Desember telah meniupkan rindu di buhul-buhul suka cita
Biasanya, aku menyambutnya dengan seribu pengharapan
Bersiap, bersolek lalu berlari lantang menuju tempatmu
Agar dapat segera kutepikan lelah, kusandarkan luka dan kubuang jauh kesepian
Tapi kali ini, Desember melewatiku begitu saja
Ia pergi, meninggalkanku dalam kesepian semu
Aku merindu sendiri di tepian senja
hanya ditemani kuncup-kuncup stroberi
Yang juga enggan merekah tanpa hadirmu
Kenapa Desember ini terasa berbeda?
Karena ketidakhadiranmu atau karena kesendirianku?
Adakah jawabnya di antara tetes hujan hari ini?
Ataukah tersembunyi di balik bunga padma yang terserak di jalan setapak menuju bukit?
Hiruk pikuk riasan natal
Cemara anggun penuh bintang
Suara lonceng nyaring yang bergema
Tumpukan hadiah yang kau kirimkan
dan secawan anggur yang menggiurkan
Semuanya tak lagi memiliki makna untukku
Desember ini..bukanlah Desember yang kuinginkan....
KBP, 8 Des 2014..terselip bunga padma di pelataran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H