Mohon tunggu...
Ambardewi
Ambardewi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta seni, buku dan musik

Menulis adalah selera... Mengembangkan ide yang menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi adalah tabungan ilmu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri melainkan untuk orang lain.. Jangan memenjarakan ide.... keluar,,, dan tulislah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buku dan Budaya Literasi

7 Juli 2018   01:39 Diperbarui: 7 Juli 2018   06:15 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku. Kata ini mengingatkanku kepada sebuah benda yang sannngggaaaat membosankan. Bahkan, kira-kira semasa sekolah dasar (SD) dulu, paling malas kalau guru menyuruh kita untuk membaca, apalagi merangkum. Wahhhh,,, bisa-bisa dapat jatah pulang paling akhir. Karena waktu itu, siapa yang berhasil merangkum satu bab saja dan dikumpulkan, baru boleh pulang. hehe..

Tidak mengherankan, dewasa ini banyak sekali komunitas pembaca buku yang bertebaran di seluruh dunia. Dengan membawa misi untuk membudidayakan literasi. Bahkan di Indonesia sendiri, melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti, menganjurkan siswa untuk membaca buku terlebih dahulu selama 15 menit sebelum pelajaran sekolah.

Hal ini merupakan salah satu langkah yang diambil Pemerintah dalam rangka menumbuhkan minat baca di negara kita. Karena sesuai data yang dihasilkan oleh UNESCO yang melakukan survey di tahun 2012 terkait minat baca di 61 negara, Indonesia hanya 0,001 persen atau menempati peringkat kedua terendah dari total negara yang disurvei.

Untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan generasi muda, pastinya kita tidak lepas dari pembahasan tentang sebuah buku. Diantaranya ada cerpen, novel, ensiklopedi, buku ajar, komik, biografi dan masih banyak lagi. Tidak salahnya, kita mengenal lebih dalam asal mula buku itu dan apa manfaatnya. Semoga dengan mengenal lebih dalam, kita bisa meningkatkan budaya literasi secara mandiri.

The chamber of secrets
The chamber of secrets
Sejarah buku  

Tahu ga sih,,, konon, buku pertama kali lahir di Mesir sekitar tahun 2400-an SM setelah berhasil menciptakan kertas papirus (Cyperus papyrus) yaitu sejenis tanaman air yang dikenal sebagai bahan untuk membuat kertas di jaman kuno. Bentuk buku dulunya kertas yang digulung. Ada pula yang menyatakan buku sudah ada di jaman Budha di Kamboja dan wahyu yang turun dari Sang Budha ditulis di atas daun lho... baru berabad- abad kemudian, para cendekiawan Tiongkok menuliskannya di atas lidi. (Masih ingat khan, kalau di film mandarin, pernah melihat tulisan di atas lidi)

Baru di tahun 200-an SM, bangsa Tiongkok (seseorang yang bernama Tsai Lun), berhasil menciptakan kertas dari bahan bambu, lalu oleh pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas tersebut dari Tongkok menuju Eropa di awal abad ke-11.

Naah,, hingga kini, kertas yang disusun menjadi sebuah buku yang kita nikmati, merupakan hasil dari revolusi kertas yang dulunya berat dan tidak tahan lama.

"Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas."

 Mohammad Hatta

Jenis buku

1. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif dan biasanya dalam bentuk cerita.

2. Cergam merupakan kisah ilustrasi

3. Komik, buku bergambar dan membentuk jalan cerita.

4. Ensiklopedi merupakan sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.

5. Antologi adalah sebuah kumpulan dari karya sastra.

6. Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif yang terkandung suatu pesan moral.

7. Biografi identik dengam kisah hidup seseorang.

8. Catatan harian biasanya berisi catatan kehidupan sehari-hari.

9. Novelet adalah sebuah cerita tanggung.

10. Fotografi, karya foto seseorang yang dijadikan sebuah buku.

11. Karya Ilmiah seperti laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya.

12. Tafsir adalah penjelasan sebuah ayat dari kitab suci.

13. Kamus sebagai buku acuan yang memuat arti atau ungkapan.

14. Panduan identik dengan buku petunjuk.

15. Atlas, adalah kumpulan peta yang dijadikan buku.

PxHere
PxHere
Manfaat membaca buku

1. Wawasan luas

Persis apa yang sudah dibuktikan oleh para ilmuwan, motivator atau sesekrang yang berwawasan luas. Selain pengalalaman yang mumpuni, pasti mereka berangkat dari membaca buku. Dengan membuka cakrawala keilmuan kita dengan tidak memilah ilmu apa yang masuk ke otak, itu membuat 'tabungan' wawasan kita semakin berkembang. Saat diperlukan, misal memberikan ceramah atau sedang berdiskusi, pasti secara ngga sadar hal yang pernah kita baca tadi muncul ke permukaan begitu saja, dan siap untuk kita utarakan ke lawan bicara. Wow..

2. Bisa masuk ke ruang imajinatif

Kadang, saat tidak ada kerjaan, mager alias malas gerak, cobalah memvaca buku. Entah itu novel, majalah, buku pelajaran atau apapun. Dan sadar atau tidak, otak kita terdoring masuk ke dunia lain, seakan kita mengalami apa yang diuraikan dalam buku tersebut. Dan, hasilnya kalau tidak senyum-senyum sendiri yaa,, minimal menganggukkan kepala, tanda setuju.

3. Panjang umur

Ini yang saya sukai. "Bisa panjang umur" hehe. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang suka membaca buku minimal 30 menit setiap harinya dapat memiliki peluang hidup yang lebih lama sekitar 2 tahun.  Penemuan luar biasa ini disampaikan oleh tim peneliti dari Yale University School of Public Health. Dan faktanya, dari 3.635 orang yang berusia lebih dari 50 tahun, yang gemar membaca buku, rata- rata dapat bertahan hidup 2 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak suka membaca.

4. Percaya diri

Ah... sudah pasti. Jika wawasan sudah 'top', tampil awet muda, dan lugas saat berbicara.. apalagi kalau 'output' nya kalau tidak sebuah rasa percaya diri.

5. Meningkatkan hubungan sosial

Potensi yang sudah kita bangun dengan gemar membaca buku merupakan senjata paking ampuh untuk bersosialisasi, karena setiap orang pasti nyaman u tuk bicara dengan personal yang berwawasan luas apalagi bisa menunjukkan referensi buku apa yang sepantasnya untuk di beli. Emm,, itu merupakan nilai tambahan lho,..

"kerana penulis tak berbakat, mudah mendapat tempat di hati pembaca, yang tak tau membaca"

T. Alias Taib, Seberkas Kunci

Cara pandang seseorang memang berbeda, ada yang suka dengan sejumlah buku-buku hukum, novel filsafat atau karangan fiksi. Tergantung tujun kita, untuk apa membaca sebuah buku.

Yang patut kita akui adalah dengan membaca, kuta telah membuka satu jalan untuk menambah ilmu dan wawasan. Selain pengalaman, teman, guru, bukulah yang mempunyai peranan penting dalam mempelajari hal yang sedang ingin kita pelajari.

Jadikan budaya literasi sebagai bagian dari gaya hidup. Lantas, bagaimana dengan anda?

Salam.

Penulis adalah pecinta buku, musik, olahraga serta tertarik membuat sebuah tulisan yang bermanfaat.

Keep Learning!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun