Mohon tunggu...
Dewi Indri asih
Dewi Indri asih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menyukai hal hal unik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Badut Boneka Menahan Terik Matahari Demi Rezeki

2 Mei 2023   00:46 Diperbarui: 12 Mei 2023   10:18 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANDUNG. Perjuangan hidup seorang badut boneka, Suryadi (49) Seorang Bapak Asal Bandung Yang Rela Memakai Kostum Boneka Badut Selama 3 Tahun Demi Mencari Rezeki Untuk Makan Sehari-hari.

Suryadi selalu pergi bekerja pada pagi hari hingga menjelang malam hari biasanya Suryadi selalu duduk di pinggir atau di dekat pom Bensin, Dari pagi hingga larut malam ia mendapat penghasilan tidak tentu penghasilan tertinggi nya adalah Rp 80.000 Ribu Tidak jarang juga ia pulang dengan tangan kosong, suryadi bersyukur ia tinggal dirumah saudara nya jadi ia tidak perlu memikirkan uang sewa rumah tetapi tetap saja suryadi merasa tak enak tinggal dirumah saudaranya.

"Kemarin saja saya hanya dapat Rp 35.000 Ribu belum lagi saya harus membayar setoran kostum ya kadang kalau saya dapat nya besar saya bayar Rp 25.000 - Rp 35.000 Ribu tapi kalau saya dapat nya sedikit ya paling cuman bisa bayar Rp 15.000 Ribu"

Suryadi mengatakan bahwa menjadi seorang badut boneka tidak lah mudah ia harus menahan Cuaca Panas ditambah kostum boneka yang sangat tidak nyaman membuat keringat tiada henti bercucuran tetapi saat hujan tiba suryadi lebih nyaman karna ia merasa lebih hangat tetapi tentu saja ia pun harus meneduh terlebih dahulu.

"memakai kostum saja sudah panas ditambah Terik Matahari yang menyengat, Rambut saya sampai rontok gara gara memakai kostum itu"

Mengenai hal yang pernah suryadi alami selama menjadi badut ia berkata bahwa ia pernah Dilempar menggunakan batu, ia pernah dijahili dengan diberi sampah lalu ia juga pernah jatuh saat berjalan karna jalan yang licin tetapi ia bersyukur bahwa ia tidak pernah tertangkap karna razia.

"banyak kejadian yang saya alami saat kerja kurang lebih 3 tahun tapi saya bersyukur karna tidak pernah tertangkap razia, kasian anak dan istri saya kalau saya tertangkap siapa yang akan memberi mereka makan ,kalau saya tidak apa apa tidak makan karna sudah terbiasa jarang makan"

Pria asal bandung ini pun berkata bahwa ada sebagian dari saudara yang mengetahui pekerjaan nya ada yang yang tidak terutama teman teman nya.

"Teman teman saya ada sebagian yang tau saya kerja apa ada juga sebagian yang tidak tau, sejujurnya saya malu kerja seperti ini tetapi apa boleh buat mungkin memang ini sudah takdir saya yang penting saya sudah berusaha daripada tidak bekerja, sangat susah mencari pekerjaan diumur saya yang sudah tidak muda lagi"

Sebelum menjadi badut boneka suryadi juga pernah menjadi seorang supir angkot dan juga pernah menjadi pemulung, mengapa suryadi tidak melanjutkan menjadi seorang supir menurut suryadi menjadi supir bukan hal yang mudah karna banyak hal yang suryadi takutkan.

"Dulu saya jadi supir angkot tapi ga saya lanjutin karna biaya perpanjang nya mahal saya belum mampu terus saya juga jadi pemulung tapi ga berlangsung lama lalu saya jadi  badut boneka awalnya saya punya kostum nya tapi saya jual karna anak saya butuh biaya buat ujian yang akhirnya saya nyewa kostum badut ke orang lain buat lanjutin kerja"

Pihak Pom Bensin pun memperbolehkan suryadi untuk mencari rezeki di sekitaran pom tersebut tetapi dengan syarat tidak menghalangi jalan karna dapat membahayakan bagi suryadi dan juga pengendara lain .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun