Dua kue sudah bikin aku kenyang. Kureguk air putih. Energiku pun pulih. Aku mulai membersihkan rumah dan menyiram tanaman.
Baru setelah mulai kembali lapar, aku comot kue wajik. Sudah lama aku tak menyantapnya, jadi ingin.
Tekstur wajiknya sudah agak keras dan liat. Aroma manis dari gula merah langsung menguar ketika kubuka wadahnya. Rasanya manis, mengingatkanku pada almarhum nenek yang pandai membuat kue wajik. Aku dulu suka mencomot sisa-sisa wajik yang menempel di loyang. Masih hangat, agak lunak, dan manis.
Pagi yang cerah. Kucing-kucing mulai lapar dan minta aku segera menyiapkan sarapan buat mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H