ANALISIS PEMASARAN NUGGET IKAN NILA
Oleh :
JUNIANTO1 DAN DEWI ADAWIYAH2
- Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dihasilkan dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Ikan ini, rasanya lezat, dagingnya berwarna putih bersih, kenyal dan tebal, rasanya pun netral (tawar) sehingga mudah diolah menjadi suatu produk industri, misalnya nugget.Â
Nugget merupakan salah satu bentuk produk beku siap saji, yaitu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian dibekukan. Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu penggorengan selama 1 menit pada suhu 150C. Ketika digoreng, nugget beku setengah matang akan berubah warna menjadi kekuning-kuningan dan kering.
Semua kalangan masyarakat dapat membeli nugget ikan nila khususnya anak-anak karena sebagai salah satu makanan instan serta salah satu variasi lauk yang sehat. Proses pembelian dapat dilakukan dengan cara membeli langsung ditoko maupun dengan cara membeli di online shop. Pemebelian nugget ikan nila ini dapat dibeli kapan saja khususnya pembelian secara online karena tidak ada batas waktu dalam pembelian nugget ikan nila.
Pembelian nugget ikan nila dapat ditemukan di toko secara langsung seperti supermarket, alfamart, indomart dan di toko-toko terdekat. Sedangkan pembelian secara online dapat ditemukan di tokopedia, shopee, lazada, bli-bli dan lain-lain.
Berikut merk produk pesaing sesama produk nugget berbahan baku ikan nila diantaranya: Sakana Nugget, Minaku, Sukiyaku, Sakana Nugget, Salimah Food, Sunny Gold.Â
Produk Nugget Ikan Nila ini terdapat dalam pasar persaingan monopolistik. Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu pasar persaingan tidak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan karena adanya ketidakpuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna ataupun pasar monopoli.
Pasar persaingan monopolistik ini adalah pasar dengan banyaknya para konsumen yang menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda dan bisa disebut juga sebagai pasar yang adanya banyak penjual yang menawarkan satu jenis barang dengan banyak produk yang berbeda-beda dalam hal kualitas, bentuk, dan
Rancangan produk dari nugget ikan nila seperti organoletik, nilai nutrisi, ukuran dan kemasan. Â Organoleptik pada nugget ikan nila meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa. Â Nugget ikan adalah produk makanan berbahan daging ikan yang telah digiling. Nugget ikan memiliki citarasa yang enak namun memiliki kandungan lemak yang tinggi sebesar 18,82g/100 g, protein sebesar 30g/100 g dan serat sebesar 0,9g/100 g (Saranggih, 2015).Â
Produk olahan ikan menjadi nugget dengan kemasan yang tahan lama dan menarik perlu mendapat prioritas karena dapat memberikan nilai tambah bagi produk ikan untuk lebih mendapatkan keuntungan bagi produsen.
Setiap kemasan produk nugget ikan beku yang akan diperdagangkan diberi tanda dengan benar dan mudah dibaca, menggunakan bahasa yang dipersyaratkan disertai keterangan sebagai berikut: Syarat penandaan (SNI 7758 : 2013) jenis produk, berat bersih produk, nama dan alamat unit pengolahan secara lengkap, bila ada bahan tambahan lain diberi keterangan bahan tersebut, Tanggal, bulan dan tahun produksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
Strategi penentuan harga pada produk nugget ikan nila ini menggunakan Cost-Plus Pricing yaitu untuk mendapatkan laba. Â Harga nugget ikan nila terjangkau yaitu dengan Rp. 20.000 sudah mendapatkan nugget ikan nila dan manfaat yang terkandung didalamnya.
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi produk dilakukan pada tahap awal melalui mulut ke mulut. Selanjutnya dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini marak di dunia maya. Â Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Afrisanti. 2010. Produk Makanan Nugget. Agro Media. Surabaya
Anggraini, T.N. 2002. Aplikasi Mutu Statistikal pada Pengolahan Chicken Nugget di PT. JAPFA-Osi Food Industri Tangerang. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Standar Nasional Indonesia: SNI 7758-2013, Nugget Ikan : Badan Standarisasi Nasional: Jakarta
Fatimah. 2006. Penambahan Tepung Wortel dan Keragenan untuk Meningkatkan Kadar Serat Pangan Pada Nugget Ikan Nila (Oreochromy.sp). Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Nurhidayah. 2011. Pengaruh Penggunaan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L) Terhadap Fisikokimia dan Organoleptik Nugget keong Tutut (Bellamnya javanica) Sebagai Makanan Sumber Protein dan Tinggi Kalsium. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.
Rukmana, R. 1997. Kacang Hijau : Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta. 68 hal.
Rumaniah. 2002. Kajian proses pembuatan Fish Nugget Dari Ikan Mas (Cyprinus carpio). Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Wellyalina, F. dkk. 2013. Pengaruh Perbandingan Tetelan Merah Tuna dan Tepung Maizena Terhadap Mutu Nugget. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2(1):9- 17
Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H