Burung sebagai lambang semangat dan harapan di sini juga terlihat dari orang-orang yang peduli terhadap Bailey. Mereka mencintainya dan mendukungnya. Harapan itu ada meski Bailey tumbuh di lingkungan yang nampak kumuh dan besar di keluarga yang disfungsional.
Nykiya Adams memerankan sosok Bailey dengan apik. Penampilan dan karakternya seolah-olah ikut berubah ketika ia mencukur rambutnya menjadi seperti pria dan ketika ia kembali berdandan seperti perempuan.
Barry Keoghan semakin menunjukkan kemampuan aktingnya di film ini. Setelah namanya dikenal lewat Eternals sebagai salah satu dari kaum Eternals, ia makin melejit lewat The Banshees of Inisherin di mana ia meraih nominasi Oscar dan Golden Globe sebagai aktor pendukung terbaik. Di dalam film Bird, ia berhasil memerankan sosok ayah tunggal yang unik dan eksentrik. Ia nampak terobsesi dengan kodok.
Namun yang paling mencuri perhatian dalam film ini adalah sosok Bird yang misterius. Setiap gerakan dan mimiknya nampak intimidatif dan membuat penasaran. Bird diperankan aktor Jerman bernama Franz Rogowski yang kemampuan aktingnya makin dilirik sejak berperan dalam Great Freedom dan Passages.
Dari segi visual, gambar-gambar yang menyorot pergerakan burung nampak menarik. Demikian juga dengan kenangan-kenangan Bailey yang tercurah secara spontan. Robbie Ryan, sinematografer Bird, nampaknya ingin bersenang-senang dengan kamera dan bereksplorasi dengannya. Terkadang kameranya nampak bergoyang dengan maksud tertentu. Namun sayangnya gambar yang bergoyang-goyang ini terkadang bikin penonton merasa tak nyaman.
Secara umum Bird memiliki pesan yang kuat tentang pencarian kebebasan dari seorang anak perempuan yang beranjak remaja. Simbol dan pesan lainnya juga tercurah di film ini. Hanya sayangnya karena dalam pemutaran di JWC tidak ada subtitle bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, bisa jadi pesan tersebut kurang tertangkap oleh penonton. Dialog para tokoh dalam film ini sendiri ada kalanya artikulasinya kurang jelas sehingga membuat sebagian penonton kurang menangkap isinya.
Film Bird meraih berbagai nominasi di Festival Film Cannes 2024. Film ini berhasil membawa pulang piala untuk kategori Prix de la Citoyennet.
Akhirnya Jakarta World Cinema selama delapan hari telah berakhir. Acara ini menampilkan begitu banyak film berkualitas. Yang seru adalah mengumpulkan poin di mana bisa ditukar dengan aneka merchandise, dari voucher KlikFilm hingga kaus.
Sampai jumpa di Jakarta World Cinema 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H