Kali ini aku ingin berbagi pengalaman yang aku alami pada PPL siklus 2 ku di PPG. Aku berharap dari pengalaman yang aku alami bisa menginspirasi kita para guru demi tujuan mencerdaskan anak bangsa dengan sisti pembelajaran yang berpihak pada siswa sesuai dengan kurikulum terbaru.
    Base practise ini ku pilih berdasarkan permasalahan yang ku analisa pada siklus ke 2. dimana pada kali ini kami diberi kan dasar masalah mengacu pada nilai rapor sekolah. Ketika dianalisa ternyata ada beberapa nilai yang masih rendah diantaranya adalah literasi masih dibawah KKTP. Rendahnya kemampuan literasi pada pelajaran Bahasa Inggris yang dicapai siswa di Sekolah Menengah Kejuruan  pada Rapor Pendidikan Sekolah pada tahun 2023. Secara rinci kurangnya minat dan motivasi belajar peserta didik  pada mata pelajaran Bahasa Inggris  terutama materi Advertisement.
    Hal ini aku analisa debgan melakukan wawancara pada beberapa orang yang berkompeten dibidang pendidikan disekolah ku dan tak lupa ku cari juga dari beberapa literatur terkait yang akhirnya dapat aku analisa akar penyebab masalahnya. Yaiu dari guru kurang maksimal menerapkan pemakaian media dan model pembelajaran yang inovatif pada materi Advertisement serta Kurangnya minat dan motivasi belajar peserta didik  pada mata pelajaran Bahasa Inggris  terutama materi Advertisement. Salah satunya lagi adalah guru kurang maksimal menerapkan pemakaian media dan model pembelajaran yang inovatif pada materi Advertisement.
    Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena menurut saya masih banyak guru yang mengalami permasalahan sama dengan yang saya alami dimana terjadi permasalahan tentang rendah nya nilai literasi sekolah pada hasil lapor sekolah di tahun ajaran 2023, sehingga praktik ini selain bisa memotivasi diri sendiri bisa juga digunakan sebagai referensi bagi rekan guru yang lain  yang memiliki kewajiban unuk meningkatkan nilai literasi sekolah dan khususnya meningkatkan literasi siwa pada mata pelajaran yang di ampu. Di sini yang menjadi target utama saya adalah untuk meningkatkan literasi siswa pada materi advertisement melalui model pembelajaran PjBL serta media Canva  dan Capcut.
    Dari analisis hasil kajian wawancara dan kajian literatur pd lk 1.2  pada PPG ku, rendahnya nilai literasi sekolah adalah akibat dari guru mengajar advertisement masih menggunakan metode atau  model   pembelajaran convensional.Literasi siswa rendah karena  guru belum mengajarkan  dengan media yang tepat. Sedangkan guru belum membiasakan literasi advertisement Bahasa Inggris  dengan sarana yang menarik. Dari penyebab tersebut, tantangan yang dihadapi oleh guru  adalah merupakan Pemilihan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan  karakteristik peserta didik dan materi ajar. Serta pemilihan dan penggunaan   media  pembelajaran  yang   mampu menarik minat dan motivasi peserta didik seperti ; menggunakan media poster iklan dan video iklan, power point, canva dan capcut. Guru harus bisa meningkatkan literasi materi dan literasi tik  siswa pada materi advertisement atau iklan pada peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dengan memberi pengalaman baru pada siswa belajar  dengan media canva dan capcut pada materi iklan/ advertisement. Dan guru harus mampu melakukan assessment untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran untuk di jadikan panduan rancangan pada proses pembelajaran selanjutnya.
    Di lihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi adalah pada operasional canva dan capcut dimana saya bisa melibatkan guru tamu untuk pemberian kompetensi teknis pada canva dan capcut untuk mengisi  kompetensi yang harus dimiliki oleh guru tersebut, kemudian guru meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional untuk mengembangkan hasil belajar  peserta didik dengan menguasai bagaiamana menentukan model belajar inovatif,meningkatkan  motivasi dan sarana belajar yang inovatif dan menarik.
    Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan  mengembangkan rancangan modul ajar dan LKPD serta rubrik penilaian sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang merupakan tujuan dari pembelajaran tersebut. Proses pembuatan modul ajar yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang mengaktifkan dan  berperan serta dalam pembelajaran, seperti kegiatan diskusi kelompok, menyelesaikan soal LKPD, diskusi dengan guru lalu mempublikasikan nya di web sekolah dan mempresentasikan hasilnya dikelas.
   Dampak dari aksi langkah -- langkah pembelajaran yang dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran project based learning ( PjBL ) pada mata pelajaran bahasa Inggris materi Advertisement melalui media PPT dan video serta media canva dan capcut didalam proses pembelajaran ini membuat siswa menjadi penuh semangat dan aktif dalam pembelajaran dan tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga proses ini mampu menunjukkan peningkatan literasi siswa secara mandiri dalam kelompok pada proses pembelajaran demi mampu menyelesaikan projeknya. Dalam proses pembelajaran ini juga mampu meningkatkan nilai hasil belajar siswa.
   Â
Faktor Keberhasilan dari Model PjBL yang dilakukan.
Yang menjadi faktor keberhasilan dalam model pembelajaran yang saya lakukan adalah mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah ku. Rekan guru serta seluruh peserta didik kelas  XI . Semua peserta didik dalam proses pembelajaran ini sangat antusias dan bersemangat dalam  proses pengerjaan projek pembuatan poster dan video tentang iklan atau advertisement melalui canva dan capcut.
Pembelajaran yang di dapat dari seluruh proses dalam pengajaran terhadap siswa  adalah dengan melalui model pembelajaran project based learning ( PjBL ) dan menggunakan media canva dan capcut pada mata pelajaran Bahasa Inggris dalam materi advertisement diharapkan  dapat meningkatkan literasi siswa pada seluruh pelajaran disekolah dan di kehidupan sehari-hari dan siswa juga di harapkan dapat memanfaatkan ilmu yang di dapat dari pembelajaran projek ini di kehidupan nya sehari-hari.
    Sumber bacaan lieratur best practise ini adalah dari sumber dibawah ini.
Daftar Pustaka
Iswanto, R., & Sudirman, A. (2017). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Dari teori ke praktik. PT Remaja Rosdakarya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H