Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Horor Atmosferik, Penonton Dibuat Tak Nyaman Sepanjang Film Longlegs

18 Juli 2024   16:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:20 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar belakang Longlegs disampaikan implisit di sini (sumber gambar: Neon/Den of Geeks) 

Keduanya bermain-main dengan gaya minimalis. Bentang alam yang luas, sunyi, menjadi pilihan untuk sejumlah adegan. Tempat-tempat di pinggiran yang sepi dengan latar hutan, salju menambah kedalaman suasana yang dingin dan misterius.

Posternya nampak seram (sumber gambar: Neon) 
Posternya nampak seram (sumber gambar: Neon) 
Departemen artistik bekerja sama dengan bagian tata set, serta bagian efek visual juga berhasil menciptakan latar tahun 90-an dengan memikat.

Warna-warna lembut dan dingin menjadi pilihan di beberapa adegan untuk memperkental nuansa dingin dan angkuh. Sementara untuk interior rumah Harker nampak eksentrik seperti pemiliknya. Di beberapa adegan ada ruangan-ruangan yang visualnya memberikan kesan tak nyaman.

Memang cerita dalam film horor-detektif ini membuat penonton terganggu dan merasa tak nyaman sepanjang film. Padahal Perkins dkk meminimalkan penampakan. Ini pekerjaan yang tak mudah dalam upaya menggiring penonton ke suasana horor yang mencekam.

Suasana mendebarkan dalam film yang didistribusikan oleh Neon dan Black Bear Pictures ini juga terbantu oleh pemilihan skoring dan tata suara. Osgood Perkins bekerja sama dengan saudaranya, Elvis Perkins yang memiliki nama alias Zigli.

Musik dalam film ini rata-rata merupakan musik instrumental yang atmosferik. Musiknya memperkental nuansa misterius dan mencekam dalam film. Coba dengarkan nomor Blood Trees, Initiation, Dread Algorithm, I'll Be Your Behemoth, dan Bible Leaves and the FBI.

Maika Monroe berperan sebagai Lee Harker yang punya kemampuan indigo (sumber gambar: Neon/IMDb)
Maika Monroe berperan sebagai Lee Harker yang punya kemampuan indigo (sumber gambar: Neon/IMDb)

Desain karakter dan makeup pemain juga memegang peranan penting di sini. Maika Monroe sebagai Lee Harker digambarkan sebagai rookie FBI yang cenderung antisosial, canggung, dan indigo. Berkebalikan dengan atasannya, Carter yang komunikatif.

Sementara sebagai Longlegs, Nicholas Cage tampil impresif. Makeup dan penampilannya unik, seperti rocker era 70an namun dengan bedak putih tebal serta wajah yang rusak karena jarum operasi dan kimia,  atau mungkin hal lain.

Latar belakang Longlegs disampaikan implisit di sini (sumber gambar: Neon/Den of Geeks) 
Latar belakang Longlegs disampaikan implisit di sini (sumber gambar: Neon/Den of Geeks) 

Menilik dari cerita, musik, dan desain karakter sepertinya Perkins terinspirasi dari berbagai film horor dan detektif. Film Longlegs seperti terinspirasi dari beberapa referensi film seperti dorongan membunuh dari The Shining dan Sinister; pembunuh berantai dari Zodiac, The Silence of the Lambs, dan referensi makeup dari Halloween dan Phantom of the Opera; serta skoring dari The Shining (ada musik dari trombon dalam Bible Leaves and the FBI) dan Donnie Darko (atmosferik). Juga ada bagian dalam film yang nuansanya agak mirip dengan sebuah episode dalam serial The X-Files.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun