Mohon tunggu...
Dewi Anggraini
Dewi Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya berprofesi sebagai mahasiswa dan Karyawan Honorer di salah satu Instansi Pemerintah

Kepribadian saya sangan menarik, humble

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Ekonomi Makro Indonesia untuk Menyongsong Ekonomi Berkelanjutan

1 Juli 2024   16:11 Diperbarui: 1 Juli 2024   19:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan Pusat Statistik (BPS). 2023a. "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2022." Badan Pusat Statistik, February 6, 2023. https://webapi.bps.go.i

Ditulis oleh: Dewi Anggraini, Fani Rahmasari, Nadia Haditsiah Thoriq, Sri Lestari

Pendahuluan

Ekonomi makro, yang meliputi kebijakan moneter, fiskal, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas harga, memainkan peran penting dalam menentukan arah pembangunan suatu negara. Di Indonesia, ekonomi makro menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tengah dinamika global yang cepat berubah. Artikel ini membahas aspek-aspek kunci dalam ekonomi makro Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter, tantangan global, pengelolaan inflasi, dan keberlanjutan ekonomi, dengan mengacu pada sumber-sumber terpercaya di Indonesia.Inflasi Global dan Domestik:

A. Pertumbuhan Ekonomi: Peluang dan Tantangan

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator kunci dalam menilai kemajuan dan kesehatan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mencapai pembangunan yang inklusif. Namun, mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menghadirkan berbagai peluang dan tantangan yang harus diatasi dengan kebijakan dan strategi yang tepat.

Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam dua dekade terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5% per tahun sebelum pandemi COVID-19. Menurut Badan Pusat Data Statistik (BPS) (2023a) ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,17% pada 2018 dan 5,02% pada 2019. Meskipun demikian, pandemi telah mengganggu laju pertumbuhan ini, mengakibatkan kontraksi ekonomi sebesar 2,07% pada 2020. Namun, upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil positif dengan pertumbuhan yang kembali pulih menjadi sekitar 3,7% pada 2021 dan 5,3% pada 2022.


1. Peluang Pertumbuhan Ekonomi

a) Pembangunan Infrastruktur

  • Peluang: Investasi besar dalam infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, mendukung konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Proyek strategis nasional dapat membuka daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.

b) Potensi Sumber Daya Alam

  • Peluang: Kekayaan sumber daya alam seperti minyak, gas, mineral, dan hasil bumi lainnya memberikan potensi besar untuk pendapatan dan ekspor.

c) Ekonomi Digital

  • Peluang: Ekspansi ekonomi digital melalui e-commerce, fintech, dan start-up teknologi meningkatkan efisiensi ekonomi dan akses pasar.

d) Pariwisata

  • Peluang: Pariwisata menawarkan pendapatan signifikan melalui devisa dan penciptaan lapangan kerja. Peningkatan sektor pariwisata mendukung perekonomian lokal dan infrastruktur.

e) Pertanian dan Perikanan

  • Peluang: Modernisasi pertanian dan perikanan dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.

2. Tantangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

a) Ketimpangan Ekonomi

  • Tantangan: Ketimpangan pendapatan dan pembangunan antar daerah dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan memperlambat pertumbuhan.

b) Degradasi Lingkungan

  • Tantangan: Eksploitasi sumber daya alam tanpa pengelolaan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi dan polusi air.

c) Korupsi dan Birokrasi

  • Tantangan: Korupsi dan birokrasi yang tidak efisien menghambat investasi dan pelaksanaan proyek pembangunan.

d) Ketergantungan pada Komoditas

  • Tantangan: Ketergantungan pada ekspor komoditas rentan terhadap fluktuasi harga pasar internasional.

e) Pendidikan dan Keterampilan

  • Tantangan: Kualitas pendidikan yang rendah dan kesenjangan keterampilan tenaga kerja dapat menghambat produktivitas dan inovasi.

Dinamika ekonomi makro Indonesia menghadirkan peluang besar sekaligus tantangan yang kompleks, dengan menawarkan potensi signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Namun, tantangan seperti ketimpangan pendapatan, pengangguran, ketergantungan pada sumber daya alam, ketidakpastian global, dan isu keberlanjutan lingkungan memerlukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk diatasi. (Dr. Ridolof Wenand Batilmurik, SE., M.M 2024)

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, Indonesia perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Kebijakan yang adaptif, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, pengelolaan sumber daya alam yang bijak, serta komitmen terhadap keberlanjutan akan menjadi faktor penentu dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan stabil. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas dan merata. (2023b)

Penguatan ekonomi makro Indonesia merupakan kunci untuk menyongsong pertumbuhan berkelanjutan. Stabilitas fiskal dan moneter harus dipertahankan melalui kebijakan yang hati-hati dan pengelolaan yang bijaksana. Diversifikasi ekonomi dan investasi dalam infrastruktur serta sumber daya manusia akan meningkatkan daya saing dan ketahanan ekonomi. Selain itu, penerapan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan akan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan keseimbangan ekosistem. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif, dan lebih tangguh terhadap tantangan global di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun