Icarus dan Minotaur adalah dua karakter dalam dongeng Yunani yang terkenal. Icarus terkenal dengan cerita sayapnya yang membantunya terbang. Sedangkan Minotaur adalah monster menakutkan yang ada di labirin di pulau Kreta. Dongeng populer ini diangkat dalam animasi produksi negara Luxembourg dengan judul Icarus and the Minotaur. Film berdurasi 76 menitan ini sempat tayang di Festival Film 100 Persen Manusia 2024.
Icarus adalah anak seniman terkenal bernama Daedalus, yang mengabdi kepada Raja Minos. Raja tersebut makin bengis sejak putra sulungnya tewas.
Raja memiliki anak perempuan cantik bernama Ariadne. Ia juga punya anak yang disembunyikan karena berwujud seperti manusia banteng atau yang kemudian lazim disebut minotaur. Nama asli Minotaur tersebut adalah Asterion.
Suatu ketika Icarus menemukan Asterion secara tak sengaja. Keduanya kemudian bersahabat hingga Asterion tumbuh begitu besar. Melihat penampilan fisik Asterion, Raja Minos pun menyimpan niat jahat dengan melibatkan Daedalus.
Atmosfer yang Suram dan Depresif
Dongeng Yunani memiliki potensi untuk diangkat dalam film animasi. Namun sayangnya yang diangkat umumnya baru cerita Hercules dan Zeus. Padahal sejatinya ada begitu banyak kisah Yunani yang populer dan menarik. Termasuk salah satunya tentang dongeng Icarus dan Minotaur ini.
Film animasi besutan Carlo Vogele yang naskahnya ditulisnya bersama Isabelle Andrivet ini mencoba menawarkan cerita yang berbeda tentang dua sosok terkenal dari mitos dan legenda Yunani ini. Keduanya mencoba mengulik lebih dalam hubungan antara Icarus dan Asterion, sehingga dalam film animasi ini terlihat bagaimana Icarus sangat peduli dengan Asterion, bahkan sampai berani melawan ayahnya.
Karakter Asterion yang biasanya hanya disebut monster manusia separuh banteng atau Minotaur di sini ditampilkan lebih humanis. Ia juga bisa gembira, sedih, dan marah. Begitu juga dengan Icarus dan tokoh-tokoh lainnya dalam cerita ini yang latar belakang, desain karakter, dan emosinya juga lebih dieksplorasi.
Cerita dalam animasi ini memang tidak begitu setia dengan dongeng yang biasa dibaca awam. Ada berbagai sisi yang ingin disampaikan termasuk interaksi dari tiap karakternya. Namun, entah kenapa animasi ini rasanya berat untuk dicerna. Ada banyak hal yang tidak diungkapkan secara gamblang, seperti asal usul Asterion, hubungan Daedalus dan istri raja, juga hubungan Ariadne dan ibunya yang begitu dingin.
Atmosfer ceritanya terasa suram dan depresif. Penonton dibiarkan bingung melihat sang permaisuri yang nampak sedih, misterius, dan nampak menjauh, baik dengan suaminya maupun anak perempuannya. Ia nampak seperti penyihir yang telah kehilangan mantra saktinya.Â
Demikian juga dengan sosok Daedalus di sini yang nampak begitu fokus dengan pekerjaannya dan mengabaikan putranya. Ia tak nampak sedih sama sekali melihat hasil pekerjaannya membuat banyak orang kehilangan nyawanya.
Warna-warna terang yang pucat menghiasi animasi ini. Musiknya yang pilu di beberapa bagian dan warna-warna yang pucat semakin mengukuhkan betapa muramnya dan tragisnya cerita ini. Rasanya film ini kurang cocok untuk segala umur karena anak-anak bakal malah sedih dan suram setelah menyaksikannya.
Icarus and the Minotaur adalah film animasi yang membingkai dua sosok populer dalam dongeng Yunani dalam atmosfer yang suram dan depresif. Skor: 65/100
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H