Yang Datang dan Yang Hilang karna Rob
Desa Blacanan adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Berbatasan langsung dengan laut membuat desa ini menjadi langganan banjir rob. Menurut warga sekitar banjir rob ini dimulai semenjak tahun 2017 silam, Miftahul Huda (23) mengatakan bahwa banjir yang terjadi diakibatkan dari pemanasan global yang diimbangi dengan penurunan struktur tanah di desa tersebut. Fajrul Falah (33) menambahkan selain karna pemanasan global banjir rob Desa Blacanan merupakan imbas dari peningkatan jalan yang ada di daerah Wonokerto.
Terdapat beberapa hal yang hilang  dan datang dari banjir rob yang hampir setiap hari terjadi di Desa Blacanan ini, diantaranya adalah :
- Lahan Persawahan dan pemancing
Sebelum air laut mengelilingi hampir seluruh daratan blacanan, daerah tersebut merupakan lahan subur penghasil tanaman padi. Lahan persawahan yang sebagian besar milik desa ini mampu menghasilkan puluhan ton padi kering tiap tahunnya. Kini, lahan-lahan sawah tersebut terendam air laut  dan berubah menjadi tambak-tambak tempat eksosistem baru bagi ikan air asin. Para buruh tani yang sebelumnya menyewa lahan desa tersebut terpaksa untuk mencari pekerjaan baru.
      Ekosistem baru tersebut dimanfaatkan oleh para pemancing. Tambak yang sangat luas dengan keragaman ikan menjadi surga baru bagi mereka penikmat olahraga memancing. Bahkan, di Desa Blacanan sendiri terdapat sebuah spot pemancingan favorit bernama pintu 9 yang biasanya menjadi pusat berkumpulnya ikan kakap di periode-periode tertentu. Namun, lokasi tersebut masih belum dikelola oleh pemerintah desa secara maksimal.
- Sepatu Untuk Siswa Sekolah
Terdapat satu taman kanak-kanak dan dua  dua sekolah dasar di Desa Blacanan. Rob yang sering datang di tengah hari membuat siswa-siswi harus membawa sandal di tas mereka agar sepatu mereka tetap kering, bahkan jika rob sudah ada sejak pagi hari, mereka tak perlu membawa sepatu ke sekolah cukup dengan sandal saja. Dibeberapa kesempatan baik sekolah dasar dan taman kanak-kanak akan dipulangkan lebih cepat karna ketinggian air rob yang semakin bertambah.
- Air Sumur dan Air Pamsimas
Tingginya air rob membuat sumur-sumur milik warga terisi oleh air laut. Sumber air bersih untuk konsumsi menjadi berkurang karna air laut yang asin tidak cocok untuk dikonsumsi. Dilansir dari Live Science permukaan bumi terdiri atas 71% air, namun hanya 3,5% yang bisa dikonsumsi. Rob DeSalle, kurator di Sackler Institute for Comparative Genomics di American Museum of Natural History New York mengatakan bahwa jika seseorang mengkonsumsi air asin, maka semakin banyak garam yang harus dibersihkan dari tubuh, dikutip dari Live Science, Rabu (28/09/2022)
Hal ini diketahui dengan baik oleh pemerintah desa, bangunan sumur-sumur bor Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dapat ditemukan di beberapa sudut desa sebagai salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi warga setempat.
- Ruang Terbuka Hijau.
Mengutip dari sciencing.com (Rabu, 28/09/2022) beberapa tumbuhan akan keracunan jika menyerap air asin dari dalam tanah, keracunan pada tumbuhan menyebabkan kegagalan dalam berfotosintesis membuat tumbuhan kekurangan nutrisi dan akhirnya layu atau mati. Hal ini juga yang terjadi pada tumbuhan di lapangan Desa Blacanan, air rob menggenang di area lapangan membuat beberapa pohon tumbang. Hal ini membuat lokasi yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau untuk berolahraga menjadi hilang. Karat pada besi tiang gawang menjadi saksi bisu bertapa lamanya air rob menggenang yang membuat tempat itu tidak terjamah sepatu-sepatu olahraga lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H