Mohon tunggu...
Humaniora

Bimbingan dan Konseling sebagai Media Pelayanan Pokok di Dalam Lembaga Pendidikan

2 Oktober 2017   11:10 Diperbarui: 2 Oktober 2017   11:22 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan kemanusiaan dalam mencapai pribadi-pribadi yang berkedirian matang, mempunyai jiwa sosial yang tinggi serta keimanan yang kuat dalam rangka mewujudkan tanggung jawab dari seorang tenaga pendidik yang khusus dalam bidang konselor merupakan sebuah urgensi yang wajib ditanamkan kepada siswa. Pelayanan bimbingan dan konseling tentunya harus benar-benar dijalankan oleh seorang guru BK atau pembimping. untuk memberikan bantuan sebagai upaya menemukan bakat dan minat yang sesuai dengan pribadi, mampu berdaya saing serta bekerjasama dilingkungan sosial.

Perlu  diingatkan bahwa seorang anak-anak, remaja dan pemuda mempunyai ruang lingkup dan dunia yang berbeda-beda. Besar kemungkinan bagi mereka untuk mempunyai masalah pribadi maupun sosial yang sukar dihadapi sendiri. Akibatnya di sekolah-sekolah anak itu akan melampiaskan masalah tersebut kepada teman-teman dilingkup sekolah.

Sebuah pendidikan nasional itu harus memiliki tujuan untuk terwujudnya kepribadian yang optimal, dalam hal ini segala sesuatunya yang membentuk kepribadian tersebut ada didalam pelayanan bimbingan dan konseling. Pendidikan yang baik hendaknya dilakungan secara menyeluruh dan tidak bersifat instruksional saja. Karena, itu semua akan berpengaruh terhadap berjalan tidaknya bimbingan yang telah diterapkan kepada peserta didik sehingga seorang konselor harus benar-benar menjamin apakah yang dibina itu berhasil sesuai dengan instruksi serta pengawasan secara langsung kepada peserta didik.

Bimbingan dan konseling memiliki landasan psikologis tentang tingkah laku individu  yang menjadi klien seorang konselor didalam lembaga pendidikan. Tingkah laku tersebut yang perlu difahami yang kemudian nantinya diubah atau dikembangkan sesuai pribadi peserta didik. Usaha melayani siswa secara individual bisa diselenggarakan melalui program bimbingan dan konseling, berbagai masalah perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian dan berimplikasi pada pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah meliputi kecerdasan, Bakat dan minat, Sikap, Kebiasaan, Hasil belajar, Kepribadian, Cita-cita, Kebutuhan, Latar belakang lingkungan, dan lain sebagainya. Selain itu mengingat kebutuhan akan seseorang juga berbeda-beda, upaya memenuhi kebutuhan peserta didik dapat diwujudkan dalam bimbingan dan konseling.

Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling yakni untuk membantu permasalahan dan pengembangan peserta didik serta memberikan manfaat untuk menyelesaikan masalah individual maupun kelompok secara benar. Sebagai jawaban atas pertanyaan apakah ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling hanya berada ditingkat sekolah ? jawabannya tidak, disekolah pelayanan bimbingan dan konseling bersifat pokok yang memberikan pelayanan agar peserta didik dapat berkembang dan belajar seoptimal mungkin, namun diluar sekolah pelayanan bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab kepada orang tua maupun masyarakat yang kemudian bimbingan dan konseling tersebut dapat diteruskan kepada orang tua maupun masyarakat .mengingat bimbingan konseling tersebut berada di lembaga-lembaga maupun bidang lain dilingkungan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun