Mohon tunggu...
Dewi AmbarMuslichah
Dewi AmbarMuslichah Mohon Tunggu... Penulis - Dewi Ambar Muslichah

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Budidaya Cabai Merah

23 September 2019   07:45 Diperbarui: 23 September 2019   07:58 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

BUDIDAYA CABAI MERAH
       
Cabai merah merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak diusahakan oleh petani di dataran rendah sampai di dataran tinggi.Penanamannya dapat dilakukan di lahan sawah maupun lahan kering.Ada dua jenis cabai merah yang umumnya dibudidayakan oleh petani di Indonesia,yaitu cabai merah besar dan cabai merah keriting.

Salah satu kendala pada budidaya cabai merah ialah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan yang dapat menimbulkan kegagalan panen.Upaya umum yang dilakukan petani untuk mengatasi serangan ini yaitu dengan menggunakan pestisida secara intensif dengan dosis yang semakin tinggi dan interval penyemprotan yang semakin pendek.Praktik tersebut jika terus dibiarkan akan menimbulkan dampak negatif,baik bagi kesehatan petani dan konsumen maupun terhadap lingkungan.

Salah satu upaya untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tumbuhan pada budidaya cabai merah adalah dengan menerapkan teknologi pengendalian hama terpadu.

Pengendalian hama terpadu merupakan suatu konsepsi pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan.Oleh karena pengendalian hama terpadu merupakan suatu sistem pengendalian yang menggunakan pendekatan ekologi,pemahaman tentang biologi serta ekologi hama dan penyakit menjadi sangat penting.

Penerapan pengendalian hama dilandasi oleh empat prinsip dasar,yaitu budidaya tanaman sehat,pemanfaatan dan pendayagunaan musuh alami,pengamatan rutin,dan petani sebagai ahli pengendalian hama terpadu.

Semua tindakan dan perlakuan didalam berbudidaya tanaman ditujukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat agar dapat berproduksi maksimum.Dalam berbudidaya tanaman,keseimbangan lingkungan tidak boleh diabaikan agar tidak terjadi ledakan serangan OPT.Untuk itu,perlu pemanfaatan dan pendayagunaan musuh alami.Untuk mengetahui kondisi tanaman yang dibudidayakan,diperlukan pengamatan rutin agar tindakan yang dilakukan tepat.Pada akhirnya,penerapan teknologi PHT dapat dilakukan jika petani sebagai pelaku usaha tani telah tetlatih.

Berdasarkan prinsip dalam PHT,penerapan PHT tidak hanya tertuju pada tindakan pengendalian jika tanaman yang dibudidayakan telah terserang oleh hama atau penyakit,tetapi juga melakukan usaha pencegahan sebelum terjadi gejala serangan.

Tindakan preventif dimulai sejak perencanaan tanam,pemilihan varients,penanaman,pemupukan,pemeliharaan tanaman,pemanenan hingga pasca panen.Tindakan kuratif dilakukan jika populasi atau intensitas serangan hama atau penyakit telah mencapai ambang pengendalian.

PENERAPAN PHT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

Pengendalian OPT secara preventif

Pada budidaya cabai merah,pengendalian OPT secara preventif dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan tanaman agar tidak sesuai bagi perkembangan OPT.Modifikasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara perencanaan tanam,pengelolaan lahan,pengapuran,pemulsaan,perlakuan tanah,modifikasi iklim mikro,penyemaian,pemupukan,penanaman,pemasangan perangkap OPT,pemasangan turus bambu,pemeliharaan tanaman,dan strategi pengendalian penyakit menggunakan pestisida.

1.Perencanaan Tanam
 a.Pemilihan lokasi
 

Tanaman cabai merah mempunyai daya adaptasi yang luas,dapat tumbuh di dataran  rendah sampai dataran tinggi,baik di lahan sawah maupun dilahan kering.Namun,untuk dapat tumbuh dan menghasilkan secara optimum,tanaman cabai merah menghendaki persyaratan tumbuh sebagai berikut :

 - Tanah gembur,banyak mengandung humus,tidak tergenang,dan memiliki kandungan  pH 5,5-6,8
- Suhu udara 25-27C
- Kelembapan udara kurang dari 80%
- Cukup air
- Curah hujan 600-1.200 mm per tahun
- Lahan bukan bekas tanaman terung-terungan
- Bukan daerah endemik penyakit layu fusarium dan layu bakteri

b.Pengaturan pola tanam

Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit di suatu area lahan atau wilayah tertentu.

c.Pengaturan sistem tanam

Salah satu upaya untuk menekan serangan OPT adalah dengan pengaturan sistem tanam seperti tumpang sari,tumpang gilir,menanam tanaman perangkap,menanam tanaman penghadang,atau menanam di dalam rumah kaca.Menanam tanaman penghadang jagung di sekeliling tanaman cabai merah dapat mengurangi serangan hama kutu kebul.Tumpang gilir bawang merah dan cabai merah di dataran rendah dapat menekan serangan hama trips pada tanaman cabai muda.

d.Pemilihan varietas dan benih

Pemilihan varietas harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain,diminati oleh pasar,produktivitas tinggi,toleran terhadap serangan OPT,dan sesuai dengan ekosistem setempat.

e.Waktu tanam

Tanaman cabai merah memerlukan banyak air selama masa pertumbuhannya,tetapi sangat peka terhadap curah hujan dan kelembapan udara yang tinggi.Oleh karena iti,pemilihan waktu tanam cabai merah sangat penting.Hal ini berhubungan dengan ketersediaan air,curah hujan,dan serangan hama dan penyakit

2.Pengolahan lahan

Pengolahan lahan bertujuan untuk membuat lapisan olah yang gembur,menghilangkan gulma atau sisa-sisa tanaman,menghilangkan racun,dan menghilangkan OPT dalam tanah.Oleh karena itu,rentang waktu yang diperlukan sejak pengolahan tanah awal sampai siap ditanami minimal 1 bulan sehingga patogen dan kepompong hama di dalam tanah mati terjemur sinar matahari.

3.Pengapuran

Tanaman akan tumbuh dan berproduksi optimum pada tanah yang mempunyai kisaran pH tertentu.Tanaman cabai merah tumbuh baik pada tanah yang memiliki pH pada kisaran 5,5-6,8.Jika pH tanah tidak sesuai,pertumbuhan tanaman menjadi kurang baik,sehingga rentan terhadap serangan OPT.Jika pH kurang dari 5,5 maka dilakukan pengapuran menggunakan dolomit atau kaptan yang diberikan 1 bulan sebelum tanam,yaitu pada saat pengolahan tanah pertaman.

4.Pemulsaan

Penggunaan mulsa bertujuan untuk memelihara struktur tanah agar tetap gembur,menjaga kelembapan dan suhu tanah,mengurangi pencucian hara,serta menekan pertumbuhan gulma.

5.Perlakuan tanah

Perlakuan tanah bertujuan untuk menekan serangan OPT dalam tanah seperti orong-orong,uret,penyakit layu fusarium,dan penyakit layu bakteri.

6.Modifikasi iklim mikro

Jarak tanam yang rapat serta kebun yang penuh gulma dan rumput-rumput liar akan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan OPT.Oleh karena itu,untuk menciptakan iklim mikro di sekitar tanaman yang tidak sesuai bagi OPT dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan menjaga kebersiha  lebun.Pada musim hujan diupayakan jarak tanam lebih lebar dibandingkan pada musim kemarau.Jarak tanam cabai merah yang dianjurkan pada musim hujan adalah 50cm60cm,sedangkan pada musim kemarau 40cm50cm.

7.Penyemaian

a.Perlakuan benih/bibit

Ada beberapa jenis OPT yang terbawa oleh benih/bibit.Oleh karena itu,agar diperoleh bibit cabai merah yang sehat perlu dilakukan perlakuan benih/bibit dengan cara sebagai berikut:

 -Untuk mencegah penyakit tular benih,sebelum disemai benih cabai merah direndam terlebih dahulu dalam air hangat dalam larutan fungisida propamokarb hidroklorida(1 ml/liter) selama setengah jam.
-Untuk mencegah serangan hama kutu kebul,bibit cabai merah yang berumur 2 dan 4 minggu setelah semai disiram dengan insektisida tiametoksom(0,5 ml/liter)dengan dosis 50 ml per tanaman.

b.Tahapan penyemaian
Sebelum ditanam sebaiknya benih cabai merah disemai terlebih dahulu dan tempat penyemaian benih di dalan rumah kasa atau didalam sungkup persemaian.

8.Pemupukan

Pemupukan harus dilakukan secara berimbang.Artinya,dosis dan waktu pemberian unsur N,P2O5,dan K2O harus sesuai dengan kebutuhan tanaman.

9.Penanaman

Cabai merah sebaiknya ditanam pada sore hari sekitar pukul 15:00-16:00.Karena untuk menghindari perjadinya kematian tanaman karena pengaruh suhu yang tinggi.

10.Pemasangan perangkap OPT

Pemasangan perangkap OPT i i berfungsi untuk mengurangi populasi hama.

11.Pemasangan turus bambu

Pemasangan turus bambu ini berfungsi sebagai penyangga tanaman dipasang ketika tanaman berumur 3-4 minggu.Batang tanaman cabai diikat pada turus bambu menggunakan tali rafia.Pengikatan dilakukan setiap minggu mengikuti perkembangan tinggi tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun