Mohon tunggu...
Dewi Herawati
Dewi Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin S-1 Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paragraf dalam Bahasa Indonesia

6 Desember 2024   22:15 Diperbarui: 6 Desember 2024   22:23 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Paragraf Secara Umum

 Paragraf merupakan kata dalam bahasa indonesia yang di serap dari bahasa inggris paragraph di mana kita tersebut berasal dari bahasa Yunani para yang memiliki arti " sebelum" dan grafein yang berarti "menulis". Berbicara terkait paragraf berdasarkan makna arti kata tersebut, maka kita akan memulai dengan maksud berupa penulisan gagasan-gagasan dalam rangkaian-rangkaian kalimat yang memiliki satu kepaduan pikiran. Pemahaman secara umum terkait definisi dari paragraf adalah satuan dari bahasa yang tersusun oleh dua buah kalimat atau lebih di mana kalimat-kalimat tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh baik secara semantik dan sintaksis (Chaer, 2011: 27-28). 

B.  Syarat-Syarat Paragraf

Edi Syahputra et.al., mengemukan bahwa syarat-syarat paragraf ide dari si pemikiran penulis pada karangannya. Persyaratan Paragraf yang baik dan benar harus memenuhi persyaratan berikut.

1.)  Kesatuan yang kompak, yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang jelas.

2.) Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf saling terkait dalam paragraf. Cara mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara berikut.

a) Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.

b) Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awal kalimat dengan tepat dan benar.

c) Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti petunjuk sebagai pengganti gagasan utama dengan kata-kata seperti: dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini. 

3.) Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf. Metode yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode definisi.

4.) Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalmat topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada:

a) Kalimat topik pada awal paragraf (deduktif)

b) Kalimat topik pada akhir paragraf (induktif)

c) Kalimat topik pada awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif)

d) Kalimat topik pada tengah paragraf (ineratif)

e) Kalimat topik pada semua kalimat dalam paragraf (deskriptif).

C. Ciri-Ciri Paragraf

Menurut Tarigan (2008:4) ada beberapa ciri atau karakteristik paragraf anatara lain, sebagai berikut:

1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan: 

2. Paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;

3. Paragraf adalah suatu kesatuan ekspresi pikiran;

4. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat:

D. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Penyampaiannya

Jenis-jenis paragraf terbagi menjadi lima jenis yaitu:

1. Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah (paparan) adalah paragraf yang memanjakan, menjelaskan, atau menginformasikan suatu hal untuk menambah pengetahuan atau pemahaman pembaca. (wijayanti et.al., 2014: 130).

2. Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi (pemerian) adalah paragraf yang melukis suatu objek, tempat, atau peristiwa dengan seterang-terangnya kepada pembaca. Melalui deskripsi, pembaca seolah-olah diajak penulis untuk merasakan apa yang tertulis karena penulis melibatkan hampir segenap panca indra didalam tulisannya. (wijayanti et.al., 2014: 130).

3. Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi (ajakan) adalah paragraf yang berisi unsur ajakan, imbuan, bujukan, atau perasaan pembaca, sedangkan sasaran argumentasi menitik beratkan pada logika pembaca. persuasi bertujuan agar pembaca terbujuk. (wijayanti et.al., 2014:130).

4. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi atau paragraf bahasan suatu corak paragraf yang membuktikan paragraf pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dalam paragraf ini penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh (suladi, 2014: 74).

5. Paragraf Narasi

Paragraf Narasi (kisahan) adalah paragraf yang berisi kisahan, cerita rekaan, atau cerita pengalaman. Cerita dijalin dalam urutan waktu peristiwa dan tokoh (baik manusia maupun benda yang 'dimanusiakan') yang menjadi sorotan kisah penulisan nya. (wijayanti et all, 2014:130). 

E.  Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya.

Jenis-jenis paragraf berdasarkan pola penalarannya terbagi menjadi 5 yaitu:

1. Paragraf Deduktif 

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat umum nya terletak pada awal paragraf (Wiyanto,2006, hlm, 59). Martaulina (2018, hlm, 64) menyatakan bahwa paragraf deduktif dimulai dengan pernyataan umum, kemudian diikuti dengan utaian atau penjelasan khusus. serupa dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya, Romadhon (2019, hlm. 26) juga Wahyu Rahmalia Perwisari & Khaerudin Kurniawan menyatakan bahwa paragraf deduktif merupakan suatu paragraf yang ide pokok atau gagasan utama berada di awal paragraf.

2. Paragraf Induktif

Suladi (2014, hlm. 55) menyatakan bahwa paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir. Paragraf induktif memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu induktif generalisasi, analogi, dan kausalitas. Poespoprodjo dan Gilarso (2018, hlm. 145) berpendapat bahwa setiap generalisasi induktif dapat diperoleh sesudah dilakukannya pengamatan terhadap beberapa kejadian yang terakhir dengan hasil yang sama, dengan demikian si pengamat yakin bahwa di waktu yang akan datang, suatu kejadian yang sama juga akan memiliki akhir yang serupa.

3.  Martaulina (2018, hlm. 65) menyatakan paragraf campuran (deduktif-induktif). Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan ditegaskan kembali pada akhir paragraf dengan redaksi yang berbeda. 

4. Paragraf Ineratif

Paragraf Ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf. Biasanya paragraf  ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian di ikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan kalimat penjelas.

5. Penalaran paragraf dengan pola menyebar menurut Suladi (2014, hlm. 58). Yaitu merupakan paragraf yang tidak memiliki kalimat utama dan pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

DAFTAR PUSTAKA 

Mertaulina, Sinta Diana. 2018. Babasa Indonesia Terapan. Yogyakarta: Deepublish.

Romadhon, Sabrul. 2019. Manajerial Keterampilan Menulis: Kiat Sukses Menulis Ragam Teks Fiksi dan Nonfiksi. Bangkes: Duta Media Publishing.

Suladi. 2014. Seri Kemendikbud. Penyuluhan Babara Indonesia Paragraj Jakarta:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun