SECARIK KERTAS ANAK BROKEN HOME "Aku marah, aku benci, arti perceraian"
mengapa harus ada pertemuan kalau ada perpisahan? Mengapa harus ada pernikahan kalau ada perceraian?
Memiliki keluarga bahagia adalah impian semua orang. Tapi itu takdir jika keluarga kita terpecah belah hanya karena masalah.
Inilah tya, anak yang harus menanggung beban akibat perceraian kedua orang tuanya. Tya yang masih duduk dikelas 8 Sekolah Menengah Pertama, usia yang cukup muda harus menanggung beban yang seharusnya ia tidak rasakan. Ia anak perempuan dari 2 bersaudara.
Kedua orang tuanya tak pernah menjelaskan alasan mereka berpisah. Setelah ayahnya beranjak pergi dari rumahnya, fikiran dan beban yang ia rasakan semakin berat karena harus menerima kepergian ayahnya.
Sebelum ayahnya pergi dari rumahnya, ia sering menyaksikan pertengkaran yang seharusnya tidak ia lihat. Hari demi hari fikirannya kacau batinnya tersiksa. Kejadian yang paling membuat dia tertekan saat ayahnya berbuat kasar kepada ibunya.
Ia tak kuasa menahannya, ia pun teriak sekencang-kencangnya dan berkata: "tuhan kemana kebahagian yang dulu kau berikan dikeluargaku, pergi kemana canda tawa yang dulu, senyum lepas yang ada di wajah mereka, semuanya telah sirna." Sekarang hanyalah tangisan yang tak ada hentinya.
Tidak ada penjelasan, tidak ada permintaan maaf, hanya saja semua berjalan seperti tidak ada masalah. Ayahnya pergi entah kemana, dan ia hanya tinggal bersama ibu dan saudaranya.
SECARIK KERTAS ANAK BROKEN HOME "trauma berkepanjangan akibat perceraian berdampak pada anak"