahasa Inggris dan Indonesia, papan informasi yang menjadi output dari program ini juga menggunakan Bahasa Jawa (Aksara Jawa) sebagai perwujudan dukungan bagi masyarakat Desa Bugisan yang mengadakan program Kampung Aksara.

Program kerja ini terlaksana pada tanggal 12 Agustus tahun 2022. Pelaksanaan dari program ini adalah dengan mengunjungi lokasi karawitan Desa Bugisan, publikasi artikel di kanal berita terkenal, dan memberikan papan informasi 3 bahasa tersebut kepada penanggung jawab kesenian karawitan secara langsung. 

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan informasi kepada wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung di Desa Bugisan tanpa menggunakan tourist guide, sehingga nantinya informasi dasar mengenai kesenian yang dikunjungi dapat dibaca secara langsung oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Disamping itu, publikasi artikel dikanal berita ternama membuat nama Desa Wisata Bugisan dikenal banyak pihak, khususnya bagi wisatawan mancanegara. Harapannya setelah adanya program ini, potensi wisata Desa Bugisan semakin dikenal oleh masyarakat lokal dan bahkan mancanegara sehingga proses internasionalisasi Desa Bugisan dapat terus berkembang dari waktu ke waktu.

Hasil yang dicapai dari program ini adalah pengadaan benda yang dibutuhkan untuk proses internasionalisasi potensi wisata Desa Bugisan, yaitu papan baca tiga bahasa. 

Ketua kesenian karawitan mengatakan bahwa papan baca akan sangat berguna khususnya nanti jika terdapat tourist mancanegara yang datang berkunjung namun tidak membawa tourist guide yang mampu menjelaskan terkait kesenian tersebut. Papan baca ini menurut beliau mampu mengatasi permasalahan terkait proses pemaksimalan protensi wisata khususnya kesenian yang ditujukan bagi wisatawan mancanegara. 

Kedepannya pihak POKDARWIS (kelompok sadar wisata), akan melakukan kegiatan serupa yaitu pengadaan papan baca tiga bahasa untuk kesenian-kesenian lainnya, seperti gejlog lesung dan pring sedapur. Selain itu, beliau mengatakan akan melakukan perawatan untuk papan baca agar nantinya dapat dipajang dalam jangka waktu yang panjang.

Penulis             : Dewi Khofifah

Hubungan Internasional / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2022

Editor              : Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun