Aku kering kerontang
Bagai dendeng yg digarang
Mengeras lalu menghitam bagai arang
Hingga rasanya tak lagi layak masuk rantang
Â
Aku lama menunggu hujan
Berharap resah, hujan segera mengembalikan harga diriku
Aku lama menunggu hujan
Berharap gundah, hujan segera menghilangkan kehinaanku
Â
Kemarau telah memelintir kata hormat menjadi gunjingan warung kopi
Mengubah setitik kerinduan menjadi segudang kemarahan anarki
Mengantarkan fakta yang nyata menjadi gosip terkini
Dan mengubah gosip hina menjadi fakta yang hakiki
Â
Aku lama menunggu hujan
Karena hujan akan mengobati lukaku yang tlah ditorehkan kemarau
Aku lama menunggu hujan
Karena setelah hujan turun, kuyakin rindu ini akan kembali berkilau
Â
Hujan..
Turunlah ke bumi dan buatlah kami sukacita...
Â
*dari aku yg hampir putus asa namun masih mengharap berkah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H