Bahwa selama ini yang kita ketahui mengenai guru BK (Bimbingan Konseling) hanyalah guru yang menghukum siswa yang bermasalah di sekolahan saja, namun seorang guru BK tidak semuanya seperti itu melainkan Guru BK juga seorang pembimbing yang memeberikan pengarahan dan nasihat - nasihat baik bagi siswa. Guru BK juga menjadi orang tua bagi siswa ketika berada disekolah. Yang seharusnya memahami berbagai macam karakter siswa - siswanya terutama Guru BK dan Wali Kelasnya. Selama disekolah tentunya yang menjadi orang tua kalian (siswa) adalah guru, yang selalu mengawasi dan memberikan ilmu nya kepada siswa - siswanya. terutama sebagai guru BK haruslah tau akan karakter -  karakter  siswa seperti apa, apakah dia pintar, aktif atau tidaknya saat proses pembelajaran baik berada di kelas maupun diluar kelas, bagaimana sifat dan sikapnya, dan tidak hanya memanggil siswa yang bermasalah dan menghukumnya saja. Namun, yang sangat berperan penting dalam membimbing anak - anak adalah orang tuanya masing - masing, jika orang tua bisa saja menjadi konselor yang baik bagi anaknya, otomatis peran guru BK menjadi lebih mudah.
Karena orang tualah yang setiap hari dan paling lama bersama anaknya. Orang tua yang baik yaitu ketika mereka bisa menjadi orang tua sekaligus sahabat bagi anak dengan menjadi teman berkeluh kesah anak dan memberi solusi yang tepat bagi, juga orang tua sekaligus guru spiritual anak memberikan ilmu dan nilai-nilai agama yang baik bagi anak. Anak akan senang ketika orang tua mampu menjadi tempat curhat atau tempat berkeluh kesah anak, jadi anak tidak perlu menceritakan masalahnya kepada orang lain. Tidak sedikit anak yang takut bercerita kepada orang tuanya karena orang tua terlalu kaku dan keras terhadap anak, sehingga anak takut untuk bercerita.
Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu dilakukan orang tua sebagai  konselor untuk anak :
1. Ketika sedang bersantai, orang tua dan anak berkumpul semua di ruang TV Â cobalah membuka percakapan yang menarik dengan anak, menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan anak selama di sekolah dan ketika bermain.
2. ketika anak sedang bersantai di kamar cobalah menemani sambil menanyakan masalah pribadi anak, bersikap seolah menjadi sahabat yang siap mendengar keluh kesah anak dalam hal apapun.
3. Menjadi teman belajar anak, entah dalam pelajaran umum ataupun agama. Meskipun sikap orang tua yang berusaha menjadi sahabat  tetaplah menjadi orang tua yang dihormati oleh anaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H