Mohon tunggu...
Dewi Anggraini
Dewi Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya berprofesi sebagai mahasiswa dan Karyawan Honorer di salah satu Instansi Pemerintah

Kepribadian saya sangan menarik, humble

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Ekonomi Makro Indonesia untuk Menyongsong Ekonomi Berkelanjutan

1 Juli 2024   16:11 Diperbarui: 1 Juli 2024   19:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh: Dewi Anggraini, Fani Rahmasari, Nadia Haditsiah Thoriq, Sri Lestari

Pendahuluan

Ekonomi makro, yang meliputi kebijakan moneter, fiskal, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas harga, memainkan peran penting dalam menentukan arah pembangunan suatu negara. Di Indonesia, ekonomi makro menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tengah dinamika global yang cepat berubah. Artikel ini membahas aspek-aspek kunci dalam ekonomi makro Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter, tantangan global, pengelolaan inflasi, dan keberlanjutan ekonomi, dengan mengacu pada sumber-sumber terpercaya di Indonesia.Inflasi Global dan Domestik:

A. Pertumbuhan Ekonomi: Peluang dan Tantangan

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator kunci dalam menilai kemajuan dan kesehatan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mencapai pembangunan yang inklusif. Namun, mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menghadirkan berbagai peluang dan tantangan yang harus diatasi dengan kebijakan dan strategi yang tepat.

Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam dua dekade terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5% per tahun sebelum pandemi COVID-19. Menurut Badan Pusat Data Statistik (BPS) (2023a) ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,17% pada 2018 dan 5,02% pada 2019. Meskipun demikian, pandemi telah mengganggu laju pertumbuhan ini, mengakibatkan kontraksi ekonomi sebesar 2,07% pada 2020. Namun, upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil positif dengan pertumbuhan yang kembali pulih menjadi sekitar 3,7% pada 2021 dan 5,3% pada 2022.


1. Peluang Pertumbuhan Ekonomi

a) Pembangunan Infrastruktur

  • Peluang: Investasi besar dalam infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, mendukung konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Proyek strategis nasional dapat membuka daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.

b) Potensi Sumber Daya Alam

  • Peluang: Kekayaan sumber daya alam seperti minyak, gas, mineral, dan hasil bumi lainnya memberikan potensi besar untuk pendapatan dan ekspor.

c) Ekonomi Digital

  • Peluang: Ekspansi ekonomi digital melalui e-commerce, fintech, dan start-up teknologi meningkatkan efisiensi ekonomi dan akses pasar.

d) Pariwisata

  • Peluang: Pariwisata menawarkan pendapatan signifikan melalui devisa dan penciptaan lapangan kerja. Peningkatan sektor pariwisata mendukung perekonomian lokal dan infrastruktur.

e) Pertanian dan Perikanan

  • Peluang: Modernisasi pertanian dan perikanan dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.

2. Tantangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

a) Ketimpangan Ekonomi

  • Tantangan: Ketimpangan pendapatan dan pembangunan antar daerah dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan memperlambat pertumbuhan.

b) Degradasi Lingkungan

  • Tantangan: Eksploitasi sumber daya alam tanpa pengelolaan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi dan polusi air.

c) Korupsi dan Birokrasi

  • Tantangan: Korupsi dan birokrasi yang tidak efisien menghambat investasi dan pelaksanaan proyek pembangunan.

d) Ketergantungan pada Komoditas

  • Tantangan: Ketergantungan pada ekspor komoditas rentan terhadap fluktuasi harga pasar internasional.

e) Pendidikan dan Keterampilan

  • Tantangan: Kualitas pendidikan yang rendah dan kesenjangan keterampilan tenaga kerja dapat menghambat produktivitas dan inovasi.

Dinamika ekonomi makro Indonesia menghadirkan peluang besar sekaligus tantangan yang kompleks, dengan menawarkan potensi signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Namun, tantangan seperti ketimpangan pendapatan, pengangguran, ketergantungan pada sumber daya alam, ketidakpastian global, dan isu keberlanjutan lingkungan memerlukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk diatasi. (Dr. Ridolof Wenand Batilmurik, SE., M.M 2024)

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, Indonesia perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Kebijakan yang adaptif, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, pengelolaan sumber daya alam yang bijak, serta komitmen terhadap keberlanjutan akan menjadi faktor penentu dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan stabil. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas dan merata. (2023b)

Penguatan ekonomi makro Indonesia merupakan kunci untuk menyongsong pertumbuhan berkelanjutan. Stabilitas fiskal dan moneter harus dipertahankan melalui kebijakan yang hati-hati dan pengelolaan yang bijaksana. Diversifikasi ekonomi dan investasi dalam infrastruktur serta sumber daya manusia akan meningkatkan daya saing dan ketahanan ekonomi. Selain itu, penerapan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan akan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan keseimbangan ekosistem. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif, dan lebih tangguh terhadap tantangan global di masa depan.

B. Strategi Ekonomi Berkelanjutan

       Ekonomi makro Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan yang stabil di atas 5%, inflasi yang terkendali di bawah 4%, dan neraca perdagangan surplus menjadi indikator positif. Namun, untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, diperlukan upaya penguatan ekonomi makro yang komprehensif dan terarah.

Penguatan makro ekonomi Indonesia untuk memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan merupakan langkah yang sangat penting dan strategis.

Upaya penguatan makroekonomi Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa hal:

a) Stabilitas makroekonomi

  • Menjaga inflasi tetap rendah, nilai tukar stabil, dan terkendalinya defisit fiskal, merupakan langkah penting dalam menciptakan stabilitas makroekonomi jangka panjang.

b) Meningkatkan daya saing

  • Mendorong sektor ekonomi yang berdaya saing dan inovatif akan membantu Indonesia bersaing di pasar global.

c) Investasi Infrastruktur.

  • Pembangunan infrastruktur yang tepat menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi.

d) Penguatan sumber daya manusia.

  • Investasi pada pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Tenaga kerja yang berkualitas dan terlatih merupakan aset utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

e) Kemitraan Internasional.

  • Penguatan kerja sama internasional dan perdagangan luar negeri akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

       

C. Kinerja Ekonomi Berkelanjutan

        Ekonomi makro Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertumbuhan yang stabil dan inflasi yang terkendali.

Namun, untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan di masa depan, diperlukan penguatan ekonomi makro yang berfokus pada beberapa aspek kunci:

1. Meningkatkan Produktivitas:

       Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing. Mendorong inovasi dan penelitian untuk mengembangkan teknologi baru dan meningkatkan efisiensi produksi.

Memperkuat infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, untuk mendukung kelancaran arus barang dan jasa.

2. Memperkuat Ketahanan Keuangan:

       Memperkuat regulasi dan pengawasan sektor keuangan untuk mencegah krisis keuangan. Meningkatkan diversifikasi sumber pendanaan untuk mengurangi ketergantungan pada modal asing. Membangun cadangan devisa yang kuat untuk memitigasi risiko eksternal.

3. Mendorong Investasi:

       Meningkatkan iklim investasi yang kondusif melalui penyederhanaan regulasi dan perizinan usaha. Membangun infrastruktur yang ramah investasi di kawasan industri dan khusus. Memberikan insentif fiskal dan non-fiskal untuk menarik investor domestik dan asing.

4. Memanfaatkan Bonus Demografi:

       Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk menghasilkan generasi muda yang sehat dan produktif. Mengembangkan program pelatihan dan vokasi untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja. Menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan berkelanjutan untuk menyerap tenaga kerja muda.

5. Memperkuat Kerjasama Internasional:

         Meningkatkan partisipasi Indonesia dalam perdagangan internasional dan investasi global. Membangun kerjasama dengan negara-negara lain untuk meningkatkan akses pasar dan teknologi.Memperkuat diplomasi ekonomi untuk mempromosikan kepentingan nasional Indonesia di kancah internasional. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk memperkuat ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. UU Cipta Kerja diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi dan menarik lebih banyak investasi domestik dan asing. Pembangunan infrastruktur terus dilakukan untuk meningkatkan konektivitas dan logistik di seluruh Indonesia. Pemerintah juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

         Upaya-upaya ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak. Namun, penting untuk dicatat bahwa masih terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan korupsi. Pemerintah perlu bekerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Dengan penguatan ekonomi makro yang berkelanjutan, Indonesia dapat mencapai potensi penuhnya dan menjadi negara maju yang sejahtera dan adil.

D. Rumusan Kebijakan Makro Dalam Ekonomi Berkelanjutan

         Dalam mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat mengingatkan pada perkembvangan masyarakat yang membutuhkan serta terdapat rumusan dalam kebijakan ekonomi makro yang efektif dan tepat, kebijakan ini harus memiliki sifat yang konsisten agar memiliki tujuan pembangunan dari berbagai aspek yang ada contohnya seperti stabilitas ekonomi makro, pemeratan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.  Adapun beberapa Langkah yang bisa dikatan penting dalam kebijakan ekonomi yang berkelanjutan.

Yang pertemana ialah dengan memilki tujuan yang jelas serta terukur dengan mementapkan pada tujuan pembangunan ekonomi dalam jangka Panjang serta jangka pendek yang jelas, terukur serta ter realistis dengan memastikan hal tersebut sejalan dengan visi serta misi nasional dan mempertimbangkan situasi serat potensi perekonomian nasioan. Lalu melibatkan beragam pemangku dalam kepentingan pada proses menetapkan tujuan agar mendapatkan dukungan serta masukan.

Kedua dengan mengembangkan kebijakan makroekonomi yang komperehensif serta sinergis, termasuk pada kebijakan moneter, perdagangan, fiscal, indrusi dan lainya. Memastikan pada kebijakan yang konsisten bertujuan pada pembanguan jangka pendek dan jangka Panjang, mengaevaluasi dampak dari Tindakan kebijakan yang ada pada berbagai sector ekonomi serta kelompok sosial.

Ketiga meningkatkan koordinasi serta kerja sama antar Lembaga pemerintah, bank sentral pelaku ekonomi, Pendidikan serta masyarakat pada perumusan dan pelaksaan kebijakan makro ekonomi menjalin komunikasi yang baik antara orang yang berkepentingan agar menjamin kelancaran pengordinasian serta kerja sama, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam mengembangkan akuntabilitas politik dan transparasi. Lalu dengan cara membangun kepercayaan public, dengan mengembangkan akuntabilitas kebijakan makroekonomi,  mengemabngakan kapasitas kelembagaan seperti contohnya Bank Sentral pemerintah dan Lembaga yang terkait lainnya.

Mengembangkan kebijakan makroekonomi yang berkelanjutan ialah proses sangat kompleks serta berkesinambungan, dalam penerapan ini proses yang sistematis serta konsisten dalam melibatkan beragam pemangku kepentingan indinesia bisa mencapai pembanguan yang berkelanjutan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sumber data:

Badan Pusat Statistik (BPS). 2023a. "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2022." Badan Pusat Statistik, February 6, 2023. https://webapi.bps.go.id/download.php?f=MreZ4JOBh1AM+EqeQ3by9JFH36a3h74d6ybDninUVkUnR8t/9/D3GVVmjK0VvivE6vtkBITAgIaA3dvLUQKTlS/wiNt/LNZgcajyFbDPM2YlkQLURAVKPE3/4/L3tIwyaJl0R+AXWLaC6CHszteAx8SrdlMFyk8UBteXkSqiLDabgrDj2WUT2QbfTfhiQIpCdQeTZowRs4jEbDWNjAAHqS3igX2BEJ6u6znvN0ENoV1aQx7L7v6nZ+QgvH9IuZDlQ4Ql0RCWANRjS7QUd/ISv6Phpp54JFx4CUgfOB7WfzM=.

Dr. Ridolof Wenand Batilmurik, SE., M.M, Dr. Subhan Purwadinata, SE.,ME. 2024. Perekonomian Indonesia Persoalan Kebijakan, Isu Kontemporer Dan Globalisasi Pembangunan. Cetakan I. Vol. vi + 198 hlm.; 15,5x23 cm. PT. Literasi Nusantara Abadi Grup.

Rizki Fajar Pradipta. 2023b. "RAPBN Tahun Anggaran 2024: Mempercepat Transformasi Ekonomi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan." Kementerian Keuangan. https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/post/rapbn-tahun-anggaran-2024:-mempercepat-transformasi-ekonomi-yang-inklusif-dan-berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun