Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Kucing dan Kepedulian Masyarakat terhadap Kucing Jalanan yang Meningkat

13 Agustus 2024   23:58 Diperbarui: 13 Agustus 2024   23:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tanggal 8 Agustus memang hari yang istimewa. Pada tanggal tersebut ada banyak peristiwa, dari lahirnya ASEAN, menetesnya komunitas film KOMiK, hingga menjadi tanggal peringatan Hari Kucing Sedunia. Memang sih agak terlambat menuliskan ini. Tapi tak apa-apa kan jelang tidur, aku bercerita tentang kucing?!

Omong-omong tentang kucing jalanan, memang masih banyak kita jumpai kucing liar, baik di lingkungan tempat tinggal, di tempat umum, maupun di tempat-tempat yang sepantasnya tak ada kucing karena berbahaya, seperti di pinggiran jalan raya.

Kucing adalah makhluk yang memang mudah beranak pinak dan gigih bertahan di tengah kerasnya kehidupan ini. Di jalanan mereka tak hanya kesulitan mencari makanan, namun juga bersaing dengan sesamanya, belum lagi jika ada manusia yang jahat.

Memang masih ada saja berita kekerasan terhadap kucing. Rasanya memilukan dan membuat mual membaca berita-berita tentang kekerasan terhadap kucing. Kok bisa ada orang sejahat itu kepada binatang?!

Namun kabar baiknya kepedulian masyarakat terhadap kucing juga mulai meningkat, terutama jika melihat di sekitaran Jabodetabek. Jika diperhatikan di lini-lini medsos dan berita, makin banyak anggota masyarakat yang peduli dengan kesejahteraan dan keamanan para kucing jalanan.

Komunitas pecinta kucing itu umumnya terdiri dari sukarelawan yang memang menyayangi kucing. Pada waktu-waktu tertentu mereka bersama Dinas Jakarta menangkapi kucing-kucing liar dan melakukan steril agar populasi mereka bisa dikontrol dan tak terus beranak pinak. Sejumlah komunitas juga bekerja sama dengan klinik hewan juga beberapa kali dalam setahun mengadakan steril gratis dan steril bersubsidi untuk para kucing.

Kucing betina cepat beranak pinak sehingga perlu disteril setelah melahirkan sekali (dokpri) 
Kucing betina cepat beranak pinak sehingga perlu disteril setelah melahirkan sekali (dokpri) 

Salah satu cara agar jumlah kucing bisa dikontrol yaitu dengan steril. Jika si induk kucing terus beranak, fisiknya juga akan melemah sehingga bisa jadi anak kucing tak terawat. Bagi lingkungan, kucing jalanan yang terlalu banyak juga tak bagus karena mereka juga perlu makan dan membuang kotoran. Kotoran kucing ini jika tak terkendali bisa membuat lingkungan kumuh, bau, dan tak sehat.

Di tempat menunggu transportasi umum seperti di stasiun kereta juga disediakan tempat khusus untuk memberi makan kucing jalanan agar lingkungan stasiun tetap rapi dan kucing tersebut bisa makan dengan aman. Tak sedikit juga anak-anak muda yang membawa wadah khusus makanan kering agar bisa memberi makan para kucing liar di tempat umum yang disediakan.

Memang ada kalanya masyarakat memberi makan kucing di sembarang tempat di jalan. Jika makanan ini tak habis tentunya akan membuat lokasi tersebut kotor. Juga yang ada kalanya lupa diperhatikan adalah keamanan kucing itu sendiri. Oleh karena itu penting untuk memberitahukan spot-spot untuk memberi makan kucing jalanan agar aksi memberi makanan kucing itu tidak malah mengganggu lingkungan.

Harapannya klinik hewan makin banyak yang memberikan subsidi untuk praktik steril dan memberi vaksin ke kucing. Oleh karena tarif steril dan vaksin di sejumlah klinik masih sangat tinggi, bisa sejutaan untuk kucing betina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun