AKU GAK SALAH KAN AYAH?
Ayah...! Rama berlari menuju ruang tamu, dengan keadaan sepatunya belum di lepas. Ibu, Ayah kemana? Rama bertanya sambil meneteskan air mata. Ibu tidak mengerti dengan sikap Rama. Kok pulang sekolah langsung menanyakan ayah, apa lagi sambil menangis.
“Sayang , Ayah kan ke kampus seperti biasa, mungkin sampai sore, ada tugas dadakan dari pak rektor, kepala sekolah di kampus.
“Oh, kepala sekolah di kampus itu nmanya pak rektor ya buk? Tanya Rama dengan nada ingin tau.
“Iya, itu sebutan untuk kepala sekolah . Kalau Rama sudah masuk di tempat ayah mengajar nanti akan ketemu sama pak rektor.
Mata Rama masih terlihat sembab. Masih terngiang bagaimana pak guru menyalahkan jawabannya saat ditanya di kelas tadi siang. Rama masih merasa benar. Ia yakin bahwa tidak ada yang salah dengan jawabannya.
“Rama, kesini, nak...! Usai sholat maghrib Ayah mengajak Rama menonton TV bareng. Hari ini Rama tidak di paksa mengaji oleh Ayah. Rama masih sibuk dengan mainan-mainananya. “Tadi siang, katanya Rama mencri-cari Ayah, ada apa nak?” Ayah sambil menurunkan kacamatanya.
“Iya, Ayah...” Rama merespons dengan penuh perhatian. “Pak guru bilang, jawaban aku salah, waktu aku di tanya sama pak guru. Besok aku gak mau sekolah. Kata Rama dengan nada malas.
“Emang Pak guru nanya apa? Bikin Ayah penasarana aja.” Ayah mendekati Rama , seolah-olah tampak penasaran.
“Waktu itu Pak guru nanya ke aku, ke teman-teman juga, katanya apa yang kalian lakukan waktu pulang sekolah?
“Jawaban kamu apa?” Tanya Ayah melanjutkan.