Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mencicipi Berbagai Terobosan KAI: Dari KA Ekonomi Rasa Eksekutif hingga Berasa Jadi Tokoh Novel

2 Desember 2024   13:22 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian kalangan, perjalanan bukan sekadar berpindah diri dari satu tempat ke tempat lain. Perjalanan bisa jadi bagian dari sebuah petualangan dan bagian dari kegiatan berwisata. Semua bagian dari perjalanan memberikan pengalaman dan cerita tersendiri. Termasuk, perjalanan dengan naik kereta api. 

Saya menjadi salah satu penumpang yang merasai transformasi Kereta Api Indonesia (KAI) dari sejak naik kereta ekonomi yang bangkunya kurang nyaman dan kadang-kadang tidak dapat bangku, hingga senyaman saat ini. Kini tidak ada kereta ekonomi yang tak menggunakan AC dan tempat duduknya pun nyaman. 

KAI juga peka terhadap para pelaku perjalanan yang ingin merasakan pengalaman lebih dengan meluncurkan tiga inovasi, yakni Kereta Panoramic, Kereta Compartment, dan Kereta New Generation. 

Dulu pada masa kuliah, saya sering naik kereta tujuan Surabaya-Malang dan sebaliknya. Harga tiketnya murah, cocok bagi mahasiswa. Namun sayangnya pada hari Jumat, kereta biasanya penuh sesak, hingga seringkali saya terus berdiri selama tiga jam hingga masuk ke Stasiun Malang. 

Setelah bekerja di Jakarta, saya juga sering menjadikan kereta sebagai mode transportasi untuk pulang kampung. Saat itu proses mendapatkan tiket kereta adalah tantangan tersendiri. Namun untunglah, pembelian tiket kemudian dipermudah. 

Oleh karena saya suka penasaran, saya juga pernah mencobai kereta ekonomi rute Jakarta ke Yogyakarta seperti KA Jaka Tingkir dan saat ini masih suka naik kereta rute Rangkas ke Merak. Keduanya harga tiketnya terjangkau dan ber-AC, hanya kursinya begitu tegak. 

Ketika mendengar penjelasan bu Anne Purba, Public Relations Vice President PT KAI, tentang perubahan kereta ekonomi menjadi New Generation, saya lantas tertarik. Apalagi ada tujuan ke Cirebon. Wah saya bisa nih ke sanak saudara ke Haurgeulis naik kereta ini dari Stasiun Gambir. Jamnya pun bersahabat, tidak terlalu pagi dan durasi perjalanan hanya beberapa jam. 

Pengalaman Naik KA New Generation

Wah saya pangling dengan penampilan kereta api ekonomi saat ini. Mereka pantas menyematkan nama new generation ke kereta ini. Ketika mengobrol dengan kawan-kawan Kompasianer dan rekan media yang mengikuti tur singkat Jakarta-Cirebon untuk mencoba sensasi berbagai terobosan KAI, beberapa dari kami sepakat menyebutkan KA New Generation, sebagai kereta dengan harga ekonomi dengan fasilitas ala eksekutif. 

Karena saya lumayan sering naik KA Eksekutif seperti KA Argo Anggrek, KA Bima, KA Gajayana, begitu juga dengan KA Ekonomi seperti KA Matarmaja, maka saya bisa membandingkan fasilitas dan pengalaman naik kereta api tersebut dengan KA New Generation. 

Desain KA New Generation nampak elegan dan juga nyaman (dokpri) 
Desain KA New Generation nampak elegan dan juga nyaman (dokpri) 

KA New Generation memiliki tempat duduk yang nyaman dan ergonomis. Jarak antar bangku juga tidak begitu sempit. Juga ada pijakan kaki sehingga nyaman untuk perjalanan jarak jauh. 

Dulu KA Ekonomi sering duduk berhadapan dan arah duduknya bisa membelakangi arah laju kereta. Nah di KA New Generation, tempat duduk tersebut bisa diatur dan digerakkan, sehingga tak harus duduk berhadapan dan bisa ditata sehingga sesuai dengan arah laju kereta. Di tiap deret bangku juga ada colokan agar bisa nge-charge ponsel atau tablet. Toiletnya juga bersih dan ada wastafelnya. 

Jika bosan, penumpang bisa jajan atau makan berat di gerbong restorasi. Saya melihat-lihat menu, ada menu ringan seperti aneka roti, ciomy, odeng, dan tekwan. Juga ada aneka minuman kopi dan minuman kekinian. Sementara untuk makanan berat ada nasi rames, nasi sei, nasi bulgogi, dan juga steak. Harganya juga masih standar, berkisar Rp 8-50 ribu. 

Bisa jajan dan makan berat sambil menikmati perjalanan di gerbong restorasi (dokpri) 
Bisa jajan dan makan berat sambil menikmati perjalanan di gerbong restorasi (dokpri) 

Saat ini sudah makin banyak KA ekonomi yang berubah menjadi KA New Generation. Yang tujuan ke Malang seperti KA Jayabaya dan KA Majapahit juga telah berubah menjadi KA New Generation. 

Ada Apa di Stasiun Cirebon? 

Sekitar pukul 12.00 kami pun tiba di Stasiun Cirebon. Stasiun ini adalah salah satu stasiun tersibuk di Jawa karena dilalui oleh begitu banyak kereta. Stasiun ini termasuk kawasan cagar budaya karena didirikan tahun 1912.

Kepala Stasiun Cirebon Dwi Hanggono menjelaskan fasilitas Stasiun Cirebon (dokpri) 
Kepala Stasiun Cirebon Dwi Hanggono menjelaskan fasilitas Stasiun Cirebon (dokpri) 

Yang menarik dari stasiun ini gedung utama, hall, dan ruang tunggunya masih setia dengan bangunan lama hanya terus dirawat sehingga tetap terjaga dengan baik. Ada corak khasnya sebagai aksen di stasiun ini yakni motif mega mendung. 

Agar penumpang nyaman maka dilakukan penambahan fasilitas, seperti depo minum gratis dan berbagai tempat makan. Di sini juga tersedia toilet dan mushola yang bersih dan nyaman, jelas Kepala Stasiun Cirebon Dwi Hanggono. 

Keberadaan stasiun ini dekat dengan Alun-alun Cirebon dan Masjid At-Taqwa yang merupakan beberapa tempat ikonik di Cirebon. Di sini wisatawan dapat menikmati jajanan Cirebon sambil bersantai di alun-alun yang gerbangnya meniru arsitektur Jawa kuno. 

Bersantap di Loko Cafe 

Kami singgah ke Loko Cafe yang tak jauh dari Stasiun Cirebon untuk bersantap siang. Di sini konsep tatanannya ala-ala naik kereta api dengan sebagian tempat duduk seperti bangku KA ekonomi. Pengunjung umum bisa datang ke sini, tak harus penumpang kereta. 

Desain Loko Cafe yang unik (dokpri)
Desain Loko Cafe yang unik (dokpri)

Menu yang disajikan di Loko Cafe umumnya khas masakan setempat dengan makanan nusantara lainnya. Kami menikmati nasi jamblang yang khas dengan daun jatinya. Ada semur tahu dan daging masak merah yang sedap. Sebagai pencuci mulut juga ada es cendol, cocok menemani cuaca Cirebon yang panas terik. 

Di Loko Cafe juga disediakan aneka minuman kopi yang terbuat dari biji kopi Nusantara. Saat ini Loko Cafe telah ada di beberapa stasiun di kota Besar seperti di Stasiun Gambir dan Stasiun Gubeng. Mendatang, akan makin banyak Loko Cafe di stasiun kereta, stasiun KCIC.

Berasa Masuk dalam Film dan Novel dengan KA Compartment

Ketika mencobai duduk di KA Compartment, saya berasa jadi tokoh novel dan karakter film. Saya bisa duduk nyaman dan lebih privat karena saya bisa duduk sendirian dan pintunya juga bisa ditutup. Fasilitasnya juga mewah. Tak heran jika layanan ini diminati dan waiting list-nya lumayan panjang. Hanya ada satu gerbong dengan 16 compartment di dalamnya.

Ada enam layanan yang diberikan oleh pramugari kereta, di antaranya layanan mengantar jemput bagasi untuk diletakkan di ruang bagasi; memberikan penjelasan cara-cara menggunakan fasilitas yang disediakan di tiap compartment, memberikan welcome drink, salad, dan makanan berat yang nikmat, juga ada layanan untuk membangunkan penumpang dan memberikan handuk hangat untuk membersihkan wajah. Oh iya tiap penumpang juga diberikan selimut yang hangat. 

Kursi di compartment bisa diturunkan hingga datar dan nyaman untuk tidur. Ada tablet untuk menonton dan mendengarkan musik. Lampunya bisa diredupkan. Tirai juga bisa diturunkan.

Fasilitasnya mewah dan privat (dokpri)
Fasilitasnya mewah dan privat (dokpri)

Wah saya jadi ingin mencobanya. Saat ini hanya tersedia di KA Bima dan KA Argo Semeru tujuan Jakarta-Surabaya dan sebaliknya. Moga-moga nanti ada tujuan ke Malang. 

Cocok Buat Berwisata dengan Naik KA Panoramic

Indonesia memiliki banyak panorama indah yang bisa disaksikan selama perjalanan. Dari Jakarta ke Surabaya misalnya, penumpang bisa menikmati panorama sawah, sungai, jembatan, dan masih banyak lagi dengan lebih leluasa. 

Naik kereta dengan jendela lebar dan sunroof tentu memberikan pengalaman tersendiri. Ada sensasi seperti berkeliling ke berbagai tempat dengan lebih hidup. 

Bisa menikmati panorama dengan lebih hidup dan leluasa (dokpri
Bisa menikmati panorama dengan lebih hidup dan leluasa (dokpri

Oh iya tirai dan sunroof itu bisa dinaik turunkan dengan otomatis jika matahari sedang terik. Di KA Panoramic juga ada fasilitas WIFi gratis.  Tempat duduknya juga bisa diputar sehingga menghadap jendela. 

Saat ini KA Panoramic hadir di berbagai daerah yang punya banyak obyek wisata seperti KA Papandayan rute Jakarta-Garut (PP) , KA Pangandaran rute Jakarta-Banjar (PP) , KA Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung (PP) , serta KA Argo Wilis dan KA Turangga yang memiliki rute Bandung-Surabaya (PP). 

Setiap jenis kereta memberikan pengalaman dan sensasi tersendiri. Nah karena negeri ini punya banyak obyek wisata, yuk kita ke sana dengan travelling by KAI. Dengan mencoba untuk berbagai terobosan tersebut, sehingga pengalaman dan cerita perjalanan kita makin banyak dan komplet.

Omong-omong sebentar lagi ada libur akhir tahun nih. Tahun depan juga ada banyak tanggal merah. Kalian bisa nih berwisata dengan naik kereta api. Cara pesan tiket kereta juga mudah, bisa dengan mengakses tiket dengan aplikasi atau website KAI Access. Nah, saya sudah dapat nih tiket KA New Generation yakni KA Jaka Tingkir tujuan ke Yogyakarta, sehingga bisa kembali merasai sensasi fasilitas rasa eksekutif dengan harga yang relatif terjangkau. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun