Menikmati Band Tanah Air 90an di 90's Festival, Ada Wayang Hingga Netral

Wah aku ketinggalan penampilan La Luna. Kupikir jatah tampil tiap pengisi acara satu jam, ternyata sekitar 35-45 menit. Duh telat deh. Tak apa-apa deh masih banyak band tanah air lainnya yang bisa kunikmati di 90's Festival pada sore hari sebelum headliner band manca tampil. Ada Bragi, Wayang, dan Protonema di hari pertama.

Antrian masuk penonton belum ramai menjelang pukul 17.00 WIB. Prosesnya tidak ribet, tas diperiksa lalu tiket di-scan dan diberikan gelang.

Panggungnya ada tiga. Dua panggung utama bersisihan, panggung satunya terpisah. Karena jadwal penampil kadang-kadang bentrok maka aku mencatat jadwal penampilan mereka.

Ada band Bragi (dokpri) 

Saat tiba Bragi sudah tampil. Karena tidak begitu tahu lagu-lagu Bragi, aku berkeliling melihat-lihat fasilitas. Ada drink spot yang menyediakan minuman, ada foodcourt, ruang laktasi, mushola, dan beberapa toilet, juga ada tempat penjualan merchandise dan pasar benda-benda yang populer tahun 90an.

Ada area 90an, bisa main games jadul (dokpri) 

Melipir ke panggung Wayang, band pop rock asal Bekasi yang didirikan tahun 1995. Di penampilan kali ini mereka melakukan sedikit perubahan aransemen sehingga lagunya lebih terasa kekinian. Band ini dulu melahirkan sejumlah hits sehingga tak sedikit penonton yang ikut bernyanyi bersama mereka.

Tak sedikit penonton ikut bernyanyi bersama Wayang (dokpri) 

Lagu-lagu yang mereka tampilkan di antaranya Kecewa, Tak Selamanya, dan Beri Aku Cinta. Meski fisik mereka sudah tak seperti dulu  penampilan mereka tetap apik.

Lanjut ke penampil berikutnya. Jalan dulu ke panggung sebelah yang mempertunjukkan Protonema. Band asal Bandung ini didirikan tahun 1989 dengan lagu-lagunya yang relatif lembut.

Penonton menyambut dengan tepuk tangan meriah ketika nomor hits dibawakan. Yaitu, Kiranya dan Rinduku Adinda. Rupanya tembang Rinduku Adinda belum pernah ditampilkan live oleh almarhum Miko, vokalis sebelumnya.

Band Protonema membawakan Kiranya dan Rinduku Adinda (dokpri) 

Setelah break Maghrib, Netral 92 langsung memanaskan suasana. Band ini berkolaborasi dengan Gugun Blues Shelter sehingga aransemen musiknya sedikit berubah, lebih nge-blues, namun juga ada sentuhan ska.

Band ini punya kebiasaan ganti-ganti nama. Dari Netral sempat ganti nama jadi NTRL kini menjadi Netral 92. Band ini sendiri lahir tahun 1992.

Bagus Dhana, si vokalis, masih seperti dulu, slengekan.Masih suka bercanda seenaknya. Berturut-turut mereka membawakan Sampah, Memo, Pelor, dan Boring Day.  Saat Wa..lah penonton mulai bergoyang pogo.

Bagus gayanya masih sama, suka slengekan (dokpri) 

Atmosfer festival dengan kehadiran Netral 92 mulai memanas. Permainan Gugun di gitar memberikan sentuhan berbeda di nomor Netral. Oh iya saat ini Bagus bereuni dengan Bimo dan Coki. Mereka akan membentuk band Brutal.

Panggung sebelah sudah mulai memainkan nomor-nomor Dwiarsa Sentosa dan Saint Loco. Wah santai dulu deh sebentar lagi Ronan Keating, A1, dan Steelheart.