Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

White Noise, Pesan Subliminal, dan Artificial Suicide-nya Bad Omens

21 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bad Omens (SPOTIFY.COM /Bad Omens via Kompas.com)

"Can you hear me through the white noise, friend?" - Bad Omens, Artificial Suicide

Tembang band metal Bad Omens berjudul Artificial Suicide menarik perhatianku belakangan ini. Aku memutarnya lagi dan lagi. Frase yang berulang kali disampaikan oleh Noah Sebastian, si vokalis, dalam tembang ini adalah white noise. Aku bertanya-tanya apa sebenarnya makna white noise secara umum dan dalam lagu ini.

White noise merupakan elemen kebisingan yang memiliki efek suara statis, dengungan konstan, dan monoton. Jenis dengungan ini bisa ditemui di radio saat tak ada siaran atau televisi saat keluar gambar semut.

Dengungan tersebut memang tak enak didengar dan terasa bising bagi sebagian orang. Namun bagi beberapa kalangan, white noise malah membuat nyaman, mengurangi kecemasan, dan membantu tidur.

Di cerita fiksi dan film, white noise ada kalanya digunakan untuk menyisipkan pesan subliminal kepada pendengarnya. Pesan tersebut bisa mempengaruhi bawah sadar pendengarnya tanpa mereka menyadarinya. Namun praktik ini sendiri terlarang dan tidak etis.

Ada kalanya pesan subliminal disisipkan dalam noise untuk mengontrol bawah sadar target (Sumber gambar: MusInfo) 
Ada kalanya pesan subliminal disisipkan dalam noise untuk mengontrol bawah sadar target (Sumber gambar: MusInfo) 


Tembang Artificial Suicide sendiri memiliki nuansa yang suram. Temanya adalah perjuangan untuk terbebas dari tekanan. Dalam tembang ini juga ada ajakan agar manusia jangan mau menjadi komoditas dan berani mengambil kontrol dalam hidupnya.

You wanted to break, but you still wanna play the game
Well, we're not gonna be a commodity

Di dunia yang tren dan informasi bergerak cepat ini ada kalanya kita takut ketinggalan (FOMO), sehingga ketika tubuh sudah merasa lelah, ada dorongan untuk terus bermain gawai, seperti bermain games, atau melakukan scrolling medsos. Hal ini mengakibatkan pikiran mudah terdistraksi, sulit fokus, dan bisa jadi mengakibatkan gangguan mental.

Ketika membawakan tembang ini Noah kerap mengenakan topeng dan kostum hitam (Sumber gambar: Instagram/Bad Omens) 
Ketika membawakan tembang ini Noah kerap mengenakan topeng dan kostum hitam (Sumber gambar: Instagram/Bad Omens) 


Bagaimana dengan white noise dalam tembang Artificial Suicide? Dapatkah kau mendengarku melalui kebisingan itu, kawan?! Kata Noah dalam liriknya secara berulang.

Dalam lautan informasi dan cuitan yang bising itu  dengan atau tanpa pesan subliminal, apakah kalian bisa mendengar suara hati dan pikiran kalian sendiri? Kalian apakah bisa menjaga pikiran agar tidak terdistorsi dan bingung dengan banyaknya informasi dan dorongan untuk konsumtif, serta bisa mengambil alih kontrol dalam diri sendiri dan membuat keputusan secara sadar.

Lagu Artificial Suicide ini masuk dalam album ketiga Bad Omens yang bertajuk The Death of Peace of Mind. Album ini dirilis Februari 2022 dengan musik yang lebih melodius dan futuristik meski di beberapa tembang, unsur metalcore masih dipertahankan, seperti Artificial Suicide, yang memiliki unsur metalcore dan futuristik distopia. Intro tembang ini khas, dengan latar efek suara yang memikat. 

Berikut video musiknya:


Artificial Suicide diciptakan oleh Noah Sebastian bareng Jesse Cash dan Joakim Karlsson. Video musik tembang ini dirilis Januari 2022 dan telah ditonton 16 jutaan kali. Lagu ini memang underrated, kalah dengan hits mereka Just Pretends.

Saat ini band asal Virginia yang didirikan tahun 2015 ini digawangi oleh Noah Sebastian (vokal), Joakim Karlsson (gitar), Nicholas Ruffilo (bas), dan Nick Folio (drum). Band ini rajin menggelar tur dan semoga tahun mereka mereka bakal konser di Indonesia karena fans Bad Omens cukup banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun