Mohon tunggu...
Dewi Fitriani
Dewi Fitriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Etika Bisnis Serta Implikasi Nyata dalam Dunia Ekonomi

9 November 2015   20:09 Diperbarui: 10 November 2015   07:25 3901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika Dalam Bisnis Beserta Implikasi Nyata Di Dunia Ekonomi

Review ini ditujukan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester III untuk mata kuliah Etika Bisnis Perbankan Syariah

Dosen : Dr. Hasani Ahmad Said, M.A.

 

Disusun oleh:

 

Dewi Fitriani                           11140850000072

 

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015M/1436 H

 

Etika Dalam Bisnis Beserta Implikasi Nyata Di Dunia Ekonomi

Didalam kehidupan yang menuntut perilaku yang baik dan sesuai aturan maka makna etika dan moral tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dua kata tersebut sekilas terlihat sama namun pada kenyataannya terdapat dua makna yang berbeda. Dimana Etika berasal dari kata ethicos yang secara sederhana memiliki arti yaitu seperangkat aturan yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama dalam suatu masyarakat, yang mana apabila seseorang tersebut melanggar aturan masyarakat yang sudah ditetapkan, hukumannya berupa sanksi sosial.Sedangkan pengertian moral hanya berkisar pada baik buruk dan benar salah. Apabila seseorang melanggar suatu moral tertentu tidak ada konsekuensi atau sanksi yang akan diterimanya. Setelah kita membahas mengenai makna dari etika dan moral, maka pembahasan kita berlanjut pada Etika Bisnis.

Pengertian Etika Bisnis sama halnya dengan pengertian etika secara umum hanya saja ada sedikit tambahan bahwa etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Mengapa etika sangat diperlukan dalam berbisnis? Alasan etika digunakan dalam berbisnis adalah Membantu membangun suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral, membantu seseorang dalam menentukan pendapat, membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah. Dalam etika bisnis ada beberapa prinsip yang perlu dianut oleh para pembisnis. Selain memiliki etika, pembisnis juga harus memiliki prinsip yang sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku. Sehingga dapat terciptanya kondisi berbisnis yang adil dan damai.

Prinsip tersebut diantaranya adalah 1) Prinsp utilitarianism yang berasal dari kata utilis yang berarti berguna atau efisien dimana dalam prinsip ini kita sebagai pembisnis diajarkan untuk mencari manfaat yang sebesar-besarnya dengan cost yang serendah-rendahnya. 2) Prinsip Universalism sebagai suatu ajaran etik berarti sesuatu itu dapat dinilai baik bila dapat memberikan kebaikan kepada orang banyak. Berbeda dengan pandangan utilitarian yang menekankan aspek hasil suatu keputusan universalisme memfokuskan diri pada tujuan suatu keputusan atau tindakan. 3) Prinsip Right disini diartikan sebagai hak dan kebenaran. Dimana setiap manusia memiliki kedudukan yang sama, dan tidak boleh diperlakukan semena-mena demi agar terwujudnya tujuan orang lain. Sedangkan prinsip rights juga dapat berarti kebenaran yaitu suatu pandangan yang tetap menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang melanggar nilai-nilai moralitas. Sebagai contoh dalam berbisnis kita tidak boleh berlaku curang. 4) Prinsip Justice pada prinsip ini hampir sama dengan right (hak) dimana masyarakat harus dianggap sama di hadapan masyarakat, intinya dari prinsip keadilan setia orang berhak mencari rezeki yang halal dengan cara apapun tanpa saling mendzalimi. 5) Prinsip Virtue Etik (Keutamaan) , keutamaan yang dimaksud disini adalah keutamaan moral yang berarti watak yang telah dimiliki seseorang dan memungkinkannya untuk bertingkah laku baik secara moral. Keutamaan moral tersebut diantaranya kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, keberanian moral, Rendah diri, Hormat kepada diri sendiri dan diri-diri lain, Relativitas etika,dll.

 

Dengan menerapkan etika berdasarkan prinsip-prinsipnya dalam berbisnis maka secara tidak langsung manfaatnya dapat dirasakan oleh pelaku usaha seperti perusahaan atau pembisnis mampu membangun usahanya menjadi lebih kokoh dan berdaya saing tinggi. Hal itu terwujud karena suatu usaha yang dijalankan sesuai aturan dan tidak bertentangan dengan masyarakat maka usaha tersebut akan mampu bertahan ketimbang dengan usaha yang hanya mementingkan profit tanpa mengindahkan etika yang baik. Kemudian alasan yang selanjutnya adalah dapat menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis. Mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Dan membantu pebisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat.

Dalam teori-teori konvensional etika sudah dijabarkan secara jelas mulai dari pengertian secara harfiah, kemudian prinsip-prinsip yang ada dalam etika, dan juga manfaat yang akan di peroleh para pelaku usaha. Namun permasalahannya adalah bagaimana dengan islam?.

Apakah islam juga mengatur adanya etika dalam berbisnis? Dalam ekonomi islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertent angan. Artinya, jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan ini setiap manusia memang seringkali mengalami dilema etis antara harus memilih keputusan etis dan keputusan bisnis, tetapi jika kita percaya Sabda Nabi SAW, atau logika ekonomi diatas, maka percayalah, jika kita memilih keputusan etis maka pada hakikatnya kita juga sedang meraih bisnis.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prinsip utama yang ditentukan Islam dalam etika bisnis adalah bahwa transaksi dalam bisnis harus dilakukan secara sah dan tidak bertentangan dengan hukum. Rasulullah SAW telah mewanti-wanti kepada para pedagang (pebisnis) bahwa mereka jangan sampai berbuat dusta. (H.R. Tabrani).

Padahal Islam secara jelas telah mengatur bahwa seorang pelaku bisnis harus menjunjung tinggi beretika yang baik dalam bisnis agar manfaat yang dirasakan optimal, tetapi pada kenyataannya setiap manusia memiliki pandangannya sendiri dalam melakukan suatu usaha termasuk pandangan mereka terhadap etika. Dalam kegiatan ekonomi, khususnya dalam praktek bisnis masalah etika seringkali terlupakan. Hal ini disebabkan karena orientasi mengejar keuntungan dalam persaingan yang ketat merupakan prioritas yang lebih diutamakan. Setiap pribadi memiliki pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda menyangkut etika sebagai aturan. Semuanya akan dapat dilihat melalui perilaku wirausaha dalam menjalankan bisnisnya. Dimana manusia memiliki banyak penafsiran terhadap etika, islam pun juga memiliki banyak penafsiran yang berbeda-beda mengenai etika.

Penafsiran islam terhadap etika secara umum dibagi menjadi 3 yaitu: a) Penafsiran Bersifat Berkesinambungan maksudnya adalah etika bisnis islam mengajarkam kepada manusia umumnya atau pelaku usaha khususnya untuk memiliki konsepsi hunungan antara manusia dan lingkungan serta manusia dengan tuhan atau dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum minallah wa hablumminannas). Dimana setiap pelaku usaha harus memiliki hubungan yang seimbang antara manusia,lingkungan, dan tuhan agar setiap usaha yang dijalankan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi dunia dan seisinya. b) Penafsiran Bersifat Kemanusiaan maksudnya adalah jadi pada penafsiran kali ini manusia atau pelaku usaha di tuntut untuk senantiasa menghargai kemanusiaan manusia. Karena dengan menghargai manusia berarti kita telah memuliakan tuhan kita Allh Swt yang telah menjadikan manusia sebagai khilafah di muka bumi ini. c) Penafsiran Bersifat Berkeadilan maksudnya adalah etika memberikan arahan kepada pebisnis untuk dapat memisahkan antara tindakan yang baik dan tindakan buruk sesuai ajaran Islam. Mampu mencegah pelaku bisnis untuk berbuat curang maupun dzalim dan lebih mengedepankan nuraninya sebagai umat muslim. Keadilan yang hakiki yaitu perbuatan yang sesuai dan tanpa ada yang merasa dirugikan tergambar dalam Etika Bisnis Islam.

Implikasi Nyata dalam Etika Bisnis Membentuk Sistem Ekonomi

Menurut Gregory Grassman (1984) yang dimaksud sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga-lembaga (institusi-institusi) ekonomi, yang bukan hanya saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menopang dan mempengaruhi. Di dunia ini terdapat berbagai macam-macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara. Sistem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpusat/etatis, dan sistem ekonomi campuran.

Sistem Ekonomi Tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun-menurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi di fokuskan pada pola tradisi, dengan ciri-ciri : Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana, Hanya sedikit menggunakan modal, Pertukaran dilakukan dengan sistem barter, Belum mengenal pembagian kerja, dan lain-lain.

Sistem Ekonomi Pasar/Liberal suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Karena pemerintah tidak membatasi kegiatan ekonomi, maka orang bebas melakukan apapun yang menguntungkan bagi dirinya dan sesuka hatinya. Ekonomi pasar efektif dalam menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasar untuk masing-masing produk, tapi perekonomian pasar kurang bisa diharapkan dalam menciptakan keseimbangan makro ekonomi (Gregory Grossman, 2004).

Sistem Ekonomi Komando/Terpusat/Komunis adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Dengan ciri-ciri sebagai berikut: Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah, Hak milik perorangan tidak diakui.

Sistem Ekonomi Campuran adalah campuran dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995).

Bicara etika bisnis adalah bicara soal kegiatan bisnis yang tidak merugikan salah satu pihak atau menguntungkan kedua belah pihak. Menurut Keraf, ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis. Salah satunya mengenai etika bisnis pada tingkat makro, yakni berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Secara konktrit, etika bisnis ini atau disebut juga etika ekonomi berbicara soal praktek-praktek monopoli, oligopoli, kolusi, dan semacamnya yang sangat mempengaruhi tidak saja sehat-tidaknya suatu ekonomi tetapi juga baik tidaknya praktik-praktik bisnis di suatu negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun