Menurut Busan kunjungan dia dan timnya ke KPP dilakukan untuk membangun sinergi dengan membangun komunikasi langsung dengan para Kepala Kantor dan petugas lainnya dalam satu garis komando.
Komunikasi Membangun Sinergi
Dia menceritakan ketika bulan Mei 2016 ditunjuk untuk menakhodai Kanwil DJP Jakarta Barat, dia segera turun dan keliling KPP Pratama menemui para stafnya yang berada di garda terdepan. Selain mensosialisasikan strateginya, dia juga ingin mendengar langsung permasalahan yang ada di lapangan. Semua dilakukannya untuk membangun komunikasi yang baik sehingga tercipta sinergi.
“Waktu itu yang ingin saya tekankan bahwa jika kita ikhlas dalam bekerja semua mungkin terjadi. Dan saya siap menjadi yang terdepan.”
Dia membuka sebuah rahasia dan itu mencerminkan jiwa besarnya sebagai seorang pemimpin. Salahkan saya jika kalian gagal, katanya di sebuah kesempatan. Karena menurutnya keberhasilan KPP sebagai garda terdepan penerimaan seharusnya karena pelayanan dan dukungan yang diberikannya dan tim yang ada di kanwil.
“Kalau dikasih alat dan tidak jalan juga baru ditegur,”tandasnya.
Sosok yang ramah dan runut dalam menjawab tanya itu memang tak asal bicara. Saat mendapati penerimaan pajak beberapa KPP di wilayahnya di bawah penerimaan nasional, dia dan timnya dari kanwil langsung terjun ke lapangan untuk menginventarisir permasalahan sebenarnya. Karena karekteristik tiap-tiap KPP Pratama itu berbeda, sehingga perlu dikenali potensi dan kekurangan masing-masing. Ada KPP yang potensial di sentra-sentra perdagangan, ada yang unggul di properti, sementara yang lain di jasa dan industri. Semua itu perlu pendekatan yang berbeda. Dia membagi resep lainnya.
Dan strategi yang telah dilakukannya tak sia-sia. KPP yang tadinya penerimaannya di posisi buncit pun, grafiknya perlahan naik dan mencapai target. Itu bisa terjadi karena tercipta sinergi karena saluran komunikasi yang lancar.
Karena itu dia berwacana akan membangun saluran komunikasi langsung, dimana komunikasi dua arah dapat langsung terjadi: antara atasan dengan bawahan atau bawahan dengan atasan. Nantinya saluran komunikasi itu dapat digunakan untuk saling sharing, tidak hanya masalah kerjaan tetapi juga masalah pribadi bebernya. Terdengar kesungguhan dalam nada suaranya.
Tak hanya dengan bawahannya, dengan Wajib Pajak dia juga membangun saluran komunikasi itu. Pintu kantor saya selalu terbuka, jika ada Wajib Pajak yang ingin bertemu ceritanya. Karena dengan cara itu dia juga mendapat masukan terkait harapan-harapan para stakeholder pada lembaga ini. Karena saluran komunikasi yang baik antara Wajib Pajak dan Fiskus akan menciptakan hubungan yang harmonis dan berujung pada trust.
Buku Panduan Kerja