Pemberian obat injeksi secara intramuskular (IM) merupakan salah satu  fungsi kolaborasi antara perawat dan dokter terhadap klien yang akan diberikan  obat. Injeksi intramuskular (IM) sendiri dilakukan dengan cara disuntikannya obat  pada bagian jaringan otot, vaskularisasi yang terjadi pada jaringan otot dianggap lebih baik dari pada subcutan maka dari itu absorbsi pada jaringan otot akan lebih cepat. Absorbsi pada injeksi ini akan terjadi 10-30 menit, dapat dilakukan pada  pasien yang tidak sadarkan diri atau pasien yang tidak bisa diajak bekerja sama dan tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral (langsung) kepada pasien  tersebut. Adapun beberapa langkah pemberian obat injeksi secara itramuskular (IM) yaitu sebagai berikut:Â
1. Tahap persiapan pasienÂ
a. Memeriksa identitas pasien yang meliputi nama lengkap, umur, jenis  kelamin dan alamat pasien.Â
b. Sebelum melakukan ijeksi, harus selalu menanyakan apakah pasien  tersebut memiliki alergi pada salah satu jenis obat atau bisa dengan  melihat kembali rekam medis pasien.Â
c. Siapkan obat yang meliputi jenis, dosis, tanggal kadaluwarsa dan juga  cara pemberian obatnya. Obat tidak boleh diberikan apabila ada  kerusakan ataupun ketidak sesuaian dengan resep yang diberikan doker.Â
2. Persiapkan ala-alat yang akan digunakanÂ
a. Kapas dan alkohol 70%Â
b. Daftar buku obat atau catatan dan jadwal pemberian obatÂ
c. Obat yang akan diinjeksikanÂ
d. Sarung tangan
e. Jarum dan spuit yang steril, untuk injeksi intramuskular diperlukan  jarum yang lebih panjang yaitu dengan jarum yang berukuran 20-22.  Sedangkan untuk pemilihan spuit, itu tergantung dengan volume dan  viksositas Â
f. Bak instrument/bak injeksiÂ
g. Perlak dan pengalasÂ
h. Cairan pelarut/aquabidest sterilÂ
3. Tahap orientasiÂ
a. Memberikan salam pembuka kepada pasien dan keluarganya
b. Tenangkan pasien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukanÂ
c. Menanyakan kesiapan pasien sebelum melakukan injeksi
4. Tahap kerjaÂ
a. Mencuci tangan sebelum memulai, harus selalu memastikan kebersihan  untuk meminimalkan resiko infeksi.Â
b. Ambil obat yang sudah disiapkan sebelumnya lalu masukkan obat  tersebut kedalam spuit sesuai dosis yang sudah ditentukan. Â
c. Lakukan desinfeksi pada bagian yang akan dilakukan injeksi dengan  menggunakan kapas yang telah diberi alkohol. Kemudian lakukan  penyuntikan pada bagian paha.Â
d. Pegang spuit menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan,  kemudian tusukkan jarum dengan cepat dan posisi jarum tegak lurus  terhadap permukaan kulit.Â
e. Jika obat telah selesai seluruhnya diinjeksikan, tarik jarum spuit dengan  cepat namun tetap berhati-hati, kemudian tekan lalu masase pada area  injeksi secara sirkuler menggunakan kapas alkohol.Â
f. Lakukan konrol pendarahan, lalu pasang plester diaas luka tusuk. g. Setelah injeksi selesai lakukan observasi terhadap pasien. h. Mencuci tangan.
5. Tahap terminasiÂ
a. Melakukan evaluasi tindakan.Â
b. Bereskan semua peralatan, lalu berpamitan kepada pasien.Â
c. Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H