BANDUNG- Data dari CNN kasus virus corona semakin bertambah, total pada Jumat (26/3/2021) kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.487.541. Sementara itu, sebanyak 1.322.878 telah sembuh dari corona.Tetapi ada 40.166 orang meninggal dunia terkait corona. Banyak dari masyarakat atau pasien yang takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan karena semakin meningkatnya kasus COVID-19. Sehingga fasilitas kesehatan khususnya klinik laboratorium mengalami penurunan datangnya pasien.
Laboratorium merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, tempat memeriksa, menganalisa, menguraikan, mengidentifikasi material-material secara kualitatif dan kuantitatif.
Seorang perawat Isma (29) yang bekerja di Laboratorium daerah Bandung, merasakan bahwa berkurangnya pasien yang datang ke klinik laboratorium yang biasa tempatnya bekerja tidak lagi seperti banyaknya pasien yang datang sebelum adanya COVID-19. Ini terjadi sejak adanya COVID-19 di Indonesia pada bulan Maret awal 2020 hingga saat ini.
Terdapat kendala yang dialami Isma dalam pekerjaannya selama pandemi ini. Ia mengaku pemakaian APD dengan lengkap, menyebabkan cukup memakan waktu lebih lama dalam proses pengecekan atau pengambilan darah.
 "Sebagai upaya agar pasien tetap bisa melakukan pemeriksaan laboratorium maka saya melayani pengambilan sample darah dengan cara Home Visit sebagai pelayanan lain dari laboratorium Bandung tempat saya bekerja. Namun, dengan diharuskannya saya menggunakan APD yang lengkap menyebabkan proses pengecekan atau pengambilan darah memakan waktu lebih lama dari sebelumnya, seperti memakai masker, pelindung mata (google), pelindung wajah (face shield), gaun medis, sarung tangan medis, penutup kepala, dan sepatu pelindung."Kata Isma saat di wawancara Selasa (13/04/2021) sore.
Untuk melakukan pelayanan Home Visit pasien harus daftar terlebih dahulu secara online, kemudian petugas akan pergi kerumah pasien dengan menggunakan APD lengkap dan penjalankan protokol kesehatan.
Keluhan pasien yang biasa diterima adalah pemeriksaan kolestrol glukosa puasa, glukosa 2jpp, hba1c untuk pemeriksaan diabet dan asam urat.
"Lebih spesifikasinya mungkin pemeriksaan, pasien yg banyak di periksa di laboratorium adalah pemeriksaan kolesterol glukosa puasa glukosa 2jpp hba1c untuk pemeriksaan diabet dan Asam urat, Sama untuk pemeriksaan DBD dan Thypoid, demam berdarah dan typus." Ungkapnya.
Klasifikasi pasien yang mendaftar untuk Home Visit banyak dari usia lanjut, dikarenakan usia lanjut rentan terkena virus COVID-19. Maka Home visit adalah solusi agar pasien tidak perlu untuk mengunjungi fasilitas kesehatan cukup di rumah saja tidak perlu mengunjungi klinik laboratorium. Banyaknya pasien yang di periksa setiap harinya tergantung jarak rumah dari laboratoriumnya. Laboratorium ini terletak di daerah Kopo. Jarak terjauh yang diambil untuk pemeriksaan Home visit ini hanya 2 sampai 3 tempat peharinya contohnya  Soreang, Katapang, Holis . Tetapi jika jaraknya dekat dari laboratorium contohnya Komplek daerah Sukamenak, taman kopo indah, itu mungkin bisa 5 tempat yang diambil untuk pelayanan visit home per hari nya.
"Selain wujud dari pelayanan pada pasien yang tidak bisa datang ke laboratorium kesehatan, khususnya pada masa pandemi yang belum usai ini, pelayanan home visit ini juga untuk mempertahankan pasien yang ingin di periksa di laboratorium kesehatan tempat saya bekerja ini". Ungkap isma.
Pesannya, dengan mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu, Mencuci Tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak, untuk memutus rantai penularan COVID-19.
Wartawan : Dewi Patimah
Editing : Dewi Patimah
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
IK2B - Fakultas Komunikasi dan DesainÂ
Berikut dokumentasi berupa foto narasumber saat sedang di wawancara pada Rabu, 14 April 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H