2015M/1436 H
Â
Etika Dalam Bisnis Beserta Implikasi Nyata Di Dunia Ekonomi
Didalam kehidupan yang menuntut perilaku yang baik dan sesuai aturan maka makna etika dan moral tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dua kata tersebut sekilas terlihat sama namun pada kenyataannya terdapat dua makna yang berbeda. Dimana Etika berasal dari kata ethicos yang secara sederhana memiliki arti yaitu seperangkat aturan yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama dalam suatu masyarakat, yang mana apabila seseorang tersebut melanggar aturan masyarakat yang sudah ditetapkan, hukumannya berupa sanksi sosial.Sedangkan pengertian moral hanya berkisar pada baik buruk dan benar salah. Apabila seseorang melanggar suatu moral tertentu tidak ada konsekuensi atau sanksi yang akan diterimanya. Setelah kita membahas mengenai makna dari etika dan moral, maka pembahasan kita berlanjut pada Etika Bisnis.
Pengertian Etika Bisnis sama halnya dengan pengertian etika secara umum hanya saja ada sedikit tambahan bahwa etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Mengapa etika sangat diperlukan dalam berbisnis? Alasan etika digunakan dalam berbisnis adalah Membantu membangun suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral, membantu seseorang dalam menentukan pendapat, membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah. Dalam etika bisnis ada beberapa prinsip yang perlu dianut oleh para pembisnis. Selain memiliki etika, pembisnis juga harus memiliki prinsip yang sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku. Sehingga dapat terciptanya kondisi berbisnis yang adil dan damai.
Prinsip tersebut diantaranya adalah 1) Prinsp utilitarianism yang berasal dari kata utilis yang berarti berguna atau efisien dimana dalam prinsip ini kita sebagai pembisnis diajarkan untuk mencari manfaat yang sebesar-besarnya dengan cost yang serendah-rendahnya. 2) Prinsip Universalism sebagai suatu ajaran etik berarti sesuatu itu dapat dinilai baik bila dapat memberikan kebaikan kepada orang banyak. Berbeda dengan pandangan utilitarian yang menekankan aspek hasil suatu keputusan universalisme memfokuskan diri pada tujuan suatu keputusan atau tindakan. 3) Prinsip Right disini diartikan sebagai hak dan kebenaran. Dimana setiap manusia memiliki kedudukan yang sama, dan tidak boleh diperlakukan semena-mena demi agar terwujudnya tujuan orang lain. Sedangkan prinsip rights juga dapat berarti kebenaran yaitu suatu pandangan yang tetap menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang melanggar nilai-nilai moralitas. Sebagai contoh dalam berbisnis kita tidak boleh berlaku curang. 4) Prinsip Justice pada prinsip ini hampir sama dengan right (hak) dimana masyarakat harus dianggap sama di hadapan masyarakat, intinya dari prinsip keadilan setia orang berhak mencari rezeki yang halal dengan cara apapun tanpa saling mendzalimi. 5) Prinsip Virtue Etik (Keutamaan) , keutamaan yang dimaksud disini adalah keutamaan moral yang berarti watak yang telah dimiliki seseorang dan memungkinkannya untuk bertingkah laku baik secara moral. Keutamaan moral tersebut diantaranya kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, keberanian moral, Rendah diri, Hormat kepada diri sendiri dan diri-diri lain, Relativitas etika,dll.
Â
Dengan menerapkan etika berdasarkan prinsip-prinsipnya dalam berbisnis maka secara tidak langsung manfaatnya dapat dirasakan oleh pelaku usaha seperti perusahaan atau pembisnis mampu membangun usahanya menjadi lebih kokoh dan berdaya saing tinggi. Hal itu terwujud karena suatu usaha yang dijalankan sesuai aturan dan tidak bertentangan dengan masyarakat maka usaha tersebut akan mampu bertahan ketimbang dengan usaha yang hanya mementingkan profit tanpa mengindahkan etika yang baik. Kemudian alasan yang selanjutnya adalah dapat menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis. Mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Dan membantu pebisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat.
Dalam teori-teori konvensional etika sudah dijabarkan secara jelas mulai dari pengertian secara harfiah, kemudian prinsip-prinsip yang ada dalam etika, dan juga manfaat yang akan di peroleh para pelaku usaha. Namun permasalahannya adalah bagaimana dengan islam?.
Apakah islam juga mengatur adanya etika dalam berbisnis? Dalam ekonomi islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertent angan. Artinya, jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat.