Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Rumah Pohon Kesemek, Bacaan Ringan yang Hangat

31 Januari 2025   19:15 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon adalah salah satu judul buku yang cukup populer. Ada lebih dari 900 buku di dunia yang menyematkan kata 'pohon' sebagai bagian dari judul. Pohon memang bukan sekedar tanaman, melainkan sosok yang memiliki banyak makna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Ia bermakna sahabat, saksi kehidupan, dan penjaga rumah seperti yang disajikan dalam buku berjudul Rumah Pohon Kesemek.

Buku karya Tsuboi Sakae ini dirilis tahun 1949. Ia penulis Jepang yang populer lewat karyanya berjudul Twenty-Four Eyes. Seperti dalam karyanya yang populer tersebut, ia juga bercerita hal-hal yang sederhana keseharian berkaitan dengan anak-anak.

Ya, pohon kesemek itu memiliki makna penting bagi keluarga Fumie dan Yoichi. Kedua anak ini senang duduk-duduk bercengkrama di bawah pohon kesemek yang daunnya lebat ini. Pohon kesemek yang ditanam oleh kakek ini memang istimewa. Ia berbuah setiap tahunnya. Buahnya juga manis dan besar-besar. Kakek sangat bangga kepadanya.

Pohon ini merekam banyak kehidupan kanak-kanak kakek hingga Fumie dan Yoichi tumbuh besar. Kakek menyayanginya seperti saudara dan bagian kehidupan mereka.

Hingga suatu ketika pohon kesemek itu berhenti berbuah.

Cerita dalam buku yang termasuk tipis ini merupakan slice of life. Ceritanya ringan dan sederhana, tapi pembaca akan mudah merasa terhubung dengan cerita ini. Bagi sebagian kalangan, pohon memang memiliki banyak makna, bukan hanya sekadar tanaman.

Dalam buku ini Sakae menceritakan eratnya hubungan keluarga Fumie dan Yoichi dengan pohon kesemek. Alhasil ketika si pohon menderita dan kemudian berhenti berbuah, si kakek merasa bersalah. Ia melakukan apa saja agar si pohon kembali berbuah dan tidak merasa kesakitan.

Pembaca akan merasakan ketulusan dan kehangatan dalam cerita ini. Kalian mungkin akan teringat dengan pohon mangga atau pohon belimbing yang ada di rumah masa kecil kalian, serta kenangan yang mengalir di sekitarnya.

Buku ini semakin menarik berkat ilustrasi yang dibuat oleh Puty Puar. Gambarnya khas, dan menggemaskan. Ilustrasinya cukup menggambarkan suasana rumah tradisional dan adat-istiadat di Jepang

Buku ini ringan dan bisa dibaca segala kalangan. Anak-anak akan menyukainya karena bukunya kaya ilustrasi dan ceritanya juga menyentuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun