Rupanya putusan kami tepat. Kami was-was ketika melihat jumlah pendaftar telah mencapai angka 100 meski poster acara baru diunggah dua hari, sementara di awal kami hanya menargetkan 40 peserta. Wah senangnya sambutan masyarakat umum kepada acara kami demikian hangat. Entah karena gratis, termasuk tiket masuk, atau memang karena acara tersebut menarik, atau dua-duanya.
Mas Yovan Nainggolan kami pilih sebagai narasumber yang memberi materi cara membuat skrip film. Saya terdorong ketika mendengar Maidy, salah satu admin KOMiK, bercerita ia pernah menulis serial Jeng Kelin yang pernah populer. Sebelumnya memang saya tahu ia pernah menulis skenario salah satu film layar lebar.
Narsum yang akrab dianggap Yovan ini bersama komunitasnya, Moviegoers Indonesia, telah berhasil menjadi juara Liga KOMiK tiga kali berturut-turut. Beberapa kali saya bertemu sinefil yang humoris ini di acara screening dan festival film. Ia langsung setuju ketika saya mengajaknya sebagai narsum materi skenario.
Ia tergelak ketika saya meminta tolong kepadanya agar sekaligus mengiringi pembacaan puisi dan acara HUT dengan gitar. Ia memang sering menunjukkan kemampuannya membetot bas di akun medsosnya. Saya yakin ia juga jago bermain gitar.
Rupanya pengalaman menulis skenario mas Yovan sudah panjang. Ia juga yang menulis skrip serial Tetangga Masa Gitu dan Ok Jek. Ya, ia memang dasarnya humoris sih hehehe.
Singkat kata, ia menyampaikan materi dengan penuh semangat. Para peserta juga nampak antusias meski lama-kelamaan saya perhatikan mulai agak kesulitan mencernanya. Ketika saya melihat materi paparan juga sempat nyengir, waduh materinya banyak banget dan cukup advance. Akhirnya saya sebagai moderator minta paparan dipercepat karena masih ada acara nonton film animasi koleksi Muskitnas dan tur museum. Maaf ya mas Yovan. Acara berikutnya bisa nih mentoring dan praktik langsung bikin skrip film.
Tentang film animasi pendek, ini kali pertama saya menyaksikan animasi tentang dr Wahidin Sudirohusodo yang merupakan koleksi Muskitnas. Lewat film ini saya jadi tahu sisi lain dari dokter yang juga salah satu pendiri Boedi Oetomo ini. Beliau juga adalah kakek dari pelukis terkenal, Basuki Abdullah.
Di acara kali ini juga diberikan penghargaan khusus kepada Pak Sutiono Gunadi. Penghargaan tersebut adalah penggiat komunitas dari tiga komunitas yang juga ditandatangani oleh mas Nurulloh selalu COO Kompasiana.