Mohon tunggu...
Ambardewi
Ambardewi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta seni, buku dan musik

Menulis adalah selera... Mengembangkan ide yang menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi adalah tabungan ilmu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri melainkan untuk orang lain.. Jangan memenjarakan ide.... keluar,,, dan tulislah!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi: "How to Be a Brilliant Thinker"

16 Januari 2020   00:43 Diperbarui: 16 Januari 2020   00:53 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku : How to be a Brilliant Thinker
Pengarang : Paul Sloane
Alih Bahasa: Riga D Ponziani
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Cetakan : April 2018
Tebal buku : 307 halaman

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh filsuf besar sekelas Socrates bahwa "Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui Anda tidak tahu apa-apa." Ketidak tahuan terhadap apa yang tidak ketahui kesemuanya adalah bermula dari bagaimana manusia dapat menggunakan pemikirannya untuk berfikir.

Esensi dari berfikir sehingga bertransformasi menjadi pemikir yang ulung adalah mengenai cara kita untuk berfikir dan melihat sebuah sisi dari banyak sisi. Dengan mengasah pola berpikir yang tidak biasa dapat kita gunakan sebagai cara Pandang dan solusi lain terhadap apa yang dihadapi oleh kebanyakan manusia di era 4.0 ini. Berpikir itu menyenangkan, berpikir itu bagi saya adalah SENI.

Hari ini, saya telah menyelesaikan membaca salah satu karya briliant dari penulis terkemuka dunia di bidang puzzle berpikir lateral yang bernama Paul Sloane asal Inggris. Sloane adalah seorang pembicara dan penulis tentang metode berpikir lateral, divergen-konvergen yang telah menerbitkan karya-karya yang tentu Saja bisa merubah pola berpikir kita, diantaranya The Leader's Guide to lateral Skills dan The Innovative Leader.

Adalah menjadi sebuah kebutuhan dimana untuk menjawab tantangan 4.0 yang akan segera 'digeser' oleh kemajuan revolusi 5.0, kita sebagai individu perlu untuk mencari tahu tentang cara melatih cara berpikir yang non konvensional serta memadukan gaya berpikir divergen-konvergen sehingga menjadi pola pikir lateral.

Sinopsis Buku :

Buku terjemahan setebal 307 halaman ini, banyak menjelaskan metode berpikir serta pola-pola fikir yang pada awalnya tidak terpikirkan sama sekali oleh kebanyakan orang. Dimulai dari penjelajahan daftar isi yang memuat pentingnya berpikir secara berbeda, menganalisis masalah, berpikir paralel, mengajukan gagasan hingga mereview kesalahan-keasalahan berpikir yang acap kali terjadi. Bahasa yang digunakan dalam buku ini tidak berbelit-belit dan sangat mudah untuk dipahami.

Ada beberapa point penting dari How to be a brilliant thinker, adalah bagaimana cara agar kita dapat terbantu untuk memformulasikan ide yang bagus, berpikir dengan cara baru dan sukses dalam karir. bagaimana caranya? Dengan menggunakan teknik yang disampaikan, seperti berpikir lateral, berpikir analitis, memecahkan masalah, emmenangkan argumen, meningkatkan kinerja memori hingga cara untuk mewujudkan ide.

Banyak pengamatan menunjukkan bahwa orang cerdas belum tentu memiliki kecakapan dalam menangani orang lain dan perasaan mereka sendiri-Sloane

Pengalaman saat membaca buku ini, tidak memerlukan waktu yang lama untuk menganalisis apa yang disampaikan. Sebagian besar bahasan yang disajikan adalah jawaban dari permasalahan umum untuk mengasah cara berpikir dan menerapkan pola yang tepat untuk membentuk sebuah pattern atau pola yang positif.

Sumber bacaannya pun melimpah dan disertakan secara jelas. Seperti khasanah referensi dari Tony Buzan dari beberapa bukunya seperti Use your head, Mind Maps dan masih banyak lagi, sehingga pembaca juga dapat mencari tahu beberapa karya dari sumber referensi yang disertakan.  Saya yakin, anda akan menemukan pengalaman yang minimal mendekati pengalaman baca saya saat anda mulai membuka halaman pertama.

Kelebihan Buku :
Sloane memberikan beberapa selingan 'self test' yang dapat kita ikuti secara mandiri pada saat membaca halaman per halaman dari buku ini. Sebut saja test Wally yang dapat menguji asumsi dari pikiran kita, tebak-tebakan kartu, the six thinking hats, metode FAN dari Synetics  hingga cara jitu untuk meningkatkan memori otak. Sangat menarik bukan?

Kekurangan:
Secara keseluruhan buku ini menarik, Hanya saja jawaban dari kuis atau test yang diberikan langsung merujuk pada jawaban soal sehingga terkesan minim penjelasan. Hal ini menyebabkan, pembaca tidak paham atas alasan dari jawaban yang disertakan. Alangkah baiknya, menyertakan penjelasan yang detail sehingga mudah dipahami dalam menjawab tes atau kuis.

Jika ingin mengetahui bagaimana cara menggunakan otak kita untuk berpikir secara brilian, buku ini adalah jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun