Mohon tunggu...
Dewi Erapratiwi
Dewi Erapratiwi Mohon Tunggu... lainnya -

Pengelola pra-sekolah, play group dan TK, selama hampir 17 tahun. Ibu tiga putri

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Secangkir Cappuccino

18 Desember 2012   05:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:26 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat secangkir cappuccino hangat, manis dengan taburan coklat diatas busa-busa lembut memanjakanmu, menebar aromanya yang membuatmu akan melanjutkannya dengan men-sruput kenikmatan yang  segera meluruh keseluruh tubuhmu dengan hangatnya yang membawa kenikmatan... seakan apapun yang terjadi, masih punya alasan untuk dinikmati.

Magic cappucccino memang tak akan pernah kadaluarsa, malah setiap saat ketika ada jeda, bayangan kenikmatannya segera menggoda untuk dilepaskan...... aku dan kamu adalah satu diantara jutaan orang yang kecanduan kenikmatan yang terbawa oleh secangkir hangat cappuccino.

Sampai suatu saat kenikmatan cappuccino itu membawa anganku melayang-layang  dan berhenti di cangkir yang masih mengepulkan asap kecilnya... Sejenak kutatap  secangkir cappucinno yang mulai merayu dengan menebarkan aromanya yang harum itu..... ”kamu itu siapa to, kok semua orang rindu kamu.... gimana bisa jadi seperti ini, terdiri dari bahan apa aja, gimana mbuatnya, siapa yang membuatnya...... dulu-dulunya ceritanya gimana? “ Tentu saja walaupun kulontarkan pertanyaan itu di dalam hati, si cappuccino juga tidak bisa menjawabnya dengan kata-kata, dia seperti biasa.. menjawabnya dengan menawarkan kelembutannya untuk dinikmati.

Maka mulailah aku menelusuri blog demi blog yang mungkin aku baca diwaktu yang aku punya, ternyata bener-bener aku tidak sendiri, banyak kutemui disana para pencari kebenaran tentang secangkir cappuccino yang kami cintai ini. Beberapa blog membahas tentang asal usul cappuccino yang dimulai dari penemuan kopi itu sendiri, karena dasar dari pembuatan cappuccino adalah dari kopi yang diambil ekstrak atau sarinya dengan menggunakan mesin espresso itu kopi akan digiling dan dengan menyemburkan air panas  bertekanan tinggi akan menghasilkan sari kopi yang disebut espresso itu, ada orang yang sangat menikmati pahit kopi sebagai rasa asli kopi seperti itu, ada yang suka dicampur dengan bahan bahan yang lain, bukan bermaksud menolak pahitnya kopi tapi mencampur pahit dengan manisnya gula apalagi dengan lembutnya susu dan harumnya coklat juga membuat sensasi yang berbeda. Dengan ditemukannya campuran lain sebagai teman dalam secangkir kopi maka  lahir cappuccino dan masih banyak jenis dari variasinya yang lain.

Jika minum kopi bisa membuat orang lebih semangat, segar, nggak nggantuk, malah ada yang bilang otak jadi lebih jernih mencerna  maka tentu saja efek itu juga dipunyai oleh cappuccino, malah dibanyak penemuan para orang pintar itu menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung didalam kopi membawa efek sehat pada tubuh manusia, katanya mencegah stroke, menguragi kecenderungan diabetes ( mungkin yg begini, minumnya harus pahit?), mengurangi resiko kanker usus, mulut, tenggorokkan, kerongkongan dan katanya biji kopi hijau juga bisa untuk diet, tentu saja kamu jangan mentang-mentang banyak manfaatnya lalu minum kopi dan turunannya nggak kira-kira ya, terutama bagi yang lagi hamil, penderita gangguan jantung, anak kecil dan mungkin penderita maag perlu lebih perhatian saat menikmatinya.

Di negeri asalnya cappuccino lahir, yaitu Italia, menikmati cappuccino biasa dilakukan dibawah jam 11 siang tapi setelah menyebar ke Eropa dan kemudian menjalar kebelahan bumi yang lain, menyeruput nikmatnya cappuccino bukan lagi masalah waktu tapi masalah kesempatan, coffee ceremony seperti juga cappuccino ceremony bukan lagi upacara khusus seperti minum teh di Jepang, walau sebenarnya suasana ritualnya tetep ada lho....coba kamu perhatikan, jika ada orang yang ‘selalu’ memesan secangkir kopi atau cappuccino sebelum dia memulai aktifitasnya dihari itu... lalu juga ada orang yang mau nurunin ketegangannya setelah seharian bergulat dengan pekerjaan....nyruputlah dia cappuccino, bisa masih dikantor dimana yang bikin mas office boy dengan cappuccino sachet atau harus hengkang dulu ketempat yang khusus misalnya di kafe. Dengan banyak alasan, rupanya kongkow di kafe sudah jadi gaya hidup sebagian orang  dikota besar ( kalau di desa juga lho, mereka cangkruknya di warung kopi ) dan kenikmatan secangkir minuman hangat ini menjadi salah satu daya tariknya. Maka dengan demikian bisnis inipun menjadi mekar mewangi, kreativitas yang menyertainya pun sangat banyak menawarkan alternatif buat orang yang butuh kenikmatan, yang walau sesaat namun berarti untuk sejenak melepas penatnya keseharian.

Buat mesin ekonomi pasti ini adalah berkah yang diharapkan, selain para investor yang makin berkembang kapitalnya juga ada kebutuhan ketrampilan yang tumbuh buat anak-anak muda yang menyukai tantangan, ada jenis ketrampilan sebagai peracik kopi yang disebut barista dibalik nikmatnya se-cangkir cappuccino, mulai ada beberapa sekolah barista di Indonesia, semoga ini selain menciptakan jenis lowongan kerja baru juga semangat berwira usaha yang makin beraneka.

Lagi-lagi ada perubahan akibat dari gaya hidup yang berkembang begini, kafe bukan lagi hanya tempat ngobrol, menyendiri, menunggu, tapi juga tempat bekerja lho.....ada teman yang ngantornya di kafe, dia tidak menyewa space di kafe tersebut tetapi semua relasi tahu (juga mas dan mbak pelayannya) disitulah dia mengerjakan semua pekerjaannya, mulai dari mencari inspirasi , melobi sampai konsultasi juga termasuk kencan. Apalagi biasanya selalu tersedia gratis wi-fi, ditengah keramaian kafe itu jika kita lagi kerja atau konsentrasi bisa jadi rasanya senyap.....dan disitulah terjadi aneka transaksi dengan modal secangkir cappuccino aja....hehehehe jadi bukan lagi SOHO-small office home office.

Makin banyak aja cerita dari secangkir cappuccino ini, yang menurutku pangkatnya bukan cuma pelengkap penderita tapi sudah agak tinggi yaitu mewarnai, memantik suasana seperti harapan penikmatnya. Ada beberapa tips yang dijamin membuat kamu makin luruh dalam kenikmatan saat men-cecep setiap tetes hangatnya cappuccino ini, urutannya begini, saat cangkir cappuccino hangat bergerak mendekatimu, diam sejenak dan tatap dengan penuh rasa, bersyukur akhirnya, khayalan jadi nyata, lalu hirup udara disekitarmu yang sudah ditebari aroma harumnya, jika kurang kuat, ambil cangkir itu untuk kamu dekatkan ke indra penciumanmu....sekali lagi hirup aroma kopi campur coklat nan manis itu. Perhatikan dengan seksama inilah hasil karya seni yang bukan cuma indah karena sang barista membuat lukisan diatas busa lembutnya, tetapi juga hasil keahlian yang terlatih dimana ada konsistensi dari komposisi bahan, pengaturan temperatur, juga menciptakan buih susu yang lembut yang akan segera kamu nikmati itu .... hmmmm karya seni yang lengkap, indah dilihat dan nikmat dirasa.

Setelah puas menatap dan menghirup aromanya, pasti kamu sudah tak sabar untuk men-cecepnya sebagai penghargaan atas hasil karya seni ini. Pesanku, jangan keburu napsu ya... coba seruput sedikit demi sedikit, selain menghindari lidahmu kebakaran juga dengan slurping begini memberi kesempatan kelembutan cappuccino itu menyebar dan meluruh di rongga mulutmu, boleh aja slurping sampai menimbulkan bunyi, asal nggak kekerasan aja itu malah akan lebih nikmat, coba cari diantara manisnya coklat dan lembutnya susu, pasti masih ada samar-samar rasa pahit kopi..... perfect man.... pissss.. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun