Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hawa Gerah Bikin Susah Tidur Nyenyak

31 Juli 2024   00:15 Diperbarui: 31 Juli 2024   00:21 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari bersinar begitu terang dan Hawa begitu gerah (sumber gambar: Pixabay/Joe) 

Awal Juli Jakarta masih beberapa kali disapa oleh hujan, tapi belakangan ini bukan Juli menunjukkan jati dirinya. Hawa menjadi begitu gerah, cuaca terasa begitu panas. Hingga malam hari, hawa masih begitu gerah sehingga sebagian orang kesusahan untuk segera terlelap. Meski cuaca sedang kurang bersahabat, kita tetap harus beraktivitas.

Entah apa kaitan cuaca panas dan nyamuk, nyamuk pun menunjukkan koloninya dengan tak malu-malu pada manusia. Mereka mengajak kenalan dengan manusia secara membabi buta dengan mengajak seluruh kawanannya. Ya, selain hawa yang gerah, nyamuk pun menjadi ancaman. Bunyi dengungan dan gigitannya yang gatal bikin sengsara para manusia dan kucing yang berupaya terlelap

Kucek suhu udara jika siang hari di Jakarta mencapai 34 derajat. Suhu pada malam hari sedikit menurun, tapi masih sama gerahnya.

Agar tetap bisa beraktivitas dengan baik dan tak mudah mengalami dehidrasi, aku menerapkan strategi. Aku menghindari beraktivitas di luar pada siang hari.

Sengatan hawa panas hingga bikin sakit kepala itu bukan omong kosong. Pusing hingga sakit kepala bukan hal yang menyenangkan. Andaikata sulit menghindari keluar saat siang hari, maka aku menggunakan topi, tabir surya, dan baju yang menutup sebagian besar kulit.

Saat musim kemarau, debu rasanya menjadi-jadi. Mereka nampak kegirangan bermain-main di cuaca panas. Oleh karenanya saat bepergian di luar di hari panas, sebaiknya gunakan masker.

Semenjak pandemi, rasanya normal melihat orang-orang bermasker di jalanan. Dulu rasanya dianggap aneh. Kini aku juga terbiasa menggunakannya. Rasanya malah ada yang kurang jika aku lupa mengenakan masker.

Yang tak kalah penting adalah menjaga kesehatan saat musim kemarau ini. Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C adalah penting untuk menjaga vitalitas. Saat ini di sekitaran Kramat Jati, ada banyak buah yang lagi murah. Melon dijual sepuluh ribu per buah, bahkan ada juga semangka seharga Rp10 ribu. Kemudian juga mulai dijual buah mangga. Semuanya adalah sumber vitamin C, mineral, dan sumber vitamin lainnya.

Buah-buah lain yang tidak mahal dan biasa dijual di Kramat Jati sekitaran Rp10-15 ribu yaitu jeruk Bali, pepaya, nangka, dan buah naga.

Omong-omong olah raga juga tetap penting dilakukan saat hawa panas. Berolah raga di dalam ruangan memang lebih baik saat cuaca seperti ini, tapi berolah raga seperti jalan kaki atau lari secara outdoor juga tak kalah menyenangkan. Pulangnya bisa sekalian jajan hehehe. Karena hawa yang gerah, maka biasanya aku mengganti waktu olah raga menjadi sore jelang petang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun