Urgensi Sila Kedua Pancasila Terhadap Sikap Toleransi Antar Sesama Manusia
(Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
Kita ketauhi bersama bahwa sila kedua pada pancasila mengandung nilai kemanusiaan, nilai keadilan dan nilai keadaban. "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" menjadikan warga negara mempunyai kewajiban dan hak yang sama, juga dijamin kebebasannya dalam menyatakan pendapat, serta berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara. "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab".
Yang berarti setiap manusia harus bersikap Adil dan Beradab dalam segala bidang yang dijalankan. Adil yang berarti tidak membeda-bedakan persamaan hak dan kewajiban sesama manusia. Sedangkan Beradab berarti memiliki adab (etika atau tata krama). Sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" memiliki keterkaitan dengan sila pertama. Pada sila kedua bersumber dari Ajaran Tuhan Yang Maha ESA, yaitu manusia merupakan makhluk pribadi, anggota masyarakat, sekaligus hamba Tuhan.
Terlepas dari arti sila kedua pancasila tersebut, masih banyak masyarakat dan aparat penegak hukum yang belum benar-benar menerapkan sila kedua tersebut, akibatnya keadilan dan keadaban meredup akibat ketidaksungguhan dalam mengamalkan pancasila sila kedua tersebut. Masalah tersebut harus segera diatasi supaya kelak Indonesia memiliki masa depan yang memiliki jiwa kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian, menurut pendapat saya, pancasila sila kedua belum sepenuhnya diterapkan, karena masih banyak masyarakat maupun aparat penegak hukum yang kurang toleransi, menghormati dan menghargai pendapat sesama manusia. Contohnya banyak aparat penegak hukum yang melakukan tindakan semena-mena kepada masyarakat kalangan bawah, seakan-akan mereka memiliki kuasa penuh sehingga mereka lupa akan pentingnya nilai toleransi terhadap sesama manusia.
Seharusnya baik masyarakat maupun aparat penegak hukum memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Tidak semena-mena terhadap orang lain. Kita memiliki akal budi yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
- Menghormati dan menghargai perbedaan serta bertindak adil tanpa memandang ras, suku dan budaya
- Memiliki rasa empati, saling mengasihi dan menyayangi
- Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia (HAM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H