Ketika menyaksikan film It (2017) dan serial Stranger Things, saya menikmati interaksi dan celetukan-celetukan kocak yang mengalir di antara para tokoh ceritanya yang masih  anak-anak dan baru akan memasuki usia remaja. Namun saya seperti merasa sudah pernah menyaksikan desain karakter yang mirip dengan menonjolkan persahabatan antar anak-anak menjelang usia remaja tersebut. Baru ketika menyaksikan kembali film Stand by Me (1986), saya mendapatkan jawabannya.
Ketika menyaksikan kembali film tersebut baru-baru ini, saya yakin ini bukan kali pertama saya menyaksikan film tersebut. Karena ada beberapa adegan ikonik di dalam film tersebut yang penulis ingat, beserta rasa tidak nyaman ketika menyaksikannya.
Ya, ada dua adegan yang saya ingat dari film ini meski bagian lainnya hanya samar-samar dalam ingatan. Kedua adegan tersebut adalah ketika Gordie bercerita tentang seorang anak yang balas dendam dengan menyabotase pertandingan makan pai sehingga berakhir dengan adegan yang membuat mual, serta adegan ketika mereka diserang lintah ketika melintasi rawa di hutan. Baru ingat saya pernah menonton film ini saat masih kecil di teve.
Di luar dua adegan tersebut yang sukses membuat tak nyaman, film ini memang memikat. Kesan setelah menonton begitu kuat. Perasaan seperti nostalgia dan kerinduan akan kawan-kawan pada masa kecil kontan menyeruak. Hal yang sama seperti yang kurasakan ketika usai menyaksikan film It dan juga film tentang persahabatan anak-anak lainnya seperti Sleepers (1996). Tak heran jika film Stand by Me meraih berbagai penghargaan dan menjadi salah satu film yang berpengaruh di era tahun 80-an.
Tentang apa sih film Stand by Me?
Film ini bercerita tentang empat anak laki-laki yang melakukan petualangan untuk menjawab rasa penasaran mereka akan hilangnya anak laki-laki bernama Ray Brower. Mereka adalah Gordie Lacanche (Wil Wheaton), Chris Chambers (River Phoenix), Teddy Duchamp (Corey Feldman), dan Vern Tessio (Jerry O'Connell).
Vern tak sengaja mendengar kakaknya menemukan sosok Ray yang telah tak bernyawa di sebuah hutan. Keempatnya memutuskan untuk  bertualang menemukan sosok mayat tersebut dengan berbagai harapan, seperti uang dan popularitas. Namun bukan hanya Vern dan kawan-kawan yang bertujuan serupa. Ada geng preman yang dipimpin Ace Merrill (Kiefer Sutherland) yang juga  menuju ke hutan.
Dalam film ini, setiap tokoh anak laki-laki memiliki karakter yang kuat. Gordie yang pandai menulis memiliki trauma setelah kakaknya meninggal. Orang tua Gordie sering mengabaikannya. Chris dianggap bocah nakal dan membawa pengaruh buruk. Vern yang berbadan besar dan penakut merasa disepelekan. Sedangkan Teddy sering disiksa oleh ayahnya yang pemabuk.
Setiap tokoh mendapat sorotan sendiri sehingga membuat penonton merasa peduli dengan mereka. Ikatan mereka yang terjalin lewat geng  yang anggotanya dianggap para pecundang ini terasa kuat, sehingga unsur petualangan dan perundungan dalam film ini sekadar bumbu karena unsur persahabatan mereka malah yang lebih menarik. Apalagi ketika tembang Stand by Me dari Ben E. King diputar.