Mohon tunggu...
Dewi Hadijah Pratiwi
Dewi Hadijah Pratiwi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dalam Memelihara Kejujuran dalam Dunia yang Penuh Ketidakjujuran

18 Oktober 2023   19:06 Diperbarui: 18 Oktober 2023   19:44 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/3eQ5fIF

Kehidupan tidak akan pernah lepas dari kejujuran dan selalu membutuhkan kejujuran dalam membentuk sebuah relasi yang baik. Kejujuran juga dikenal sebagai nilai karakter yang sangat mulia dan dihargai dalam bermasyarakat. Akan tetapi, rapuhnya karakter jujur pada masyarakat terutama generasi muda saat ini menyebabkan rapuhnya rasa percaya satu sama lain. Padahal dalam ajaran agama menekankan pada kita betapa pentingnya kejujuran sebagai nilai moral dalam bermasyarakat. Sebagai orang kristiani, kejujuran adalah nilai yang menjadi bagian hidup keberimanan kita, karena Tuhan sendiri menghendaki demikian. Kejujuran merupakan sarana utama agar kita dapat bersatu dengan Tuhan dan sesama. Seperti pada ayat yang telah tertulis di dalam kitab suci.

Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”

 Amsal 23:16 “Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.”

Apa itu kejujuran?

  • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jujur adalah lurus hati atau tidak berbohong. Selain itu, menurut KBBI, jujur bisa juga dikatakan sebagai suatu perilaku tidak curang atau mengikuti aturan yang berlaku.
  • Jujur secara umum adalah sebuah aspek ciri dan moral manusia yang berbudi luhur dimana seseorang dengan karakter ini kemudian akan memiliki integritas, adil, setia, tulus, dan dapat dipercaya oleh orang lain.
  • Menurut para ahli Mohamad Mustari, jujur adalah sebuah perilaku manusia yang didasari kepada usaha untuk kemudian menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, pekerjaan, serta tindakan, baik itu dengan tujuan untuk dirinya maupun kepada pihak lain.
  • Dharma Kesuma menyatakan bahwa jujur adalah sebuah keputusan yang ada pada seseorang untuk kemudian mengungkapkan perasaannya, kata–kata, serta perbuatannya. Jika kenyataan yang ada benar–benar berlangsung serta tanpa adanya manipulasi dengan cara meniru atau berbohong supaya memperoleh keuntungan untuk dirinya sendiri.  

Apa itu ketidakjujuran?

  • Menurut Wikipedia, ketidakjujuran adalah bertindak tanpa kejujuran. 
  • Ketidakjujuran dapat didefinisikan sebagai ketidaksesuaian antara suatu keadaan, baik perkataan atau perbuatan, dengan kenyataan. Ketidakjujuran dapat menjadi sumber dari berbagai kejahatan.

Bentuk-bentuk ketidakjujuran :

  • Dusta dan bersaksi dusta. Berdusta berarti mengatakan yang tidak benar untuk menyesatkan. Berdusta berarti berbuat atau berbicara untuk menyesatkan seseorang yang mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran.
  • Merekayasa atau memanipulasi. Berarti mensiasati atau mengarahkan orang lain ke suatu tujuan lain yang menguntungkan dirinya sendiri, meskipun orang lain dirugikan.

Salah satu kasus ketidakjujuran dalam masyarakat 

Ketidak jujuran pasien sebabkan 8 dokter Lampung terpapar COVID-19

Apa yang dilakukan oleh pasien di Lampung ini menyebabkan 8 dokter terpapar Covid-19 dan ketidakjujuran pasien ini sangat membahayakan keselamatan tenaga medis dan masyarakat. Padahal jika pasien tersebut menyampaikan kejujurannya mengenai riwayat perjalanannya tenaga medis akan segera melakukan pemeriksaan dan penanganan yang akurat. Sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan atas kejadian ini.

Bagaimana kita dapat memperjuangkan kejujuran dalam hidup?

Seperti yang kita ketahui menerapkan sikap jujur bukanlah hal yang mudah. Tetapi jika ada kemauan untuk menerapkan sikap jujur pada kehidupan kita, pasti dapat terlaksana dengan baik. 

Berikut cara-cara sederhana untuk memperjuangkan kejujuran :

  • Menyampaikan atau mengungkapkan perasaan pribadi secara jujur. Misalnya jika kita merasa sedih kita mengatakan sedih dan tidak mengatakan kita senang padahal kita sedang merasa sedih pada diri sendiri ataupun orang lain.
  • Jika merasa ingin berbohong pada orang lain coba untuk mengingat hal negatif apa yang akan terjadi setelah kita berbohong.
  • Saat meminjam barang orang lain selalu dikembalikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun