Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film-Film tentang Keseruan Para Remaja Bikin Film, dari Super 8 hingga Not Friends

25 Juni 2024   14:43 Diperbarui: 26 Juni 2024   19:43 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak kecil Steven Spielberg gemar membuat film seperti dikisahkan dalam The Fabelmans (Sumber gambar: Universal Pictures via Variety) 

Menonton film memang menyenangkan, apalagi ketika menyaksikan film yang membuat decak kagum. Tentunya sebagian dari kalian pernah merasakan keinginan untuk suatu kali bikin film. Seperti, yang dialami para remaja yang ingin sekali membuat film dengan kemampuan dan fasilitas yang dimiliknya. 

Ada beberapa film yang menceritakan para remaja yang antusias membuat film. Di antaranya Super 8, Single8, The Fabelmans, dan Not Friends.

Lewat film-film di atas penonton tak hanya melihat semangat para remaja membuat film. Melainkan juga dapat mengamati teknologi kamera film saat itu dan bagaimana mereka melakukan berbagai trik untuk membuat efek tertentu dengan bujet minimal.

Yuk kita bedah satu-persatu filmnya, urut berdasarkan waktu perilisan filmnya.

Super 8
Tanpa melihat trailer, awalnya kupikir film ini tentang superhero. Namun Super 8 di sini rupanya merujuk pada kamera film yakni kamera Super 8 mm film yang dirilis Eastman Kodak tahun 1965. 

Kamera ini masih analog namun memiliki berbagai fitur. Kamera film ini tergolong mudah dioperasikan sehingga bisa digunakan oleh mereka yang masih pemula dan masih belajar membuat film.

Nah film Super 8 ini memiliki latar tahun 1979. Dikisahkan Joe yang baru kehilangan ibunya, menghibur diri dengan membuat film zombie bareng kawan-kawannya, Preston, Cary, Martin, dan Alice. Dengan menggunakan kamera Super 8 mereka merekam sosok zombie yang menggunakan make up dan kostum seadanya.

Menariknya di film ini ceritanya berlapis. Konflik utamanya malah serangan alien mendadak. Keasyikan Joe dan kawan-kawan membuat film terhenti karena Alice ikut diculik alien tersebut.

Di Super 8, para remaja asyik membuat film tentang zombie (sumber gambar: Paramount Pictures via IMDb) 
Di Super 8, para remaja asyik membuat film tentang zombie (sumber gambar: Paramount Pictures via IMDb) 

Film ini sendiri naskahnya ditulis oleh J.J Abrams yang kerap menyutradarai film-film perjalanan luar angkasa seperti Star Trek dan Star Wars. Namun ada nama Steven Spielberg di bangku produser. 

Steven sendiri juga pernah menyutradarai film alien berjudul E.T. dan selang beberapa tahun kemudian memproduksi film semi otobiografinya yang menceritakan kegemarannya membuat film.

Film Super 8 dirilis tahun 2011. Film ini dibintangi Elle Fanning, Kyle Chandler, dan Joel Courtney. Ketiganya memberikan nyawa dalam film ini. Penggambaran alien dan kekuatannya juga unik. Dari sisi sinematografi dan set produksi juga tak diragukan lagi.

The Fabelmans
Film The Fabelmans meraup tujuh nominasi Oscar. Namun sayangnya film ini tidak berhasil membawa pulang piala Oscar sama sekali.

Film ini sendiri merupakan semi otobiografi dari Steven Spielberg. Terutama, ketika ia masih remaja dan begitu gandrung akan film.

Ketika kecil ia diajak menonton film The Greatest Show on Earth oleh kedua orang tuanya. Itu adalah film pertamanya. Ingatan itu begitu tertanam kuat sehingga suatu ketika ia meminta hadiah rangkaian kereta api dan relnya untuk mencoba mereka ulang adegan di film tersebut.

Melihat keantusiasan anaknya terhadap film, ibunya meminjamkan kamera film 8mm atau yang juga disebut Double 8 ke putranya. Ini adalah kamera film yang diproduksi Eastman Kodak tahun 1932. Kamera ini ditujukan untuk membuat home movie.

Bersama kawan dan adiknya, Steven yang di film ini bernama Sammy Fabelmans, pun membuat film cowboy dan film perang. Ia sering menggunakan kamera secara handheld dan kemudian bereksperimen untuk menciptakan efek tertentu seperti percikan senjata api yang pada masa itu sulit dilakukan oleh para pembuat film matiran. Di akhir film Ia sempat mendapat nasihat berharga dari John Ford, sutradara kawakan yang pernah meraih enam piala Oscar.

Di dalam film yang berlatar tahun 1950-an ini penonton bisa melihat betapa kompleksnya pekerjaan mengedit film yang masih berupa pita seluloid. Si editor harus jeli melihat satu-persatu adegan di roll film lalu memotong dan menyambungkannya.

Steven dalam film bernama Sammy, mengajak kawan-kawannya membuat film perang (sumber gambar: Universal Pictures via IMDb) 
Steven dalam film bernama Sammy, mengajak kawan-kawannya membuat film perang (sumber gambar: Universal Pictures via IMDb) 
Film The Fabelmans ini terasa intim karena menceritakan banyak hal tentang sosok Steven pada masa kecil bersama keluarganya. Dari sini penonton juga bisa melihat bagaimana Steven berproses dalam membuat film hingga kemudian ia menjadi sutradara besar yang terkenal.

Film ini dibintangi oleh Michelle Williams, Paul Dano, Seth Rogen, dan Gabriel LaBelle. Naskah ditulis oleh Steven Spielberg bersama Tony Kushner. Sutradara dan produsernya adalah Steven Spielberg. Durasinya lumayan panjang yakni 151 menit.

Single8
Film Single8 merupakan film Jepang yang sempat tayang di Japanese Film Festival Online 2024. Film yang dirilis tahun 2023 ini dibintangi oleh Yu Uemara, Noa Fukuzawa, Yusuke Sato, Akari Takaishi, dan Takuji Kawakubo. Filmnya disutradarai oleh Kazuya Konaka yang sering membesut film Ultraman.

Single8 bercerita tentang sekelompok anak SMA pada tahun 70-an yang ingin menunjukkan karya film mereka di acara kesenian tahunan sekolah. Hiroshi sebagai penggemar Star Wars sangat ingin memasukkan elemen pesawat luar angkasa ke dalam filmnya. Tapi ia kebingungan ketika memikirkan jalan ceritanya.

Bersama dua kawannya, ia melakukan eksperimen membuat miniatur pesawat luar angkasa dan melakukan beberapa kali percobaan sehingga pesawat buatannya sedikit mirip dengan yang ada di film-film science fiction. Ia kemudian membujuk keras Natsumi, kawan sekelasnya, agar mau menjadi tokoh utama film debutnya.

Film remaja ini menjadi menarik karena menunjukkan berapa sulitnya membuat set produksi film dengan genre alien dan UFO dengan peralatan dan fasilitas terbatas. Hiroshi dan kawan-kawannya sampai melakukan eksperimen berkali-kali agar UFO buatannya nampak besar dan megah seperti di film-film.

Ia juga terus bereksperimen dengan kamera film Single 8-nya agar bisa menghasilkan gambar sesuai harapannya. Di awal-awal membuat film, gambarnya sering kabur karena ia belum begitu paham soal diafragma, fokus dan lain-lain, hanya belajar menggunakan kamera secara otodidak.

Mereka juga bereksperimen bagaimana agar pesawat alien bisa nampak menyatu dengan adegan ketika dua pemeran utama mengobrol di tepian pantai. Untuk menghasilkan gambar yang memiliki urutan terbalik, mereka juga melakukan uji coba. Bagian-bagian dalam film ini menarik karena menunjukkan proses membuat film yang kompleks pada masa itu.

Setelah membuat film, bagian yang juga melelahkan lagi-lagi adalah penyuntingan gambar. Ketiganya sampai begadang berhari-hari dan tertidur di kelas demi menyelesaikan filmnya.

Film Single8 menggambarkan para penggemar Star Wars yang ingin bikin film dengan kamera Single 8 (sumber gambar: IMDb) 
Film Single8 menggambarkan para penggemar Star Wars yang ingin bikin film dengan kamera Single 8 (sumber gambar: IMDb) 
Nah film ini kerap disandingkan dengan The Fabelmans dan Super 8 karena temanya yang mirip, meski jalan ceritanya jauh berbeda. Di sini ada unsur romantisnya dan lebih menonjolkan pertemanan juga kerja sama dalam membuat film.

Oh iya kamera film yang digunakan di sini adalah kamera Single 8. Kamera film ini diproduksi Fujifilm tahun 1965, karakteristiknya mirip dengan kamera Super 8, hanya cara loading film berbeda, demikian juga dengan bahan material kameranya.

Not Friends
Not Friends langsung menarik perhatian sinefil Indonesia karena film ini menjadi perwakilan Thailand di ajang Oscars meski gagal masuk shortlist. Film produksi GDH 559 ini dirilis 26 Oktober 2023 di Thailand dan sempat tayang di bioskop Indonesia.

Film ini berkisah tentang Pae (Anthony Buisseret) yang mendapat kesempatan membuat film untuk mengenang teman sekelas mereka bernama Joe (Pisitpol Ekaphongpisit) . Ia sendiri sebenarnya murid pindahan dan tidak banyak tahu tentang Joe. Ia memilih membuat film dengan tujuan agar diterima di universitas tanpa mengikuti ujian.

Kawan dekat Joe, Bokeh (Thitiya Jirapornsilp) merasa kesal dengannya. Namun keduanya kemudian bekerja sama membuat film tentang Joe dengan menggunakan cerita yang pernah ditulis oleh Joe tentang kembang api. Namun kemudian ternyata ada masalah berkaitan dengan cerita tersebut ketika proses syuting sudah berakhir.

Film ini menggunakan latar waktu masa kini sehingga peralatan membuat filmnya juga modern, dengan menggunakan kamera digital dan aplikasi pengeditan yang cukup canggih. Meski demikian tetap menarik melihat bagaimana Pae mengeksekusi setiap adegan. Ada adegan yang terinspirasi dari Mission Impossible, juga ada adegan bermain pingpong yang sukses bikin tertawa.

Film Not Friends menggunakan layar waktu masa kini sehingga menggunakan kamera digital (Sumber gambar: GDH via IMDb) 
Film Not Friends menggunakan layar waktu masa kini sehingga menggunakan kamera digital (Sumber gambar: GDH via IMDb) 
Not Friends bukan hanya menghadirkan keseruan membuat film, namun juga menampilkan konflik pertemanan juga perkembangan karakter dari seorang Pae yang awalnya dingin dan sinis kemudian berubah menjadi hangat dan tidak egois.

Itulah empat film yang menggambarkan keseruan membuat film, baik dengan kamera analog maupun dengan kamera digital. Masih ragu untuk bikin film? Yuk bikin saja, siapa tahu film kalian bisa lolos tayang festival film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun