Mohon tunggu...
Dewi Ery Ardani
Dewi Ery Ardani Mohon Tunggu... Wife of Zaini Yusuf -

Forever a happy soul, insyaAllah Email : dewiery.ardani@gmail.com IG : @dewiery01

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Rindu Kami

20 Februari 2014   01:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_312886" align="aligncenter" width="225" caption="http://tiara-meooong.blogspot.com/2011/12/tulip-ungu.html"][/caption]

Kau telah kembali menemui takdirmu

Tidur lelap dibawah pusara penuh bunga

Tenang menunggu dunia berakhir datang

Lelap.. lelaplah sang guru tercinta

Memenuhi panggilan Sang Pencipta dunia

Beberapa senja telah kau lewatkan dialam yang berbeda

Meninggalkan kami didunia yang fana ini

Namun… semangatmu semakin kian membara

Membara dijiwa-jiwa kami, yang kau cintai

Menumbuhkan jiwa-jiwa baru yang sempat mati

Setelah kau pergi…

Wahai guruku tercinta…

Sungguh kami rindu masa-masa itu

Menyanyikan lagu penuh semangat bersama

Tak peduli sengatan panas sang mentari

Tak peduli serangan dingin sang malam

Wahai guruku tercinta…

Sungguh kami rindu masa-masa itu

Bernyanyi riang penuh semangat

Bersama mengelilingi api unggun

Menikmati alam buatan Tuhan

Siang ini diiringi rintik hujan

Kami datang membawa bunga untukmu

Sebagai tanda bahwa kami tetap ada

Walau kau telah tiada, wahai guru tercinta

Semoga bunga ini menjadi penyejuk peristirahatanmu

Aamiin…

===============================================================================

Sragen, 19 Februari 2014

Untuk guruku tercinta. Alm. Amirudin Latief

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun