Sebelum kita mengenal lebih jauh perbandingan yang terjadi antara standar akuntasi konvensional dan standar akuntansi islam, baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sih yang dimaksud dengan akuntansi konvensional dan akuntansi islam ???
Akuntansi konvensional merupakan aktifitas-aktifitas yang dilakukan untuk memberikan berbagai informasi keuangan terkait kinerja yang mengarah pada informasi keuangan, peristiwa aktifitas ekonomi, penggolongan, pengelompokan, peringkasan yang kemudian dibentuk menjadi jenis-jenis laporan keuangan yang memenuhi segala bentuk informasi yang diinginkan oleh pihak internal maupun eksternal yang membutuhkan data akuntansi konvensional tersebut dengan tujuan adanya pendirian entitas yang dirujuk melalui laporan keuangan.
Akuntani islam merupakan proses yang mencangkup pula hal-hal yang tidak jauh pengertiannya dari akuntansi konvensional yang berisi pencatatan, penggolongan, peringkasan kemudian muncul lah tahap pengkajian yang dibutuhkan pula untuk mendukung adanya laporan keuangan yang menjadi bahan untuk pertimbangan pendirian entitas, proses yang tidak begitu jauh berbeda
 namun pada akuntansi islam lebih merujuk serta mengarah pada proses dan hasil-hasil informasi keuangan yang tentunya sesuai dengan tuntunan dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Al-hadist yang menjadi pedoman bagi ummat dalam mengerjakan segala bentuk laporan keuangan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Kemudian setelah kita memahami apa yang dimaksud dengan akuntansi konvensional dan akuntansi islam, kita akan mengetahui apa yang menjadi pembanding antara standar akuntansi konvensional dan akuntansi islam.
Standar ialah suatu patokan yang bertujuan memberikan batasan-batasan yang sesuai untuk diterapkan pada kegiatan-kegiatan yang sedang dijalankan seperti halnya standar pencatatan yang herus dicatat dengan sebaik mungkin dan memiliki ketentuan-ketentuan yang tidak dapat dilanggar.
Standar akuntansi konvensional yang saat ini diterima masyarakat lebih kepada standar (GAAP) General Accepted Accounting Priciple. Selain dengan adanya standar yang telah disebutkan ada pula Lembaga yang memiliki peranan untuk memperbaiki aktifitas-aktifitas yang berlaku pada akuntansi konvensional yang biasa disebut dengan (DSAK) Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Pada tahapan standar akuntansi konvensional akan di dapati :
- Praktik akuntansi yang tidak memiliki standar akuntansi
- Pengelompokan akuntansi berupa : Sosial budaya, Ekonomi, Bisnis, Hukum, Politik, Teknologi, dll
- Pihak yang membutuhkan laporan keuangan serta pihak yang berkepentingan seperti : Manajer, Investor, Akuntan, Pemerintah, dll
Dari hal tersebut memicu munculnya standar akuntansi konvensional yang saat ini digunakan pada aktifitas akuntansi konvensional yang menyebabkan :
- Praktik akuntansi yang dapat diterima oleh masyarakat secara luas
- Kebijakan akuntansi yang menjadi pedoman laporan keuangan
- Bentuk serta isi leporan keuangan itu sendiri.
Standar akuntansi islam yang diterapkan pada perekonomian untuk membentuk pedoman yang sesuai dengan praktik akuntansi yang akan dijalakan tentunya mengacu kepada pedoman hukum agama islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadist yang merupakan acuan dasar dalam melakukan segala aktifitas yang berkaitan dengan laporan dan perekonomian. Standar akuntansi islam yang saat ini diterapkan ialah turunan yang didapat melalui nilai-nilai yang terkandung pada Al-Qur'an dan Al-Hadist.Â
Sama seperti akuntansi konvensional yang memiliki DSAK, akuntansi islam juga memiliki DSAK Syariah yang berperan mengkaji makna dan aturan-aturan yang sesuai di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist. Hasil dari pengkajian tersebut harus diterjemahkan kedalam bentuk standar akuntansi yang digunakan sebagai implementasi dalam melalukan aktifitas akuntansi.Â
Hal tersbeut berbeda dengan akuntansi konvensional yang memiliki standar akuntansi namun dapat berubah dikarenakan adanya perkembangan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada perekonomian.