Mohon tunggu...
Dewi Andriani
Dewi Andriani Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Bahasa Inggris

Saya adalah penulis bersemangat dengan minat mendalam pada kreativitas pada pendidikan dan pembelajaran didalam kehidupan sebagai insan tuhan pada kehidupan. Dengan latar belakang pendidikan dibidang ilmu kependidikan bahasa Inggris saya berharap bisa berbagi artikel yang informatif dan aspiratif bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arti Sebuah Jurnal Refleksi Pembelajaran

2 Februari 2024   23:52 Diperbarui: 3 Februari 2024   00:01 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Selain itu PjBLdapat meningkatkan minat belajar peserta didik dengan cara yang  lebih menarik dan bermakna karena mereka menerapkan konsep yang dipelajari secara nyata dapat memberi pengalaman yang lebih kepada situasi dunia nyata.

     Alasan mengapa pembelajaran PjBL  melalui media canva dan capcut merupakan salah satu proses pembelajaran yang dapat mengatasi masalah pada rendahnya literasi siswa pada SMK N 5 Kota Jambi pada pembelajaran Bahasa inggris dalam materi advertisement ini  adalah dapat kita lihat  pada kegiatan belajar siswa yang pertama yaitu meningkatkan literasi siswa dalam proses pembelajaran terebut. kemudian meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Lalu meningkatkan kolabrasi siswa dalam meyelesaiakan projek berkelompok. Berikutnya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa tentang iklan poster dan video terkaiat kaidah pembuata sesuai materi ajar dan pemanfaatan teknologi pada pembuatan iklan poster dan video tersebut dengan media canva dan capcut. selanjutnya meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan presentasi dan memberi pengalaman siswa dalam melakukan publikasi hasil projek pada web sekolah.

       Namun meskipun begitu tetap muncul tantangan yang di hadapi saat inovasi di implementasikan pada pembelajaran. Yaitu 

PjBL memerlukan lebih banyak waktu dari pada metode pengajaran tradisional. Kendala dalam membentuk kelompok heterogen karena siswa memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan yang berbeda. kemudian tantangan dalam memastikan akses yang setara untuk semua peserta didik, ada beberapa peserta didik tidak mampu menggunakan bahasa inggris dengan baik , sehingga pada saat presentasi dengan menggunakan Bahasa Inggris siswa terkendala pada penggunaan Bahasa Inggris saat berkomunikasi dalam presentasi iklan atau advertisement.

         Tantangan berikutnya adalah pada efifsiensi waku pengisian rubric penilaian dan membimbing siswa dalam pembelajaran berkelompok. Dan mengontrol siswa pada penggunaan HP dlam proses pembelajaran agar sesuai dengan tujuan dan tidak terjadi miskonsepsi penggunaan hp pada roses pembelajaran. Meski begitu tantangan bukan lah hal yang mampu menahan kita untuk terus berinovasi demi perubahan yang lebih baik.

       Sebenarnya kaitan masalah ini dengan MK Pendalaman materi adalah terciptanya suatu tantangan yang ke semuanya ini merupakan upaya guru dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan literasi siswa pada penggunaan media canva dan capcut dalam materi advertisement yang berbasis PjBL dan diskusi presentasi serta publikasi hasil projek pada web. Dimana pada prosesnya ini akan banyak sekali siswa melakukan literasi sat perncarian informasi mengenai bagaimana agar siswa mampu menghasilkan sebuah poster ikalan dan video iklan sesuai dengan kaidah kebahasaan pada materi advertisement dan penggunaan mdia canva serta capcut. Selanjutnya siswa pun melakukan literasi untuk bisa menuliskan laporan projek tentan rencana dan bahan serta langkah yg disusun untuk bisa menghasilkan projek kelompok yang kemudian dari hasil literasi ini tercipalah hasil karya siswa berupa projek poster dan iklan dalam bentuk video yang kemudian dipublilaksikan ke web seklah dan dipresentasikan didepan kelas dengan menampilakn keterampilan berbicara atau public speaking oleh siswa.

        Tak perlu mengkhawatirkan soal kendala karena tiap masalah itu ada solusinya seperti menetapkan Prioritas dan Rencana Pembelajaran, Tetapkan prioritas pada tujuan pembelajaran utama sesuai batas waktu yang ditentukan. kemudian Susun rencana pembelajaran yang terstruktur dan efisien. Gunakan teknologi atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan efisiensi waktu. Dan gunakan platform pembelajaran daring atau sumber daya yang kreatif untuk mendapatkan inspirasi.

       Berikutnya  strategi pembentukan kelompok yang teliti, Pertimbangkan keberagaman keterampilan dan pengetahuan saat membentuk kelompok. Gunakan data hasil evaluasi sebelumnya untuk membantu pembentukan kelompok yang seimbang. Gunakan pengamatan kelas untuk mengetahui lebih lanjut tentang interaksi dan kebutuhan siswa. Strategi Keterlibatan Siswa. Lakukan kegiatan awal yang merangsang minat siswa terhadap topik pembelajaran. Gunakan teknik interaktif seperti pemecahan masalah bersama siswa, , atau studi kasus yang menarik. Berikan dukungan tambahan atau bimbingan bagi siswa yang kurang aktif.

       Menerima saran siswa yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Mengikuti Pelatihan Kreativitas dan Kolaborasi. Mengikuti pelatihan kreativitas untuk guru. Dan melakukan kolaborasi antar guru untuk berbagi ide dan strategi kreatif.  Diharapkan dengan berjalan nya proses pembelajaran sesuai dengan rencana diatas  maka diharapkan dapat untuk mengatasi masalah pada rendah literasi siswa di rapor sekolah.

     Terakhir adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk meningkatkan inovasi pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan diri dengan membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran terfokus pada materi yang belum dikuasai siswa dengan mengintegrasikan elemen-elemen teknologi yang mendukung. menggunakan Model Pembelajaran kreatif,inovatif sesuai dengan sintak-sintaknya dan menarik. Meningkatkan pemanfaatan TPACK secara maksimal dalam proses pembelajaran bahasa inggris. Lalu membimbing siwa dalam meningkatkan keterampilam berbahasa inggrisnya secara personal, mandiri. Dan terarah [ada kemampuan berbahasa inggris. Juga melakukan evaluasi diri secara regular dan disertai dengan rencana-rencana penuntasan masalah yang ditemui baik melalui upeya pendekatan-pendekatan yang  konstruktif terhadap siswa, mencari solusi masalah dengan diskusi antar rekan sejawat atau pihak yang ahli dibidaang tersebut dan menambah referensi dari bacaan terkait dengan permasalahan tersebut. Sehingga dapat dibuat kesimpulan untuk mengatasi masalah atau kendala yang mungkin ditemui pada masa mendatang. Bahkan mengikuti pelatihan tambahan tentang efektifitas penggunaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi waktu. Membuat strategi pembentukan kelompok yang teliti dan membuat alat bantu pembentukan kelompok yang berbasis data, memanfaatkan hasil evaluasi sebelumnya dan informasi pengamatan kelas. Juga mengadakan sesi pembinaan kelompok untuk membantu siswa dalam memahami peran masing-masing dan membangun dinamika kelompok yang positif. Perbarui pembentukan kelompok secara berkala sesuai dengan perkembangan siswa dan membuat strategi keterlibatan siswa aktif dalam kelompok. Yang
menyelenggarakan kegiatan awal yang menarik dan relevan dengan minat siswa, mungkin melibatkan presentasi tamu atau demonstrasi. Hal - hal diatas merupakan kutipan dari beberapa sumber dibawah ini. terima kasih semoga bermanfaat untuk para pendidik yang ingin memajukan pendidikan anak bangsa,

Iswanto, R., & Sudirman, A. (2017). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Dari teori ke praktik. PT Remaja Rosdakarya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun