Ketika melihat sungai yang lumayan bersih ketika melintasi Stasiun LRT Dukuh Atas, aku langsung terpaku. Rasanya menyenangkan melihat perairan dengan pepohonan di kanan kiri di tengah bangunan tinggi Jakarta. Mata seolah-olah mendapat suntikan yang menyegarkan.
Aku kemudian termenung cukup lama sambil menatap panorama di depanku. Matahari sudah hampir terbenam sehingga suasana terasa makin syahdu.
Ketika kumenoleh ke belakang, aku baru menyadari ada beberapa pejalan kaki yang sedang ber foto-foto dengan latar sungai tersebut. Malas ikut terjepret, aku kemudian menyingkir.
Pasti menyenangkan bisa berlarian di tepian sungai tersebut dengan bayang-bayang pepohonan yang teduh, pikirku.
Aku suka sekali melihat sungai. Ketika menjumpai sungai di kawasan Pasar Baru dan Pecenongan, aku juga membayangkan betapa asyiknya berjalan di pedestrian dengan panorama sungai dan pepohonan. Sayangnya sungainya begitu kotor juga dangkal. Ah sungguh kasihan ikan-ikan dan penghuni sungai yang dulu menempatinya. Pasti mereka meninggal dengan begitu tersiksa.
Berbeda dengan sungai di Pasar Baru, sungai yang ada di samping Museum Bahari mulai nampak bersih. Di sekitarnya juga mulai ditanami dengan rapi juga dilengkapi pedestrian. Pasti senang warga sekitar bisa healing di tepian sungai ini saat pagi atau menjelang petang.Â
Ada begitu banyak aliran sungai di Jakarta. Di sekitaran raya Bogor juga ada sungai. Yang di sekitaran Kopassus Cijantung lumayan bersih karena sering dibersihkan oleh mereka. Ada kalanya aku membayangkan ada wisata naik rakit atau sekoci mungil berkeliling sungai di sana. Toh masih banyak pepohonan di sana, pasti menyenangkan.
Ketika membaca buku sejarah bahwa kapal-kapal dulu juga melintasi sungai, betapa serunya jika transportasi tidak hanya mengandalkan transportasi darat, melainkan juga perairan. Mau ke Kabupaten Bogor bisa lewat sungai dari Jakarta hehehe tapi sepertinya itu hanya khayalan. Toh masih banyak sampah di sungai dan masih banyak warga yang menganggap sungai adalah tempat sampah.
Ada kalanya aku begitu sedih jika membayangkan diriku jadi ikan di sungai tersebut. Ah rumahku kotor, keluargaku musnah, dan kemudian tubuhku rusak oleh limbah. Sungguh perubahan habitat yang mengerikan.
Khayalanku membayangkan sungai jadi obyek wisata terlalu tinggi. Aku berharap sungai bersih saja deh, agar lebih realistis.